34
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2014 di MI.AL- Ma’arif
kelas IV Semester II Tahun Ajaran 2013-2014.
B. Metode Penelitian dan Desain Interverensi Tindakan
Metode penelitian adalah suatu metode atau cara yang digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Metode yang
digunakan pada penelitian tindakan ini adalah collaboration clasroom action research, yaitu bekerjasama dengan guru mata pelajaran IPA di sekolah
Desain interverensi tindakan kelas yang digunakan adalah model spiral Hopskins. Tahapan model spiral ini terdiri dari empat komponen yaitu,
perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi
1
.
Dengan demikian untaian dari keempat komponen tersebut dipandang sebagai suatu siklus. Pada pelaksanaan,
jumlah siklus tergantung kepada tingkat penyelesaian masalah. Berikut gambar desain interverensi pada penelitian tindakan kelas ini.
Gambar 3.1 Desain Interverensi Penelitian Tindakan Kelas
1
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi , Penelitian Tindakan Kelas Jakarta : Bumi Aksara, 2010, h. 16
34
PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools
35
Dilihat dari model penelitian tindakan kelas yang digunakan dalam penelitian ini tahapan dalam berbagai siklus dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Tahapan perencanaan planning adalah tahapan menyusun rancangan tindakan. Dalam tahap ini dijelaskan tentang apa, mengapa, dimana, oleh siapa,
bagaimana tindakan tersebut dilakukan. 2. Tahap pelaksanaan Actuating adalah tahapan dalam pelaksanaan tindakan
dikelas. Tahapan ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan. 3. Tahapan pengamatan Observing yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap
aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang dipantau oleh pengamat.
4. Tahap refleksi Reflecting adalah tahapan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Semua informasi yang sudah terkumpul
selama pelaksanaan penelitian dievaluasi dengan teliti, dicari masalah yang belum terselesaikan, kemudian dilakukan perbaikan untuk siklus berikutnya.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali
kelangkah semula. Satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan
tunggal, tetapi selalu berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali keasal, yaitu dalam bentuk siklus
.
2
C. Subjek Partisipan yang terlibat dalam Penelitian