Pengujian ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

sangat sesuai dengan kualitas kerja, kuantitas kerja, pelaksanaan tugas, dan tanggung jawab.

D. Pengujian

1. Pengujian Model Pengukuran Outer Model Suatu konsep dan model penelitian tidak dapat diuji dalam suatu model prediksi hubungan relasional dan kausal jika belum melewati tahap purifikasi dalam model pengukuran. Model pengukuran outer model digunakan untuk menguji validitas konstruk dan reliabilitas instrumen. a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner untuk memastikan bahwa item-item pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dimengerti oleh responden. Menurut Wiyono 2011:403, validitas dapat ditentukan oleh convergent validity outer model dengan nilai loading factor 0,50 sampai 0,60 sudah dianggap cukup. Dalam uji validitas ini peneliti menggunakan nilai loading factor 0,50. Kuesioner telah disebarkan kepada 200 responden yaitu karyawan tetap nonmanajerial dan kepala bagianatasan langsung dari semua unitbagian Rumah Sakit Fatima, Ketapang, Kalimantan Barat. Kemudian hasil kuesioner tersebut diolah dengan menggunakan WarpPLS 5.0 dengan menghasilkan nilai loading factor sebagai berikut: Tabel V.10 Nilai Loading Factor No Item Pernyataan Nilai Loading Factor Status 1 K1 0,713 Valid 2 K2 0,532 Valid 3 K3 0,566 Valid 4 K4 0,486 Tidak Valid 5 K5 0,599 Valid 6 K6 0,594 Valid 7 K7 0,592 Valid 8 MK1 0,717 Valid 9 MK2 0,725 Valid 10 MK3 0,632 Valid 11 MK4 0,594 Valid 12 MK5 0,736 Valid 13 KP1 0,598 Valid 14 KP2 0,699 Valid 15 KP3 0,483 Tidak Valid 16 KP4 0,523 Valid 17 KP5 0,682 Valid 18 KK1 0,637 Valid 19 KK2 0,583 Valid 20 KK3 0,571 Valid 21 KK4 0,694 Valid 22 KK5 0,629 Valid Sumber: Data diolah Peneliti dengan WarpPLS 5.0 Berdasarkan tabel di atas, item pernyataan K4 bernilai 0,486, item pernyataan KP3 bernilai 0,483 dinyatakan tidak valid karena bernilai 0,50. Maka, dilakukan penghapusan terhadap 2 item pernyataan tersebut dengan hasil nilai loading factor sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.11 Nilai Loading Factor Setelah Penghapusan No Item Pernyataan Nilai Loading Factor Status 1 K1 0,713 Valid 2 K2 0,503 Valid 3 K3 0,620 Valid 4 K5 0,640 Valid 5 K6 0,574 Valid 6 K7 0,611 Valid 7 MK1 0,717 Valid 8 MK2 0,725 Valid 9 MK3 0,632 Valid 10 MK4 0,594 Valid 11 MK5 0,736 Valid 12 KP1 0,631 Valid 13 KP2 0,724 Valid 14 KP4 0,504 Valid 15 KP5 0,724 Valid 16 KK1 0,637 Valid 17 KK2 0,583 Valid 18 KK3 0,571 Valid 19 KK4 0,694 Valid 20 KK5 0,629 Valid Sumber: Data diolah Peneliti dengan WarpPLS 5.0 Berdasarkan tabel di atas, semua item pernyataan bernilai 0,50 dan dinyatakan valid. Parameter lain untuk mengukur validitas diskriminan adalah dengan Average Variance Extracted AVE. Menurut Abdillah dan Jogiyanto 2015:206, nilai AVE yang disarankan 0,50. Pada tabel di bawah ini menunjukkan bahwa 4 variabel memberikan nilai AVE 0,50 dengan nilai terendah 0,614 pada variabel kompensasi dan nilai tertinggi 0,683 pada variabel motivasi kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.12 Average Variance Extracted AVE No Variabel Average Variance Extracted Status 1 Kompensasi 0,614 Valid 2 Motivasi Kerja 0,683 Valid 3 Kepuasan Kerja 0,652 Valid 4 Kinerja Karyawan 0,624 Valid Sumber: Data diolah Peneliti dengan WarpPLS 5.0 b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas alat ukur dalam penelitian. Menurut Abdillah dan Jogiyanto 2015:207, suatu konstruk dikatakan reliabel jika nilai Cronbach’s alpha 0,50 dan nilai Composite reliability 0,70. Tabel V.13 Cronbach’s Alpha dan Composite Reliability No Variabel Cronbachs Alpha Composite Reliability Status 1 Kompensasi 0,665 0,782 Reliabel 2 Motivasi Kerja 0,712 0,813 Reliabel 3 Kepuasan Kerja 0,542 0,744 Reliabel 4 Kinerja Karyawan 0,607 0,761 Reliabel Sumber: Data diolah Peneliti dengan WarpPLS 5.0 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa semua variabel dikatakan reliabel karena memiliki nilai Cronbach’s Alpha 0,50 dan Composite Reliability 0,70. Pada Cronbach’s Alpha, nilai tertinggi sebesar 0,712 pada variabel motivasi kerja dan nilai terendah sebesar 0,542 pada variabel kepuasan kerja. Sedangkan Composite Reliability, nilai tertinggi sebesar 0,813 pada variabel motivasi kerja dan nilai terendah sebesar 0,744 pada variabel kepuasan kerja. