Pembahasan DESKRIPSI ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

64 sudah disiapkan pada tahap perencanaan. Pada tabel di atas dapat dilihat aktifitas guru dapat dikatagiorikan sangat baik.

g. Refleksi

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme pada konsep energi dan penggunaannya menjadikan siswa mampu belajar mandiri, lebih kondusif dan aktif. Hal ini terlihat pada hasil observasi siswa dan observasi guru. Pada proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus ke II ini sudah memperlihatkan hasil yang baik. Ada beberapa hal yang menyebabkan hasil tersebut menjadi baik. Pertama guru sudah baik dalam mengajar, sehingga siswa merasa termotivasi . Kedua guru telah melakukan aktivitasnya sesuai indikator yang telah ditetapkan. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I ke siklus II nilai rata –rata pada siklus I adalah 71,3 pada siklus II nilai rata- rata postest meningkat menjadi 77,6

h. Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi siklus II dapat diketahui bahwa hasil belajar IPA pada konsep energi dan penenggunaannya telah mencapai kareteria yang diharapkan yaitu 96 siswa telah mencapai nilai di atas KKM. Artinya tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar telah behasil. Dengan demikian diputuskan tindakan pembelajaran tidak dilanjutkan kesiklus berikutnya.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan hasilbelajar siswa, pada konsep energi dan kegunaannya. Hal ini dapat dilihat dari tes hasil belajar IPA. Berdasarkan hasil tes pada siklus I diketahui hasil belajar siswa pada konsep energi dan penggunaannya,belum mencapai ketuntasan karena belum memenuhi target KKM yang diharapkan sekolah, yaitu 90 siswa harus memiliki nilai di atas KKM. Oleh sebab itu peneliti melanjutkan penelitian tindakan kelas pada siklus II. PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools 65 Pada pembelajaran siklus ke II hasil belajar siswa pada konsep energi dan penggunaannya meningkat yaitu sebanyak 96 siswa memperoleh nilai di atas KKM. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan obeserver pada setiap pertemuan di setiap siklus yang dapat dilihat dari pedoman observasi siswa. Pada siklus I aktivitaskegiatan observasi siswa dalam kategori baik. Namun masih terlihat siswa belum terbiasa dengan penerapan pendekatan konstruktivisme. Setelah dilanjutkan dengan pembelajaran pada siklus II ternyata motivasi siswa untuk belajar menjadi sangat baik. Hal ini senada dengan hasil penelitian orang lain yaitu Amanah 2012 dimana disimpulkan proses pembelajaran melalui pendekatan konstruktivisme berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep energi dan perubahannya . Hal ini ditunjukan oleh hasil uji t yaitu thitung 5-.461 ttabel 2.086. Adapun jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 21 orang 95. 1 Berdasarkan hasil penelitian Sri Putri Pujiarsih, 2011 disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pendekatn konstruktivisme piagetterhadap penguasaan konsep IPA siswa pada materi pokok kalor. 2 Hasil penelitian Palupi Purnamawati 2010 menunjukan bahwa terdapat pengaruh pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran IPA terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa. terbukti dari perhitungan uji hipotesis statistik, dimana diperoleh thitung t-tabel, sebesar 7, 905 2,00. Selain itu ditunjukan pula dari perbandingan sekor rata –rata kemampuan berpikir kreatif, dimana kelompok siswa yang mengunakan pendekatan konstruktivisme lebih tinggi rata – ratanya dari pada kelompok siswa yang menggunakan pendekatan ekspositori. 