Indikasi Turunnya Semangat Kerja

27 Misalnya, perusahaan memberikan insentif kepada karyawan yang mampu menyelesaikan produk melebihi jatah. Tetapi dengan kebijaksanaan ini ternyata karyawan menjadi kurang hati-hati, mereka hanya mengejar target sehingga barang yang dihasilkan kurang bermutu, hal ini tentu saja akan merugikan perusahaan. 11. Fasilitas yang Menyenangkan Setiap perusahaan hendaknya menyediakan fasilitas yang menyenangkan bagi karyawannya. Apabila fasilitas tersebut mampu menambah kesenangan karyawan, semangat kerja juga dapat ditingkatkan. Fasilitas yang menyenangkan sangat luas, termasuk balai pengobatan, pendidikan untk anak, kamar mandi yang bersih, dan sebagainya. Selain itu, Bukhari Zainudin 2001 mengemukakan bahwa faktor- faktor yang dapat mempengaruhi semangat kerja adalah sebagai berikut: 1. Hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan, terutama antara pimpinan kerja yang sehari-hari berhubungan dan berhadapan dengan para karyawan. 2. Terdapat suatu suasana dan iklim kerja yang bersahabat dengan anggota-anggota lain organisasi, apalagi dengan mereka yang sehari-hari banyak berhubungan dengan pekerjaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28 3. Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang merupakan tujuan bersama mereka yang harus diwujudkan bersama-sama. 4. Adanya tingkat kepuasaan ekonomi dan kepuasaan-kepuasaan materi lainnya yang memadai, sehingga imbalan yang dirasakan akan adil terhadap jerih payah yang telah diberikan terhadap organisasi. 5. Adanya ketenangan jiwa, jaminan kepastian serta perlindungan terhadap segala yang dapat membahayakan diri pribadi dan karir pekerjaan dalam perusahaan atau organisasi. Dalam rangka membangun semangat kerja McGregor dan Maslow Luthans, 2006 mengatakan bahwa para karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, tidak hanya uang atau keinginan untuk mencapai kepuasaan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan memperoleh pekerjaan yang berarti bagi mereka. Pemimpin atau manajer perlu mengenal cara-cara tersebut di atas agar mendapat tanggapan yang positif dari karyawan. Tanggapan positif ini menunjukan bahwa bawahan-bawahan bekerja demi kemajuan organisasi atau perusahaan. 29

B. Penelitian Terdahulu

Kristo Pandapotan Sitanggang 2015, Pengaruh Lingkungan Kerja Psikis Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT. Siemens Indonesia divisi EM MS Energy Management of Medium Voltage System, Jakarta. Dari hasil penelitian Kristo menujukkan bahwa persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik masuk kategori tinggi dalam mempengaruhi semangat kerja karyawan. Persamaan penelitian Kristo dengan penelitian sekarang adalah penggunaan jumlah variabel yaitu, pengaruh lingkungan kerja non fisik dan semangat kerja. Dan perbedaan nya adalah penulis menambahkan kata persepsi pada judul, selain itu tempat penelitian, jenis usaha dan waktu serta jumlah responden yang digunakan juga berbeda dengan penelitian sebelumnya.

C. Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Konseptual Semangat Kerja karyawan, yang dipersepsikan : √ Disiplin yang tinggi √ Kualitas untuk bertahan √ Kekuatan melawan frustasi √ Semangat berkelompok Persepsi karyawan pada, Lingkungan Non Fisik ; ● Struktur kerja ●Tanggung jawab kerja ● Perhatian dukungan pemimpin ● Kerjasama antar kelompok ● Kelancaran Komunikasi 30 Dari Kerangka konseptual diatas variabel persepsi karyawan pada lingkungan non fisik merupakan variabel independen X dimana indikator yang akan dinilai struktur kerja, tanggung jawab kerja, perhatian serta dukungan pemimpin, kerjasama antar kelompok, dan kelancaran komunikasi. Sedangkan variabel dependen Y semangat kerja karyawan dimana indikator yang dipersepsikan adalah disiplin yang tinggi, kualitas untuk bertahan, kekuatan melawan frustasi, dan semangat berkelompok.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul Arikunto, 1998 : 67. Berdasarkan kerangka pemikiran dan landasan teori yang ada penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: “Persepsi karyawan pada lingkungan kerja non fisik memiliki pengaruh terhadap semangat kerja karyawan”.