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Pemaknaan R 2 dan Pengujian Model Struktural Inner Model Pengujian model struktural atau Inner Model dilakukan untuk melihat hubungan satu variabel dengan variabel lainnya yang tercantum pada hipotesis dalam suatu penelitian. Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R 2 untuk variabel dependen, nilai koefisien jalur atau path coefficients untuk uji signifikansi antarvariabel dalam model struktural. a. Nilai R 2 Nilai R 2 digunakan untuk mengukur tingkat variasi perubahan variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut ini adalah hasil nilai R 2 untuk yang digunakan untuk menilai pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen: Tabel V.14 R 2 No Variabel R 2 1 Motivasi Kerja 0,162 2 Kepuasan Kerja 0,267 3 Kinerja Karyawan 0,222 Sumber: Data diolah Peneliti dengan WarpPLS 5.0 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai R 2 variabel Motivasi Kerja sebesar 0,162 artinya variabel motivasi kerja dapat dijelaskan oleh variabel Kompensasi sebesar 16,2, sedangkan sisanya sebesar 83,8 dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini. Nilai R 2 variabel Kepuasan Kerja sebesar 0,267 artinya variabel Kepuasan Kerja dapat dijelaskan oleh variabel Kompensasi dan Motivasi Kerja sebesar 26,7, sedangkan sisanya sebesar 73,3 dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini. Nilai R 2 variabel Kinerja Karyawan sebesar 0,222 artinya variabel Kinerja Karyawan dapat dijelaskan oleh variabel Kompensasi, Motivasi Kerja, dan Kepuasan Kerja sebesar 22,2, sedangkan sisanya sebesar 77,8 dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini. b. Pengujian Hipotesis 1-6 Hubungan antar variabel laten dalam model penelitian ini dapat dilihat dari hasil estimasi koefisien jalur path coefficients dan tingkat signifikansinya p value. Berikut ini adalah gambar hasil pengujian dengan menggunakan WarpPLS 5.0: Gambar V.1 Pengujian Model Penelitian dengan WarpPLS 5.0 Untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan, dapat dilihat dari besarnya nilai p value. Apabila besarnya nilai p value lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak atau terdapat pengaruh yang signifikan. Hasil estimasi path coefficients untuk menguji kekuatan pengaruh antar variabel dan menjelaskan ketegasan hubungan antar arah variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel V.15 Hasil Estimasi Path Coefficients No Hipotesis Path Coefficients Std. Errors P Value Keterangan 1 Kompensasi - Motivasi Kerja H 1 0,402 0,065 0,001 Signifikan 2 Kompensasi - Kepuasan Kerja H 2 0,260 0,067 0,001 Signifikan 3 Kompensasi - Kinerja Karyawan H 3 0,159 0,069 0,011 Signifikan 4 Motivasi Kerja - Kepuasan Kerja H 4 0,360 0,066 0,001 Signifikan 5 Motivasi Kerja - Kinerja Karyawan H 5 0,145 0,069 0,018 Signifikan 6 Kepuasan Kerja - Kinerja Karyawan H 6 0,293 0,067 0,001 Signifikan Sumber: Data diolah Peneliti dengan WarpPLS 5.0 Berdasarkan nilai P Value pada tabel di atas, maka hasil uji setiap hipotesis 1-6 sebagai berikut: 1 Uji Hipotesis 1 a Hipotesis: H : Kompensasi tidak mempengaruhi motivasi kerja secara positif H a : Kompensasi mempengaruhi motivasi kerja secara positif b Dasar Pengambilan Keputusan: P value ≥ 0,05 maka H diterima dan H a ditolak P value 0,05 maka H ditolak dan H a diterima c Keputusan: P value 0,001 0,05, maka H ditolak dan H a diterima PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d Penjelasan: Kompensasi mempengaruhi motivasi kerja dan pengaruh itu secara positif seperti terlihat dalam nilai path coefficient. Artinya semakin adil, layak, dan wajar kompensasi yang diberikan, maka semakin tinggi motivasi kerja dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95. 