Pithecantropus PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
DINAS PENDIDIKAN MENENGAH DAN NON FORMAL
SMA NEGERI 1 SEWON
Jl. Parangtritis Km 5 Sewon Bantul Yogyakarta Telp. 0274 374459
perkembangannya mulai ada sekelompok manusia purba yang bertempat tinggal sementara, misalnya di gua-gua, atau di tepi pantai.
Peralihan Zaman Mesolitikum ke Neolitikum menandakan adanya revolusi kebudayaan dari food gathering menuju food producing dengan
Homo sapien sebagai pendukungnya. Mereka tidak hanya mengumpulkan makanan tetapi mencoba memproduksi makanan dengan menanam. Kegiatan
bercocok tanam dilakukan ketika mereka sudah mulai bertempat tinggal, walaupun masih bersifat sementara. Mereka melihat biji-bijian sisa makanan
yang tumbuh di tanah setelah tersiram air hujan.
3. Bangsa Melayu Muda yang disebut juga Deutero Melayu datang dari daerah Yunan Cina Selatan sekitar 500 SM. Mereka masuk ke Nusantara melalui jalan
barat saja. Bangsa Melayu Muda berhasil mendesak dan bercampur dengan bangsa Proto Melayu.
Bangsa Deutero Melayu masuk melalui Teluk Tonkin Yunan ke Vietnam, lalu ke Semenanjung Malaka, terus ke Sumatra, dan akhirnya masuk ke Jawa. Bangsa
Deutero Melayu memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan dengan Proto Melayu. Mereka sudah dapat membuat barang-barang dari perunggu dan
besi. Hasil budayanya yang terkenal adalah kapak corong, kapak sepatu, dan nekara. Selain kebudayaan logam, bangsa Deutero Melayu juga mengembangkan
kebudayaan Megalitikum, yaitu kebudayaan yang menghasilkan bangunan yang terbuat dari batu besar. Hasil-hasil kebudayaan Megalitikum, misalnya, menhir
tugu batu, dolmen meja batu, sarkofagus keranda mayat, kubur batu, dan punden berundak. Suku bangsa Indonesia yang termasuk keturunan Melayu
Muda Deutero Melayu adalah suku Jawa, Melayu, dan Bugis.
4. Penemuan api merupakan penemuan yang paling penting dalam kehidupan manusia. Api saat ini masih digunakan dengan berbagai macam inovasi untuk
mendapatkan sumber api. Api sendiri kira-kira ditemukan 400.000 tahun yang lalu. Penemuan ini ditemukan kira-kira pada periode Homo Erectus menghuni di
Muka bumi. Dengan adanya penemuan api ini menjadikan kehidupan pada zaaman tersebut
lebih berfariasi. Hal pertama yang mendapat perubahan dalam ditemukan api adalah penerangan, api memancarkan cahaya yang membuat malam-malam
manusia purba menjadi lebih terang dan hangat. Manusia purba mulai mengenal proses memasak makanan dengan cara dibakar. Lambat laun mereka mengenal
bumbu racikan walaupun mungkin masih sederhana. Selain sebagai memasak, api juga digunakan untuk menghalau binatang buas yang ada saat itu atau dengan
kata lain api menjadi alat bertahan hidup.