Aspek Keperilakuan dalam anggaran

anggaran merupakan keterlibatan yang meliputi pemberian pendapat, pertimbangan dan usulan dari bawahan kepada pimpinan dalam mempersiapkan dan merevisi anggaran. Partisipasi dalam proses penyusunan anggaran merupakan suatu proses kerjasama dalam pembuatan keputusan yang melibatkan dua kelompok atau lebih yang berpengaruh pada pembuatan keputusan di masa yang akan dating. 2.2.1.3.`Fungsi Anggaran Andayani 2007 : 63 Anggaran mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Anggaran merupakan kesepakatan kebijakan yang digunakan untuk kepentingan publik 2. Anggaran menggambarkan keseimbangan antara belanja, pendapatan, dan pembiayaan yang diinginkan sesuai tujuan yang ingin dicapai. 3. Anggaran menjadi kekuatan hukum dan landasan pelaksanaan APBD. 4. Anggaran memberikan landasan penilaian kinerja pemerintah. 5. Hasil pelaksanaan anggaran dipertanggungjawabkan dalam laporan keuangan.

2.2.1.4. Aspek Keperilakuan dalam anggaran

Anggaran seringkali digunakan sebagai alat penilaian kinerja para manajer Hansen dan Mowen,2006:375. Bonus, kenaikan gaji, dan promosi dipengaruhi oleh kemampuan manajer dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah dianggarkan. Anggaran mempengaruhi status keuangan dan karir manajer, oleh karena itu anggaran dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap perilaku manajer. Sistem anggaran merupakan suatu system yang memberikan “power” manajer Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kepada anggaran. “power” yang diberikan kepada anggaran ini kemudian diatur tata caranya sehingga dapat mempengaruhi perilaku pelaksana anggaran Harahap, 1997:275. Ikhsan dan Ishak 2008:162 menjelaskan tiga tahap utama dalam proses penyusunan anggaran yang dinilai mempunyai pengaruh terhadap perilaku penyusunannya, antara lain: penetapan tujuan, implementasi, dan pengendalian dan evaluasi kinerja. Tahap penetapan tujuan dimulai dengan menterjemahkan tujuan organisasi yang luas ke dalam tujuan-tujuan aktivitas yang khusus. Konsep utama perilaku yang berpengaruh terhadap tahapan penetapan tujuan adalah prose perencanaan meliputi partisipasi, kesesuaian tujuan, dan komitmen. Tahap berikutnya setelah penetapan tujuan adalah tahap implementasi, pada tahap ini rencana formal digunakan untuk mengkomunikasikan tujuan dan strategi organisasi. Aspek keprilakuan yang mempengaruhi tahap ini adalah komunikasi, kerjasama, dann koordinasi. Tahap terakhir dalam penyusunan anggaran adalah tahap pengendalian dan evaluasi kinerja. Anggaran yang telah diimplementasikan, meripakan elemen kunci system pengendalian. Anggaran menjadi tolak ukur keberhasilan kinerja akrual, selain itu anggaran juga berfungsi sebagai suatu dasar untuk melakukan menejemen berdasarkan pengecualian. Welsch 1978 sebagaimana yang dikutip oleh harahap 1997:277 mengemukakan beberapa hal yang mempengaruhi sikap setiap individu karena peran anggaran yaitu system, orientasi tujuan, sikap perilaku, partisipasi, staf lini dan fungsional, tekanan, sikap menolak perubahan, penilaian prestasi, melindungi diri, perhitungan variance, dan slack budgeting. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Sistem Anggaran merupakan system untuk mencapai tujuan dan untuk menilai prestasi individu atau divisi. Sistem ini akan mempengaruhi staf dan pada akhirnya staf juga akan dapat memberikan sikap positif atau negative pada system ini 2. Orientasi tujuan Keberhasilan suatu anggaran memerlukan keharmonisan antara tujuan perusahaan dengan tujuan divisi atau orangg yang ada dalam organisasi tersebut. Tujuan perusahaan harus sejalan congruence dengan budaya perusahaan, etika bisnis dan hokum ekonomi maupun prinsip kebenaran yang berlaku. Jika hal tersebut tidak terjadi maka perilaku individu terhadap anggaran akan berlawanan atau tidak harmonis. 3. Sikap perilaku Perilaku atasan yang akan diikuti bawahan sehingga sikap yang merupakan persyaratan anggaran efektif harus dapat dicontohkan oleh atasan seperti perilaku partisipatif, wajar, adil, terbuka dan orientasi untuk mencapai tujuan. 4. Partisipasi Salah satu sikap penting dalam system anggaran adalah kesempatan bagi setiap manajer untuk dapat berpartisipasi dalam penyusunan rencana karena anggaran memerlukan partisipasi aktif dan murni dari semua pihak. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 5. Staf lini dan fungsional Pertentangan sering terjadi antara personil lini dengan personil staf. Staf dituduh menggunakan kekuasaan lini dan lini dinilai bekerja tidak efektif. Permasalahan ini diselesaikan dengan memperjelas fungsi masing-masing personel tersebut sehingga terdapat kejelasan mengenai siapa yang bertanggung jawab terhadap suatu persoalan. 6. Tekanan Angaran berhubungan dengan tekana. Tekanan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas tetapi juga menimbulkan perilaku merusak, frustasi dan demotivasi. 7. Sikap menolak perubahan Setiap individu pada umumnya menolak setiap hal yang baru karena perubahan dianggap dapat mengurangi peran, pendapat, dan kekuasaan. 8. Penilaian prestasi Sistem anggaran merupakan salah satu alat dalam menilai prestasi. Penilaian prestasi harus dilaksanakan secara objektif, adil, terbuka, konsisten, dan memberikan penghargaan kepada yang berprestasi. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka akan menimbulkan perilaku disfungsional seperti demotivasi, penurunan kreativitas, dan produktivitas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 9. Melindungi diri Anggaran dapat dijadikan alat bagi setiap orang untuk melindungi bagiannya, dan kelompoknya dari berbagai penilaian negatif. 10. Perhitungan variance Dalam perhitungan penyimpangan variance mengandung berbagai kemungkinan yang mempengaruhi perilaku karyawan yang terlibat dalam anggaran. 11. Slack budgeting Slack budgeting diwujudkan dalam usaha untuk menurunkan anggaran dengan harapan dapat mendapatkan penilaian bagus atau reward. 2.3. Informasi Asimetri 2.3.1. Pengertiaan Informasi Asimetris