2 Uji Hipotesis 2 a Hipotesis: H : Kompensasi tidak mempengaruhi kepuasan kerja secara positif H a : Kompensasi mempengaruhi kepuasan kerja secara positif b Dasar Pengambilan Keputusan: P value ≥ 0,05 maka H diterima dan H a ditolak P value 0,05 maka H ditolak dan H a diterima c Keputusan: P value 0,001 0,05, maka H ditolak dan H a diterima d Penjelasan: Kompensasi mempengaruhi kepuasan kerja dan pengaruh itu secara positif seperti terlihat dalam nilai path coefficient. Artinya semakin adil, layak, dan wajar kompensasi yang diberikan, maka semakin tinggi kepuasan kerja dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95. 3 Uji Hipotesis 3 a Hipotesis: H : Kompensasi tidak mempengaruhi kinerja karyawan secara positif H a : Kompensasi mempengaruhi kinerja karyawan secara positif b Dasar Pengambilan Keputusan: P value ≥ 0,05 maka H diterima dan H a ditolak P value 0,05 maka H ditolak dan H a diterima c Keputusan: P value 0,011 0,05, maka H ditolak dan H a diterima d Penjelasan: Kompensasi mempengaruhi kinerja karyawan dan pengaruh itu secara positif seperti terlihat dalam nilai path coefficient. Artinya semakin adil, layak, dan wajar kompensasi yang diberikan, maka semakin baik kinerja karyawan dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95. 4 Uji Hipotesis 4 a Hipotesis: H : Motivasi kerja tidak mempengaruhi kepuasan kerja secara positif H a : Motivasi kerja mempengaruhi kepuasan kerja secara positif b Dasar Pengambilan Keputusan: P value ≥ 0,05 maka H diterima dan H a ditolak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI P value 0,05 maka H ditolak dan H a diterima c Keputusan: P value 0,001 0,05, maka H ditolak dan H a diterima d Penjelasan: Motivasi kerja mempengaruhi kepuasan kerja dan pengaruh itu secara positif seperti terlihat dalam nilai path coefficient. Artinya semakin tinggi motivasi kerja, maka semakin tinggi kepuasan kerja dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95. 5 Uji Hipotesis 5 a Hipotesis: H : Motivasi kerja tidak mempengaruhi kinerja karyawan secara positif H a : Motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara positif b Dasar Pengambilan Keputusan: P value ≥ 0,05 maka H diterima dan H a ditolak P value 0,05 maka H ditolak dan H a diterima c Keputusan: P value 0,018 0,05, maka H ditolak dan H a diterima d Penjelasan: Motivasi kerja mempengaruhi kinerja karyawan dan pengaruh itu secara positif seperti terlihat dalam nilai path coefficient. Artinya semakin tinggi motivasi kerja, maka semakin baik kinerja karyawan dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6 Uji Hipotesis 6 a Hipotesis: H : Kepuasan kerja tidak mempengaruhi kinerja karyawan secara positif H a : Kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan secara positif b Dasar Pengambilan Keputusan: P value ≥ 0,05 maka H diterima dan H a ditolak P value 0,05 maka H ditolak dan H a diterima c Keputusan: P-value 0,001 0,05, maka H ditolak dan H a diterima d Penjelasan: Kepuasan kerja mempengaruhi kinerja karyawan dan pengaruh itu secara positif seperti terlihat dalam nilai path coefficient. Artinya semakin tinggi kepuasan kerja, maka semakin baik kinerja karyawan dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95. c. Pengujian Hipotesis 7-8 dengan Efek Mediasi Pengujian hipotesis dengan efek mediasi dilakukan dengan dua langkah menurut Baron dan Kenny, 1986; Hair dkk, 2011; Kock, 2011, 2013 dalam buku Sholihin dan Ratmono 2013:56: 1 Melakukan estimasi direct effect antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan estimasi direct effect yaitu pengaruh langsung antara variabel kompensasi dan variabel motivasi kerja terhadap variabel kinerja karyawan dengan gambar dan tabel sebagai berikut: Gambar V.2 Pengujian Model Direct Effect dengan WarpPLS 5.0 Tabel V.16 Hasil Estimasi Direct Effect No Hubungan Path Coefficients P-Value Keterangan 1 Kompensasi - Kinerja Karyawan 0,211 0,001 Signifikan 2 Motivasi kerja - Kinerja Karyawan 0,263 0,001 Signifikan Sumber: Data diolah Peneliti dengan WarpPLS 5.0 2 Melakukan estimasi indirect effect secara simultan dengan menambahkan variabel mediasi di antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan estimasi indirect effect yaitu peran variabel kepuasan kerja dalam memediasi pengaruh variabel kompensasi dan variabel motivasi kerja terhadap variabel kinerja