3 1 Amanah Pengaruh Pendekatan Kontruktuvisme Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Sumber Energi. Skripsi S1 Jurusan Pendidikan IPA:Fakultas Tarbiyyah UIN Syarif Hidayatullah, 2012 ,h.63 2 Sri Putri Pujiarsih. Pengaruh Model Pembelajaran Konstruktivisme Piaget Terhadap Penguasaan Konsep IPA Pada Materi Pokok Kalor Skripsi S1 Jurusan Pendidikan IPA: Fakultas Tarbiyyah UIN Syarif Hidayatullah 2011 ,h.56 3 Palupi Purnamawati. Pengaruh pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran IPA terhadap kemampuan berfikir kreatif siswa. Skripsi S1 Jurusan Pendidikan IPA: Fakultas Tarbiyyah UIN Syarif Hidayatullah 2010,h.66 PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools 66 Sebelum dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme metode yang digunakan oleh guru adalah ceramah atau metode pembelajaran yang hanya meliputi siswa datang, duduk dan menulis materi yang telah dituliskan dipapan tulis atau yang didikte oleh guru, mendengarkan guru menjelaskan materi dan mengerjakan tugas. Metode ini kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba, mencari dan mengalami sendiri dalam proses pembelajaran. Maka dengan menggunakan pendekatan kontruktivisme dapat menjadi solusi terhadap permasalahan yang ada, karena sesuai dengan karakteristik kontruktivisme itu sendiri. yaitu melibatkan siswa untuk berperan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa menjadi lebih kreatif dan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Karena pada dasarnya model pembelajaran dengan pendekatan kontruktivisme ini sifatnya lebih memfokuskan pada kesuksesan siswa dalam mengorganisasikan pengalaman mereka.Menurut pengamatan observer kegiatan observasi guru pada setiap pertemuan di setiap siklus dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme pada pembelajaran IPA pada konsep energi dan kegunaannya sangat baik. Hal ini menunjukan guru melakukan aktivitas mengajarnya dengan baik. Pembelajaran terus berubah dari waktu ke waktu ke arah yang positif. Merubah peran pembelajaran yang senantiasa berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Guru selayaknya menjadi fasilitator, mediator, pembimbing dan pengarah bagi keberhasilan peserta didiknya. Pendekatan konstruktivisme dapat membangkitkan rasa percaya diri siswa dalam belajar IPA. Untuk itu guru perlu memahami bahwa : 1 siswa perlu diberi tugas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan menumbuhkan semangat belajar. Setiap siswa terlahir dengan kemampuan dan kecerdasan yang berbeda-beda. Memberikan soal atau masalah yang sesuai dengan kemampuan siswa akan menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat dan motivasi yang tinggi pada diri siswa. Jika dalam tugas individu nilai yang diperoleh masih jauh dari harapan, maka guru wajib melakukan remedial. 2 Tanamkan anggapan bahwa semua siswa dapat mengkonstrukssi pemahaman sendiri tentang IPA. PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools 67 Seluruh siswa terlahir cerdas dengan kemampuan adaptasi masing- masing, mereka dibekali rasa penasaran yang akan membuat mereka aktif mencari dan terus mencoba segala sesuatu yang baru. 3 Berusaha untuk menterjemahkan sesuatu yang rumit menjadi sesuatu yang mudah dimengerti oleh siswa. Tugas pembelajaran hendaknya dibuat sesuai dengan konteks kehidupan siswa, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas tersebut. 4 Hukuman dapat mematikan kreatifitas siswa. Kegagalan maupun kesalahan merupakan bagian dari proses belajar. Memberi hukuman pada siswa ketika mereka melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal tugas IPA, justru membuat siswa semakin enggan untuk belajar IPA. PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools 68

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa, dari siklus I ke siklus II. Nilai rata- rata postest pada siklus I adalah 71,3 pada siklus II nilai rata –rata postest meningkat menjadi 77,6. Hasil observasi siswa juga meningkat dari kategori baik menjadi sangat baik, dan hasil observasi guru baik pada siklus Imaupun pada siklus II berada dalam katagori sangat baik.

B. Saran

Pada pendekatan konstruktivisme terdapat lima komponen tahapan – tahapan yang harus diterapkan dalam pembelajaran. Artinya untuk menggunakan pendekatan ini guru harus terlebih dahulu memahami tahapan – tahapan yang ada dalam proses pembelajaran konstruktivisme tersebut. 68 PDFill PDF Editor with Free Writer and Tools