95
95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
1 Dalam penerimaan susu segar sebelum masuk ke balance tank susu
dilewatkan air elimination vessel untuk melepaskan udara O
2
dari dalam susu sehingga didapatkan volume susu yang lebih akurat dan bakteri aerob
tidak dapat berkembang biak. 2
Sebelum susu segar dipasteurisasi didinginkan dengan plate cooler PHE sehingga suhu susu segar mencapai 4
O
C. 3
Pasteurisasi menggunakan sistem HTST High Temperature Short Time yaitu, menggunakan suhu 83
o
C selama 15 detik, waktu yang singkat untuk mencegah kerusakan nutrisi terutama protein susu agar tidak terdenaturasi.
4 Proses compounding adalah proses pencampuran, pendispersian dan
pelarutan komponen padat bubuk dan cair untuk memperoleh campuran yang homogen sebelum dilakukan proses pengeringan yang berlangsung
pada suhu 60-70
O
C, hal ini dilakukan pada kisaran suhu tersebut agar susu bubuk memiliki sifat dapat terbasahi serta campuran memiliki viskositas
yang rendah sehingga proses pencampuran berlangsung lebih cepat dan sempurna.
5 Sterilisasi dilakukan menggunakan sisten UHT Ultra High Temperature
dengan cara menyemprotkan atau menginjeksikan steam Direct Steam Injection atau DSI yang terdiri dari dua tahap, yaitu DSI I menggunakan
suhu 85
o
C selama 4 detik dan DSI II menggunakan suhu 120
o
C selama 1 detik.
6 Tujuan homogenisasi adalah menghindari pemisahan lemak dan
terbentuknya lapisan krim creaming, homogenisasi dilakukan dua tahap, yaitu tahap pertama menggunakan tekanan 1500 Psia dan tahap kedua
menggunakan tekanan 500 Psia.
96
96 7
Evaporasi bertujuan untuk mengurangi kadar air liquid atau mengentalkan liquid dengan cara penguapan menggunakan steam untuk memperoleh kadar
padatan sesuai dengan yang dikehendaki, kenaikan total solid 10-12 yaitu dari 42 menjadi 50 .
8 Dalam Spray Dryer susu dilewatkan dalam HPP yang bertekanan 1000-2000
Psia untuk membantu proses pengkabutan dan mengoptimalkan penguapan uap air dalam Stork.
9 Dalam Shaking Bed terjadi proses Aglomerasi dan penurunan kadar air
powder hingga mencapai 2,5 . 10
Pencampuran kering Dry Blending dilakukan selama 5 menit tergantung formula yang di blending dengan frekuensi putaran 40 Hz.
11 Pengendalian proses di PT. Sari Husada Tbk. Unit II dilaksanakan sistem
HACCP Hazard Analysis and Critical Control Point, yaitu sistem yang dapat mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengendalikan bahaya bagi
keamanan pangan. Dan pada setiap proses produksi ada CCP yang harus diperhatikan.
2. Saran