terperinci. Suatu alat ukur dikatakan homogen apabila pertanyaan-pertanyaan yang dibuat untuk mengukur suatu karakteristik mempunyai kaitan yang erat satu
sama lain Adi, 2004. Kuesioner pada penelitian ini dilakukan uji reliabilitas terlebih dahulu
untuk mengetahui apakah kuesioner ini mudah dipahami dan dimengerti atau tidak, tidak membingungkan dan terperinci. Uji reliabilitas dilakukan dengan
membagikan kuesioner pada responden pada saat acara kamis sehat di bulan pertama pemberian edukasi. Hal ini berfungsi sebagai uji coba untuk melihat
pemahaman bahasa yang digunakan pada kuesioner. Dari hasil uji tersebut ternyata ada beberapa item pertanyaan yang belum dapat dipahami oleh reponden,
sehingga perlu diubah tata bahasanya agar dapat lebih mudah dimengerti oleh responden. Pengubahan pertanyaan dalam kuesioner ini dibantu oleh dosen
pembimbing, teman-teman dari Fakultas Psikologi dan relawan PKBI DIY yang sehari-harinya berkomunikasi dengan responden.
4. Pembuatan Leaflet
Leaflet berfungsi sebagai media pemberian edukasi tentang HIVAIDS pada PSK. Berisi tentang hal-hal yang terkait dengan penyakit HIVAIDS. Leaflet
dibuat semenarik mungkin, jelas, singkat dan lengkap dengan bahasa sesederhana mungkin agar mudah dipahami oleh responden.
5. Penyebaran Kuesioner
Kuesioner ditujukan kepada responden dengan melakukan pendekatan- pendekatan terlebih dahulu dengan didampingi oleh relawan PKBI DIY.
Kuesioner diberikan sebelum dan sesudah pemberian edukasi oleh peneliti. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penyebaran kuesioner pada PSK Jalanan di Badran dan Jalan Magelang mengalami berbagai hambatan yaitu waktu kerja mereka yang hanya pada malam
hari dan tempat tinggal mereka yang kebanyakan dari luar kota dan kos di tempat- tempat yang berbeda satu sama lain, sehingga solusi yang diperoleh yaitu
menyebarkan di tempat-tempat kos para PSK pada waktu pagi dan siang hari karena jika malam hari di tempat mereka bekerja akan mengganggu pekerjaan
mereka.
6. Pemberian Edukasi
Pemberian edukasi dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang HIVAIDS yang berupa penyuluhan dalam program Kamis Sehat, edukasi
interpersonal antara peneliti dengan responden, dan pemberian leaflet. Penyuluhan diberikan sebulan sekali selama 3 bulan oleh dosen-dosen Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan leaflet diberikan secara berulang untuk mengingatkan responden. Disamping itu juga diberikan edukasi
interpersonal antara peneliti dengan responden. Pada pemberian edukasi interpersonal dibantu oleh relawan PKBI DIY.
7. Wawancara Terstruktur
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul
datapewawancara dengan sumber dataresponden Adi, 2004. Wawancara dilakukan dengan bantuan kerangka atau garis-garis besar
yang dibutuhkan dan berkaitan dengan permasalahan, melalui pembicaraan informal dan pembicaraan yang dikaitkan dengan permasalahan. Wawancara