Teori Adopsi Inovasi Difusi Inovasi

service by an identified sponsor” Kasali, 1992 : 10 yang dapat diterjemahkan sebagai suatu bentuk terbayar dari presentasi non personalpribadiperorangan dan promosi dari ide, barang, atau jasa oleh sebuah sponsor yang sudah dikenal. Masyarakat Periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media yang ditujukan pada sebagianseluruh masyarakat. Kasali, 1992 : 11 Sedangkan Institut Praktisi Periklanan Inggris mendefinisikan iklan sebagai pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahakan kepada calon pembeli yang paling potensial. Jefkins, 1996 : 5

2.1.7 Teori Adopsi Inovasi Difusi Inovasi

Difusi Inovasi adalah proses sosial yang mengkomunikasikan informasi tentang ide-ide baru yang dipandang secara subjektif. Sedangkan yang dimaksud dengan Teori Adopsi Inovasi adalah teori yang membahas tentang bagaimana seorang individu menerima ide-ide baru yang diberikan media dan membuat keputusan apakah dapat menerima ide baru tersebut atau justru menolak ide baru itu. Karakteristik-karakteristik inovasi yang mempengaruhi tingkat adopsinya adalah : 1. Manfaat relatif Sejauh mana inovasi dipandang lebih baik daripada gagasan yang digantikannya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Kesesuaian Sejauh mana inovasi dipandang konsisten dengan nilai-nilai yang ada, pengalaman-pengalaman masa lalu, dan kebutuhan-kebutuhan pengadopsi yang potensial. 3. Kerumitan Sejauh mana inovasi dipandang sulit untuk dimengerti dan digunakan. 4. Kemampuan untuk dicoba Sejauh mana inovasi mungkin dicoba secara terbatas. 5. Kemampuan dapat dilihat Sejauh mana hasil-hasil inovasi dapat dilihat oleh orang lain. Proses keputusan inovasi innovation decision process adalah proses mental yang dilalui individu atau unit lain yang membuat keputusan. Ada lima tahap dalam proses keputusan inovasi, yaitu : 1. Pengetahuan Penerimaan kepada inovasi dan suatu pemahaman tentang bagaimana inovasi itu berfungsi 2. Persuasi Pembentukan sikap terhadap inovasi 3. Keputusan Aktivitas yang menghasilkan pilihan untuk mengadopsi atau menolak inovasi. 4. Implementasi Penggunaan inovasi. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 5. Konfirmasi Penguatan atau pembalikan keputusan inovasi yang dibuat. Roger 1995 menentukan lima kategori pengadopsi adopter categories, yang mengklsifikasikan individu yang membuat keputusan dalam tingkat adopsi inovasinya. Jenis-jenis kategori pengadopsi yang dimaksud adalah : 1. Inovator Berani mengambil resiko, bersemangat untuk mencoba ide-ide baru, mempunyai hubungan yang lebih kosmopolitan atau mendunia daripada rekan-rekan sesamanya. 2. Pengadopsi dini Tempat yang terhormat. Biasanya tingkat pimpinan opini yang tertinggi dalam sistem sosial. 3. Mayoritas awal Tenang dan berhati-hati, sering berinteraksi dengan sesamanya namun jarang memegang posisi kepemimpinan yang utama. 4. Mayoritas akhir Skeptis, sering mengadopsi inovasi karena kebutuhan ekonomi atau tekanan jaringan kerja yang meningkat. 5. Orang yang ketinggalan Tradisional, paling lokalit localite, yang memiliki titik acuan adalah pada masa lalu. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Konsekuensi consequences adalah perubahan yang terjadi pada individu atau sistem sosial sebagai akibat adopsi atau penolakan pada inovasi. Tidak semua inovasi, meskipun dirancang dengan baik, mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang dikehendaki. Dampak inovasi pada sistem sosial mungkin tidak sempurna. Beberapa konsekuensi setelah keputusan, yaitu: 1. Konsekuensi Dikehendaki versus Tidak Dikehendaki, tergantung pada apakah dampak-dampak inovasi dalam sistem sosial berfungsi atau tidak berfungsi. 2. Konsekuensi Langsung versus Tidak Langsung, tergantung pada apakah perubahan-perubahan pada individu atau sistem sosial terjadi dalam respons langsung terhadap inovasi atau hasil urutan kedua dari konsekuensi langsung inovasi. 