42 sumber
yang ada,
mendiskusikan, dan
menjawab permasalahan-permasalahan berikut :
5. Pola Hunian 6. Cara mencari makanan
7. Sistem kepercayaan
Mengumpulkan informasi
Setiap peserta didik yang tergabung dalam kelompok untuk mendiskusikan apa yang menjadi tugasnya dan mencatat
hasil diskusi. Peserta didik boleh mengakses internet dengan sehat. Selain mencari dari buku paket.
Mengasosiasi
Peserta didik diperkenankan membuat ringkasan dengan cara menulis materi dilembaran kertas.
Mengkomunikasikan
Guru menunjuk satu orang siswa laki-laki dan perempuan. Siswa di persilahkan untuk melakukan undian. Bagi yang
kalah menjawab pertanyaan. Siswa yang menang akan mengambil pertanyaan yang ada di papan. Kemudian siswa
yang kalah menjawab pertanyaan. Penutup
Dengan dibantu guru, peserta didik menyimpulkan pembelajaran tentang
Corak kehidupan Pra Aksara Peserta didik dapat memperoleh nilai-nilai manfaat
mempelajari Corak kehidupan Pra Aksara
Evaluasi lisan Memberikan tugas mandiri terstruktur
Guru memberi informasi pertemuan berikutnya Menutup pelajaran dengan salam
15 menit
K. Penilaian
Teknik Penilaian : Tes dan Non Tes Bentuk Test : Uraian dan Lembar Observasi terlampir
Instrumen : terlampir
Yogyakarta, Juli 2016 Mengetahui,
Guru Mata Pelajaran Sejarah Mahasiswa PPL UNY
Marharjono, M,PD Dewan Riyang Sambodo
NIP. 196612151992031007 NIM. 13406241072
43 Lampiran I
Soal Uraian Tertulis : 1. Jelaskan tentang Pola Hunian karakteristik dekat dengan air Manusia Purba.
2. Jelaskan tentang Pola Hunian karakteristik alam terbuka Manusia Purba. 3. Jelaskan tentang sistem mencari makanan manusia purba
4. Jelaskan tentang sistem kepercayaan. Kunci Jawaban
1. Kedekatan Dengan Sumber Air Air merupakan komponen paling besar dari bumi. Hampir 70 bumi
ini merupakan wilayah perairan. Air menjadi inti dari suatu kehidupan. Bahkan tubuh manusia ini sendiri juga sebagian besar merupakan cairan.
Dari sini kita dapat bernalar dalam berfikir ketika manusia- manusia Pra Aksara ini menjadikan air sebagai pokok dari kehidupan.
Kedekatan dengan sumber air manusia Pra Aksara menempati dalam berbagai bentuk sumber air. Sumber air tidak selalu berupa sungai. Danau,
mata air, air terjun dan sumber sumber air lainnya. Kebetulan di Indonesia manusia pra aksara sebagaian besar menempati bagian tepian sungai.
Seperti di sangiran dan trinil menempati pinggiran sungai bengawan solo purba.
2. Dekat Dengan Alam terbuka Manusia purba mempunyai kecendrungan hidup untuk menghuni
sekitar aliran sungai. Mereka beristirahat misalnya di bawah pohon besar dan juga membuat atap dan sekat tempat istirahat itu dari daun-daun. Kehidupan
di sekitar sungai itu menunjukkan pola hidup manusia purba di alam terbuka. Manusia purba juga memanfaatkan berbagai sumber daya lingkungan yang
tersedia, termasuk tinggal di gua-gua. Mobilitas manusia purba yang tinggi tidak memungkin untuk menghuni gua secara menetap. Keberadaan gua-gua
yang dekat dengan sumber air dan bahan makanan mungkin saja dimanfaatkan sebagai tempat tinggal sementara.
Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, mereka telah mulai lebih lama tinggal di suatu tempat. Ada kelompok-kelompok yang
bertempat tinggal di pedalaman, ada pula yang tinggal di daerah pantai. Mereka yang bertempat tinggal di pedalaman, biasanya bertempat tinggal di
dalam gua-gua atau ceruk peneduh rock shelter yang suatu saat akan ditinggalkan apabila sumber makanan di sekitarnya habis.
3. Mencari Makanan Masa manusia purba berburu dan meramu itu sering disebut
dengan masa food gathering. Hidup mereka umumnya masih tergantung pada alam. Untuk mempertahankan hidupnya mereka
menerapkan pola hidup nomaden atau berpindah-pindah tergantung dari bahan makanan yang tersedia. Alat-alat yang digunakan terbuat