Dokumen yang terkait

INTERAKSI INFORMASI ASIMETRI, BUDAYA ORGANISASI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARAPARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK (Studi kasus pada rumah sakit umum daerah...

0 3 20

INTERAKSI INFORMASI ASIMETRI DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK (Study Empiris Pada PDAM Se-Eks Karesidenan Surakarta).

0 2 8

INTERAKSI BUDAYA ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK (Survey Pada Rumah Sakit Di Kabupaten Klaten).

0 0 8

KINERJA PDAM “DELTA TIRTA” SIDOARJO.

1 8 88

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, MOTIVASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PDAM DELTA TIRTA SIDOARJO.

0 2 100

ASPP01. INTERAKSI INFORMASI ASIMETRI, BUDAYA ORGANISASI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK

0 0 24

PENGARUH MODERASI INFORMASI ASIMETRI, GROUP COHESIVENESS DAN MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DENGAN BUDGETARY SLACK

0 0 16

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, MOTIVASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PDAM DELTA TIRTA SIDOARJO

0 0 18

INTERAKSI INFORMASI ASIMETRI, KULTUR ORGANISASI, DAN GROUP COHESIVENESS ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK DI PDAM “DELTA TIRTA” SIDOARJO

0 0 22

Pengaruh Partisipasi Penganggaran Terhadap Budgetary Slack Dengan Penekanan Anggaran Dan Asimetri Informasi Sebagai Pemoderasi (Studi Kasus : PT Artolite Indah Mediatama) - Unika Repository

0 0 17