3. Konsekuensi Yang Diantisipasi versus Yang Tidak Diantisipasi, tergantung pada apakah perubahan-perubahan diketahui dan diinginkan atau tidak oleh para anggota sistem sosial. WernerJames, 2005 : 247-250 Iklan kondom di televisi pada hakekatnya menawarkan sesuatu yang baru bagi masyarakat. Bukan hanya mensosialisasikan pentingnya penggunaan kondom untuk mencegah penularan penyakit HIVAIDS. Sesuatu yang baru ini diantaranya adalah menawarkan berbagai macam aroma buah, selain itu iklan kondom juga menawarkan keamanan dan kenyamanan pada saat menggunakan kondom, serta menawarkan kondom dengan berbagai macam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bentuk misalnya seperti kondom yang disertai dengan vibrator dan kondom yang bergerigi. Karena ada sesuatu yang baru dalam iklan kondom tersebut, maka peneliti menggunakan teori difusi inovasi ini sebagai sebagai pisau analisis dalam penelitian ini. 2..2 Kerangka Berpikir Surabaya sebagai kota metropolitan atau kota terbesar kedua setalah Jakarta sudah dapat dipastikan banyak permasalahan yang terjadi atau timbul di kota ini, mulai dari masalah ekonomi sampai masalah tempat prostitusi yang dilegalkan oleh Pemkot Surabaya. Permasalahan tentang adanya tempat prostitusi yang terkenal dengan sebutan “Gang Dolly” ini sudah menjadi polemik yang cukup lama. Pro dan kontra banyak terjadi di kalangan masyarakat. Mulai dari pejabat pemkot, para petinggi agama, sampai kaum awam baik yang berada di daerah Dolly maupun yang jauh dari daerah tersebut. Lokalisasi Dolly cukup terkenal di masyarakat. Bahkan, banyak media yang menyatakan bahwa Dolly sebagai tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara, bahkan lebih besar dari Patpong di Bangkok,Thailand dan Geylang di Singapura. Bukan cuma itu, pernah terjadi kontroversi untuk memasukkan Gang Dolly sebagai salah satu daerah tujuan wisata Surabaya bagi wisatawan mancanegara. Hal ini cukup memprihatinkan karena dengan begitu Dolly merupakan tempat yang memiliki resiko tinggi dalam menyebaran penyakit menular seks. Maka dalam hal inilah media massa khususnya media televisi menayangkan iklan tentang alat beberapa alat kontrasepsi, salah satunya adalah kondom. Berbagai merek Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kondom dengan baragam rasa dan bentuk yang ditawarkan kepada masyarakat melalui media iklan dengan harapan dapat menekan angka penyebaran penyakit HIVAIDS. Karena hingga Juni 2009, Departemen Kesehatan mencatat ada 18.442 orang terkena AIDS dan 28.260 yang terinfeksi HIV. Sangat memprihatinkan melihat data-data diatas. Bisa dibayangkan apabila tidak dilakukan tindak pencegahan, maka angka-angka itu bisa terus melonjak. Teori Adopsi Inovasi merupakan teori yang menjelaskan tentang adanya ide- ide baru yang diberikan atau ditawarkan oleh media, dalam hal ini adalah media televisi. Penelitian ini membahas tentang penayangan iklan kondom di televisi dengan harapan semakin banyak masyarakat yang mengetahui manfaat-manfaat penggunaan kondom terutama pada orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan atau pernah menggunakan jasa PSK. Peneliti ingin meneliti sikap pengunjung Dolly karena inovasi yang dalam hal ini pesan akan diterima bila ada perhatian, pemahaman, dan adopsi terhadap ide-ide baru dari khalayak yang menjadi obyek dalam penelitian ini. Selanjutnya setelah menerima pesan atau inovasi berikutnya akan terjadi perubahan sikap oleh khalayak tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini penulis tidak membicarakan hubungan antara variabel sehingga tidak ada pengukuran variabel x dan y. Penelitian ini difokuskan pada sikap dan faktor-faktor yang menentukan sikap pengunjung Dolly terhadap penayangan kondom di televisi, sehingga tipe penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian deskriptif dan menggunakan analisis kualitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa adanya perlakuan terhadap obyek yang diteliti Kountur, 2003 : 53. Metode ini merupakan suatu metode yang berupaya untuk memberikan gambaran tentang suatu fenomena tertentu secara terperinci, yang pada akhirnya akan diperolah pemahaman yang lebih jelas tentang fenomena yang sedang diteliti. Karakteristik penelitian kualitatif adalah sebagai berikut : 1. Mempunyai latar alamipada konteks dan suatu keutuhan dan penelitian sebagai alat instrumen 2. Bersifat deskriptif Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.