Jenis dan Rancangan Penelitian Variabel Penelitian Definisi Operasional

24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan potong lintangcross sectional. Penelitian observasional analitik digunakan untuk mencari korelasi antara faktor risiko dengan faktor efek Notoatmodjo, 2012. Rancangan penelitian potong lintangcross sectional yaitu penelitian dinamika korelasi antara faktor risiko dengan faktor efek yang dilakukan pada satu waktu, artinya penelitian terhadap subyek dilakukan satu kali saja tanpa adanya tindak lanjut atau pengulangan pengukuran. Rancangan penelitian ini dipilih sebab cocok untuk penelitian klinis, baik deskriptif maupun analitik Saryono, 2011; Notoatmodjo, 2012. Pada penelitian ini dilakukan analisis mengenai korelasi antara body fat percentage terhadap HbA1c. Body fat percentage merupakan faktor risiko, sedangkan HbA1c merupakan faktor efek. Penelitian terhadap subyek dilakukan satu kali saja tanpa tindak lanjut atau pengulangan pengukuran. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik untuk mengetahui ada tidaknya korelasi bermakna antara body fat percentage terhadap HbA1c.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : body fat percentage 2. Variabel tergantung : HbA1c 3. Variabel pengacau : a. Terkendali : umur dan jenis kelamin b. Tidak terkendali : gaya hidup atau lifestyle, aktifitas, dan keadaan patologis

C. Definisi Operasional

1. Subyek penelitian adalah staf administratif dan edukatif wanita dewasa pertengahan sehat pada umur 40 - 50 tahun di Kampus I, II, dan III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, yang masih aktif dan bersedia ikut di dalam penelitian serta telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. 2. Karakteristik penelitian meliputi pengukuran antropometri dan hasil pemeriksaan laboratorium. Pengukuran antropometri meliputi pengukuran skinfold thickness dan hasil pemeriksaan laboratorium yaitu HbA1c. 3. Pengukuran skinfold thickness yaitu pengukuran lipatan kulit pada bagian triceps, suprailiac, dan abdominal dengan skinfold caliper yang dinyatakan dalam bentuk mm. 4. Body fat percentage yaitu nilai dalam bentuk yang diperoleh dari hasil pengukuran 3 skinfold thickness yaitu triceps, suprailiac, dan abdominal berdasarkan formula menurut Jackson, et al., cit., Etson and Reilly, 2009 Densitas badan wanita = 1,099421 – 0,0009929 ∑3 F + 0,0000016 ∑3 F 2 – 0,0001392 umur,tahun Body fat percentage = [4,95 Densitas badan – 4,5] x 100 Keterangan: ∑3 F = Jumlah 3 bagian skinfold thickness yang diukur pada wanita 5. HbA1c diperoleh dari hasil pemeriksaan di Laboratorium Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta yang dinyatakan dalam . 6. Standar yang digunakan di dalam penelitian ini adalah: a. Nilai HbA1c kategori diabetes berdasarkan American Diabetes Association 2010 yaitu ≥ 6,5. b. Klasifikasi body fat percentage berdasarkan Hoeger and Hoeger 2014 yaitu: Tabel III. Kriteria nilai body fat percentage wanita ≥ 40 tahun Underweight 12 Normal 20,0-30,0 Overweight 30,1-35,0 Obese ≥ 35,1

D. Subyek Penelitian