karyawan dengan gambar dan tabel sebagai berikut: Gambar V.3 Pengujian Model Indirect Effect dengan WarpPLS 5.0 Tabel V.17 Hasil Estimasi Indirect Effect No Hubungan Path Coefficients P-Value Keterangan 1 Kompensasi - Kepuasan Kerja 0,260 0,001 Signifikan 2 Kompensasi - Kinerja Karyawan 0,159 0,011 Signifikan 3 Motivasi Kerja - Kepuasan Kerja 0,360 0,001 Signifikan 4 Motivasi Kerja - Kinerja Karyawan 0,145 0,018 Signifikan 5 Kepuasan Kerja - Kinerja Karyawan 0,293 0,001 Signifikan Sumber: Data diolah Peneliti dengan WarpPLS 3.0 Persyaratan efek mediasi telah dipenuhi karena pengaruh langsung variabel kompensasi dan variabel motivasi kerja terhadap variabel kinerja karyawan pada estimasi direct effect dan indirect effect adalah signifikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Uji Hipotesis 7 a Hipotesis: H : Kepuasan kerja tidak memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan H a : Kepuasan kerja memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan b Dasar Pengambilan Keputusan: 1 Jika koefisien jalur atau path coefficient antara kompensasi dan kinerja karyawan dari direct effect ke indirect effect tidak berubah dan tetap signifikan, maka H diterima dan H a ditolak. 2 Jika koefisien jalur atau path coefficient antara kompensasi dan kinerja karyawan dari direct effect ke indirect effect nilainya turun dan tetap signifikan, maka H ditolak dan H a diterima dengan mediasi sebagian partial mediation. 3 Jika koefisien jalur atau path coefficient antara kompensasi dan kinerja karyawan dari direct effect ke indirect effect nilainya turun dan menjadi tidak signifikan, maka H ditolak dan H a diterima dengan mediasi penuh full mediation. c Keputusan: Path coefficient 0,211 turun menjadi 0,159 dan tetap signifikan serta hubungan dari kompensasi ke kinerja karyawan melalui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kepuasan kerja tetap signifikan, maka H ditolak dan H a diterima dengan mediasi sebagian partial mediation. d Penjelasan: Kepuasan kerja memediasi pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan. Artinya semakin adil, layak, dan wajar kompensasi yang diberikan maka semakin baik kinerja karyawan melalui tingginya kepuasan kerja dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95. 4 Uji Hipotesis 8 a Hipotesis: H : Kepuasan kerja tidak memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan H a : Kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan b Dasar Pengambilan Keputusan: 1 Jika koefisien jalur atau path coefficient antara motivasi kerja dan kinerja karyawan dari direct effect ke indirect effect tidak berubah dan tetap signifikan, maka H diterima dan H a ditolak. 2 Jika koefisien jalur atau path coefficient antara motivasi kerja dan kinerja karyawan dari direct effect ke indirect effect nilainya turun dan tetap signifikan, maka H ditolak dan H a diterima dengan mediasi sebagian partial mediation. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Jika koefisien jalur atau path coefficient antara motivasi kerja dan kinerja karyawan dari direct effect ke indirect effect nilainya turun dan menjadi tidak signifikan, maka H ditolak dan H a diterima dengan mediasi penuh full mediation. c Keputusan: Path coefficient 0,263 turun menjadi 0,145 dan tetap signifikan serta hubungan dari motivasi kerja ke kinerja karyawan melalui kepuasan kerja tetap signifikan, maka H ditolak dan H a diterima dengan mediasi sebagian partial mediation. d Penjelasan: Kepuasan kerja memediasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Artinya semakin tinggi motivasi kerja maka semakin baik kinerja karyawan melalui tingginya kepuasan kerja dan sebaliknya dengan tingkat keyakinan 95. d. Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Berikut ini adalah tabel ringkasan hasil pengujian hipotesis secara keseluruhan: Tabel V.18 Hasil Pengujian Hipotesis Keseluruhan No Hipotesis Hasil 1 H 1 Terdukung data 2 H 2 Terdukung data 3 H 3 Terdukung data 4 H 4 Terdukung data 5 H 5 Terdukung data 6 H 6 Terdukung data 7 H 7 Terdukung data 8 H 8 Terdukung data Sumber: dibuat oleh peneliti 2017

E. Pembahasan