dengan usia 20 tahun mempunyai mental yang belum matang, sehingga akan lebih mudah terpengaruh oleh pelanggan. Responden pada masa dewasa madya
mengalami ketakutan ditinggal pelanggan dan kalah bersaing dengan PSK yang lebih muda. Para PSK Jalanan Yogyakarta pada masa dewasa madya mempunyai
posisi tawar yang rendah, sehingga sangat tergantung dengan permintaan pelanggan. Data tersebut menunjukkan adanya kegagalan edukasi pada responden
dengan usia 20 tahun dan usia 41-60 tahun.
-11,1 10,0
-1,6
-15,0 -10,0
-5,0 0,0
5,0 10,0
Persen ta
se Peru b
ah an
Sikap
Umur
20 tahun 21-40 tahun
41-60 tahun
Gambar 12. Persentase Perubahan Sikap Ketaaatan Penggunaan Kondom Pada PSK Jalanan Yogyakarta Berdasarkan Perbedaan Umur
c. Lama Kerja
Hasil penelitian menunjukkan penurunan perubahan sikap pada responden dengan lama kerja 2 tahun dan 3-4 tahun. Peningkatan perubahan
sikap terjadi pada responden dengan lama kerja lebih dari 4 tahun. Penurunan perubahan sikap dalam ketaatan penggunaan kondom
disebabkan responden dengan lama kerja yang rendah masih dalam proses PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mencari pelanggan. Responden dengan lama kerja yang rendah sangat tergantung dengan keinginan pelanggan. Pekerja Seks Komersial dengan lama kerja lebih
dari 4 tahun sudah berpengalaman untuk merayu pelanggan untuk menggunakan kondom. Mereka juga sudah mempunyai pelanggan tetap. Hal ini sesuai dengan
teori yang dikemukakan oleh Siagian 1984 bahwa semakin lama bekerja akan dapat memberi dampak positif yaitu memungkinkan seseorang untuk lebih
memahami dan mengantisipasi perubahan yang terjadi.
-16,7 -4,8
11,7
-20,0 -15,0
-10,0 -5,0
0,0 5,0
10,0 15,0
Persen tase Per
u b
ah an
Sikap
Lama Kerja
2 tahun 3-4 tahun
4 tahun
Gambar 13. Persentase Perubahan Sikap Ketaatan Penggunaan Kondom Pada PSK Jalanan Yogyakarta Berdasarkan Perbedaan Lama Kerja
D. Rangkuman Pembahasan
Hasil penelitian ini berupa karakteristik PSK Jalanan Yogyakarta, pengaruh edukasi tentang HIVAIDS, dan persentase perubahan pengetahuan dan
sikap PSK Jalanan Yogyakarta berdasarkan tingkat pendidikan, umur, dan lama kerja.
Pekerja Seks Komersial Jalanan Yogyakarta tahun 2006 sebagian besar mempunyai pendidikan terakhir SD 75,9, umur 21-40 tahun 69,0, dan
lama kerja lebih dari 4 tahun 69,0. Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov menunujukkan bahwa data pada penelitian ini
terdistribusi normal dengan nilai p Asymp.Sig.2-tailed 0,1 yaitu sebesar 0,54. Hasil uji hipotesis dengan metode Paired Sampel T Test diperoleh nilai p 0,1
yang ditunjukkan dengan nilai Sig.2-tailed sebesar 0,00 sehingga Ho ditolak, yang berarti terjadi perubahan yang signifikan pada variabel penelitian.
Persentase perubahan pengetahuan dan sikap responden setelah pemberian edukasi berdasarkan tingkat pendidikan, umur dan lama kerja
kemudian dievaluasi secara deskriptif. Persentase perubahan pengetahuan responden berdasarka tingkat pendidikan yang mengalami peningkatan terbesar
yaitu responden dengan pendidikan terakhir SD 15,6. Responden dengan tingkat pendidikan SD lebih serius dalam menerima edukasi. Perubahan
pengetahuan responden berdasarkan umur paling tinggi pada umur 21-40 tahun dengan peningkatan sebesar 20,7. Responden pada umur 21-40 tahun
mempunyai kemampuan untuk mengingat dan menghafalkan sesuatu dengan baik yang terus meningkat hingga umur 40 tahun keatas. Peningkatan pengetahuan
berdasarkan lama kerja paling tinggi terjadi pada responden dengan lama kerja lebih dari 4 tahun 18,6. Peningkatan ini disebabkan responden dengan lama
kerja yang tinggi mempunyai cakrawala pandangan yang makin besar. Persentase perubahan sikap responden berdasarkan tingkat pendidikan
yang mengalami peningkatan paling tinggi terjadi pada responden dengan tingkat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendidikan terakhir SD 20,7. Persentase perubahan sikap berdasarkan tingkat pendidikan responden tidak dipengaruhi oleh tingginya tingkat pendidikan.
Perubahan sikap dalam ketaatan penggunaan kondom pada penelitian ini ternyata lebih dipengaruhi oleh perubahan pengetahuan setelah pemberian edukasi.
Peningkatan perubahan sikap dalam ketaatan penggunaan kondom terjadi pada kelompok masa dewasa awal 21-40 tahun yaitu 10,0. Persentase perubahan
sikap responden berdasarkan umur lebih dipengaruhi oleh perubahan peningkatan kemampuan mental. Kemampuan mental yang baik terdapat pada masa dewasa
awal yang terus meningkat hingga mendekati masa dewasa madya. Peningkatan perubahan sikap juga terjadi pada responden dengan lama kerja lebih dari 4 tahun
11,7. Hal ini disebabkan responden dengan lama kerja yang lebih tinggi akan dapat memberi dampak positif yaitu memungkinkan seseorang untuk lebih
memahami dan mengantisipasi perubahan yang terjadi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu: 1. karakteristik PSK Jalanan Yogyakarta paling banyak terdapat pada tingkat
pendidikan terakhir SD yaitu 75,9, berdasarkan umur paling banyak pada masa dewasa awal 21-40 tahun yaitu 69,0, berdasarkan lama kerja paling
banyak pada lama kerja lebih dari 4 tahun yaitu 69,0; 2. edukasi tentang HIVAIDS berpengaruh secara signifikan pada perubahan
sikap dan pengetahuan PSK Jalanan Yogyakarta dengan nilai probabilitas 0,00 dimana p0,1;
3. persentase perubahan pengetahuan dan sikap PSK Jalanan Yogyakarta setelah pemberian edukasiinformasi tentang HIVAIDS;
a. Persentase perubahan pengetahuan mengenai HIVAIDS pada PSK Jalanan Yogyakarta tahun 2006.
1 Berdasarkan tingkat pendidikan. Persentase perubahan pengetahuan paling tinggi terjadi pada responden
dengan tingkat pendidikan terakhir lulusan SD sebesar 15,6. 2 Berdasarkan umur.
Persentase perubahan pengetahuan paling tinggi terjadi pada PSK Jalanan Yogyakarta dalam kelompok masa dewasa awal 21-40 tahun sebesar 20,7.
54 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI