Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Defenisi Konsep

Kondisi yang telah diuraikan di atas memunculkan pertanyaan, yaitu bagaimana sebenarnya keadaan kehidupan buruh bagasi dalam pemenuhan kebutuhan hidup serta keperluan lainnya terutama dalam keluarga, mengingat kuantitas penumpang kapal laut mengalami penurunan. Dan untuk menjawab pertanyaan tersebut maka perlu dilakukan sebuah penelitian sehingga hasilnya akan memberi gambaran kehidupan para buruh bagasi di Pelabuhan Belawan.

1.2. Perumusan Masalah

Bertitik tolak pada latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah gambaran kehidupan sosial dan ekonomi buruh bagasi di Pelabuhan Belawan di tinjau dari aspek Sosiologisnya ? 2. Strategi apakah yang dilakukan oleh buruh bagasi untuk menambah pendapatannya agar dapat memenuhi kebutuhan keluarganya ?

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang akan diteliti, maka tujuan daripada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mencari data dan fakta serta mendeskripsikan kehidupan buruh bagasi. 2. Untuk mendeskripsikan strategi yang dilakukan buruh bagasi untuk menambah pendapatannya agar dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Universitas Sumatera Utara I.4. Manfaat Penelitian I.4.1. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan data dan sebagai acuan dalam memecahkan permasalahan sejenis.

I.4.2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diadakan untuk menambah pengetahuan peneliti mengenai kehidupan buruh bagasi serta masalah-masalah yang mereka hadapi dan melatih penulis mengembangkan kemampuan berpikir melalui karya ilmiah.

1.5. Defenisi Konsep

Untuk memperjelas maksud dan pengertian mengenai konsep-konsep yang digunakan, maka penulis membatasi konsep-konsep yang digunakan. 1. Buruh Adalah seseorang yang bekerja pada orang lain lazim disebut majikan dengan menerima upah dan bekerja di bawah pimpinan orang lain. Buruh Bagasi Adalah orang yang menjalankan aktivitas kerja sebagai buruh bagasi yakni pengangkat barang penumpang kapal laut, dimana seluruh buruh bagasi yang terdapat di Pelabuhan Belawan adalah kaum laki – laki. Mereka memperoleh upah dari penumpang setelah menjalankan tugasnya, bukan dari pihak perusahaan. Universitas Sumatera Utara Pekerjaan yang mereka lakukan adalah pekerjaan di sektor informal. 2. Pelabuhan Berdasarkan PP NO.11 Th.1983 Tenatang Pembinaan Pelabuhan, pengertian sebagai prasarana dn sebagai sistem : Pelabuhan adalah suatu lingkungan kerja yang dilengkapi dengan fasilitas yang memungkinkan berlabuh dan bertambat kapal, untuk terselenggaranya bongkar muat barang serta turun naiknya penumpang dri suatu moda transportasi laut Kapal ke moda transpotasi lainnya, atau sebaliknya. Dalam penelitian ini pelabuhan merupakan tempat buruh bagasi melakukan aktivitas kerjanya dimana pelabuhan merupakan tempat berlabuhnya kapal laut. Kebanyakan orang yang bekerja di Pelabuhan Belawan ini adalah kaum laki – laki bahkan hampir semuanya adalah laki – laki. Daerah pelabuhan ini sering dianggap daerah rawan oleh masyarakat, dimana pelabuhan ini merupakan daerah rawan konflik. 3. Upah Dalam karya tulis Edwin J.Flippo yang berjudul “ Principles of Personal Management “, mengatakan yang dimaksud dengan upah adalah : “ Harga untuk jasa yang telah diterima atau diberikan oleh orang lain bagi kepentingan seseorang atau badan hukum. “ Batasan tentang upah menurut Dewan Penelitian Perupahan dalam UU No 13 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2 adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Upah adalah merupakan suatu penerimaan sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada penerima kerja untuk suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan, yang berfungsi sebagai jaminan kelangsungan kehidupan yang layak bagi kemanusiaan dan produksi dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang telah ditetapkan menurut suatu persetujuan UU dan peraturan – peraturan dan di bayarkan atas dasar suatu perjanjian kerja antara pemberi kerja dan penerima kerja. Dalam penelitian ini upah yang dimaksud adalah pendapatan yang diperoleh oleh buruh bagasi sebagai imbalan jasa atas pekerjaannya yang diperolehnya dari penumpang. 4. Faktor Adalah sesuatu hal, keadaan, dan sebagainya yang ikut menyebabkan, mempengaruhi terjadinya sesuatu. Faktor disini maksudnya adalah hal – hal yang menyebabkan buruh bagasi tetap bertahan menekuni pekerjaannya sebagai pengangkat barang penumpang kapal laut meskipun terjadi pengurangan jumlah penumpang. Faktor – faktor yang dimaksud tidak terbatas dari segi ekonomi saja. 5. Strategi Merupakan suatu prosedur yang mempunyai alternatif – alternatif pada pelbagai tahap atau langkah Soekanto, 1983 : 484 . Universitas Sumatera Utara Strategi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara – cara atau hal – hal yang dilakukan oleh buruh bagasi untuk menambah pendapatannya guna mempertahankan hidup atau meningkatkan kesejahteraan dengan segala kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang mereka miliki. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persoalan Kemiskinan

Kemiskinan adalah sebuah kondisi kekurangan yang dialami seseorang atau suatu keluarga. Berdasarkan hasil identifikasi suatu seminar, Awan Setya Dewanta menyimpulkan bahwa penyebab mengapa orang menjadi miskin adalah : 1. Perbedaan akses ekonomi yang dimiliki Perbedaan ini telah muncul sejak lahir dimana masing-masing individu dapat lahir dengan orang tua kaya atau orang tua miskin. Dari hal ini terjadi perbedaan endowment diantara individu atau telah terjadi ketimpangan kepemilikan akses ekonomi. Memang endowment yang dimiliki tersebut tetap harus dikembangkan sehingga tidak menutup kemungkinan bagi si miskin untuk berupaya menjadi kaya, dan sebaliknya. Dalam pengembangan diri ini, kelompok miskin perlu dibantu agar memiliki kemampuan keterampilan dan pendidikan . 2. Ketidakberuntungan yang dimiliki oleh “ kelompok masyarakat miskin“. Kondisi tersebut adalah deprevation trap, yaitu : kemiskinan itu sendiri, kelemahan fisik, keterasingan, kerentanan, dan ketidakberdayaan masyarakat miskin dalam menghadapi perubahan-perubahan kebijaksanaan ekonomi dan non-ekonomi, fluktuasi pasar, dan kekuatan ekonomi yang lebih kuat. Universitas Sumatera Utara