11
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Antropometri
Antropometri sering digunakan dalam praktek klinis sebab metode ini tergolong ekonomis dan mudah dalam pelaksanaannya. Antropometri merupakan
pengukuran pada tubuh yang meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan, body mass index BMI, pengukuran pada kaki dan tangan, pengukuran lingkar tubuh,
pengukuran pada robusitas, kepala, dan wajah, serta pengukuran skinfold thickness tebal lipatan kulit. Informasi mengenai hasil pengukuran pada tubuh
biasanya digunakan oleh dunia kesehatan untuk menilai status gizi, status pertumbuhan dan obesitas Indriati, 2010; Haryono dan Prastowo, 2009; Preedy,
2012. Pengukuran body mass index BMI, lingkar tubuh, dan skinfold thickness, merupakan pengukuran yang wajib dilakukan untuk menilai status obesitas serta
kemungkinan mengalami DM tipe 2 dan dislipidemia Haryono dan prastowo, 2009; Arisman, 2013.
1. Pengukuran skinfold thickness
Pengukuran skinfold thickness merupakan pengukuran jaringan lemak subkutan yang terletak langsung di bawah kulit. Syarat utama yang harus dipenuhi
dalam pengukuran skinfold thickness adalah lipatan kulit dan jaringan lemak subkutan pada daerah tubuh yang akan diukur harus dapat terjepit dan ditinggikan.
Sekitar 70 - 90 total jaringan lemak berada pada daerah subkutan, sehingga pengukuran skinfold thickness dapat digunakan untuk memprediksi total lemak
pada tubuh yang memiliki hubungan dengan obesitas Bray and Bouchard,
2005; National Obesity Observatory, 2009. Faktor - faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran skinfold thickness yaitu umur, jenis kelamin, dan etnik.
Pengaruhnya berhubungan dengan distribusi lemak pada tubuh Gibney, 2009; Preedy, 2012.
Pengukuran skinfold thickness menggunakan alat bantu yaitu skinfold caliper. Skinfold caliper tersedia dalam berbagai macam model dan brand. Setiap
brand skinfold caliper memiliki prosedur pengukuran dan pengaturan tekanan rahang caliper jaw yang berbeda - beda, sehingga pembacaan hasil pengukuran
juga akan berbeda. Pengukuran skinfold thickness sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan skinfold caliper dengan brand yang berbeda - beda Bray and
Bouchard, 2005; Preedy, 2012.
Gambar 1. Skinfold caliper
Perbedaan lipatan kulit antara individu merupakan salah satu faktor pengganggu pembacaan hasil pengukuran skinfold thickness Bray and Bouchard,
2005. Kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran dapat diminimalkan dengan
melakukan kalibrasi pada skinfold caliper Norton and Olds, 2004; Beta Technology, 2008. Tekanan pada jaw dibuat konstan selama pengukuran dengan
standar tekanan konstan jaw sebesar 10 g.mm
2
dan akurasi 0,1 mm Sirbu, Curscu, Popa, and Popa, 2009; Hall, Gripp, Allanson, and Slavotinek, 2007; Singh and
Mehta, 2009. Cara pengukuran skinfold thickness dengan menggunakan skinfold
caliper adalah menandai bagian tubuh kulit yang akan diukur dengan penanda spidolbulpoin. Tujuan memberi penanda pada kulit yang akan diukur adalah
untuk memperkirakan letak kulit yang akan dicubit dan ditarik serta memperkirakan letak jaw caliper saat diaplikasikan. Langkah selanjutnya adalah
bagian yang telah ditandai dicubit dan ditarik menjauhi tubuh dengan ibu jari dan jari telunjuk yang dicubit adalah jaringan subkutan bukan otot, kemudian jaw
caliper ditempatkan pada lipatan kulit yang terbentuk, dibiarkan 2 - 3 detik agar caliper stabil kemudian dibaca hasilnya gambar 2 Hall, et al., 2007; Beta
Technology, 2008; Tufts, Brown, and Hopkinis, 2003. Titik - titik pengukuran skinfold thickness yang digunakan di dalam penelitian ini yaitu triceps, suprailiac,
dan abdominal. Pemilihan titik anatomis ini didasarkan pada pertimbangan kenyamanan dari responden, kemudahan dalam melakukan pengukuran, titik
pengukuran harus mempunyai korelasi yang tinggi dengan lemak tubuh terkait dengan bagian tubuh yang memiliki distribusipenumpukan lemak paling banyak,
dan dapat diaplikasikan pada semua individu umur, jenis kelamin, etnik National Obesity Observatory, 2009; Bray and Bouchard, 2005; Sirbu, et al.,
2009; Hall, et al., 2007; Beta Technology, 2008.
Gambar 2. Teknik pengukuran skinfold thickness Skyndex, 2013
a. Triceps skinfold thickness. Pengukuran triceps skinfold thickness
dilakukan dengan cara lipatan kulit dicubit dengan ibu jari dan jari telunjuk pada linea mid akromiale - radiale posterior. Lipatannya harus
vertikal dan paralel terhadap garis lengan atas. Lipatan kulit diambil dari permukaan paling posterior lengan di atas muskulus triceps dilihat dari
samping. Tempat lipatan kulit yang diambil harus dapat dilihat dari samping sebab hal ini menandakan bahwa, lipatan kulit tersebut
merupakan titik paling posterior di atas triceps pada posisi anatomis setinggi linea mid akromio - radiale. Posisi lengan harus relaksasi
dengan sendi bahu eksorotasi ringan dan siku ekstensi di samping badan Indriati, 2010. Nilai normal triceps skinfold thickness yaitu pada pria 15
mm dan wanita 25 mm Rolfes, Pinna, and Whitney, 2012.
Gambar 3. Teknik pengukuran triceps skinfold thicknes
b. Suprailiac skinfold thickness. Pengukuran dilakukan dengan memastikan
subyek dalam posisi tegak dan santai, tujuannya agar caliper tetap stabil saat pembacaan hasil pengukuran serta memberi kemudahan saat
mencubit dan menarik lipatan kulit. Langkah selanjutnya adalah lipatan kulit diukur pada krista iliaka segaris dengan midaksila pada sisi lateral
badan. Skinfold caliper ditempatkan pada lipatan tersebut dan dibaca hasilnya Tufts, et al., 2003; Indriati, 2010. Menurut Junior, Scelza,
Boaventura, Custodio, Moreira, and Oliveira 2012 cut off dari suprailiac skinfold thickness pada pria dan wanita yaitu 17,9 mm dan
19,8 mm.
Gambar 4. Teknik pengukuran suprailiac skinfold thickness
c. Abdominal skinfold thickness. Pengukuran dilakukan dengan memastikan
subyek berdiri tegak dan santai, kemudian lipatan kulit vertikal diambil 5 cm kira - kira di midline belly rectus abdominis dari sisi tangan
omphalion titik tengah nevellubang tali pusar. Pada pengukuran ini cubitan pertama harus kuat dan luas dengan maksud untuk
meminimalkan kesalahan dalam perkiraan ketebalan lapisan subkutan jaringan. Catatan yang penting dalam pengukuran ini adalah tidak
diperbolehkan menempatkan caliper di dalam lubang tali pusar Indriati, 2010.
Gambar 5. Teknik pengukuran abdominal skinfold thickness
B. Body Fat Percentage