Bunga kedelai disebut bunga kupu-kupu, mempunyai dua mahkota dan dua kelopak bunga. Bunga kedelai berwarna putih atau ungu. Bunga tumbuh pada
ketiak daun, biasanya terdapat 3-15 kuntum bunga, tetapi hanya beberapa yang dapat membentuk polong. Penyerbukan kedelai termasuk penyerbukan sendiri
karena pembuahan terjadi sebelum bunga mekar. Semua varietas kedelai mempunya bulu yang berwarna coklat atau putih kehijauan pada batang, cabang,
daun dan polong Andrianto dan Indarto, 2004.
2.7.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai
Tanaman kedelai umumnya dapat beradaptasi terhadap berbagai jenis tanah dan menyukai tanah bertekstur ringan hingga sedang, dan berdrainase baik
Rubatzky dan Yamaguchi, 1998 dalam Sofia, 2007. Kedelai tumbuh baik pada tanah yang bertekstur gembur, lembab, tidak tergenang air dan memiliki pH 6-6,8.
kedelai dapat tumbuh di tanah yang agak masam akan tetapi dapat menimbulkan keracunan Aluminium Sofia, 2007.
Benih kedelai biasanya ditanam pada kedalaman antara 2-5 cm tergantung pada jenis dan kelembaban tanah. Kelembaban tanah yang baik selama
perkecambahan harus mengandung kelembaban 50 sebelum perkecambahan. Tetapi, kelembaban yang berlebihan tidak baik untuk perkecambahan karena
membatasi ketersediaan oksigen Liu, 1997. Sebagian besar tanaman terdiri dari dua fase pertumbuhan, yaitu fase
vegetatif dan generatif atau reproduktif. Pada tanaman kedelai, waktu sampai muncul dan terlihatnya bunga pertama disebut fase vegetatif dan biasanya selama
6-8 minggu. Lama fase vegetatif tergantung dari genotip, waktu tanam, lokasi geografik dan kondisi lingkungan. Setelah fase vegetatif, tanaman kedelai
memasuki fase generatif ketika kuncup berkembang menjadi bunga sampai 2-35 bunga. Kemudian diikuti dengan perkecambahan polong, benih dan pematangan.
Fase generatif mulai terjadi pada minggu ke 7 sampai ke 12. Tanaman kedelai menghasilkan 2-3 benih per polong. Polong biasanya lurus, panjangnya antara 2-7
cm dan warna polong yang matang adalah kuning, abu-abu atau hitam Liu, 1997.
Kendala utama dalam usaha meningkatkan produksi kedelai adalah adanya serangan pengganggu yaitu hama, penyakit dan gulma. Hama utama tanaman
kedelai adalah perusak bibit yang disebabkan oleh Agromyza phaseoli, perusak daun yang disebabkan oleh Phaedononia inclusa, perusak polong yang
disebabkan oleh Etiella zhinchenella dan hama lain yang dapat menularkan penyakit pada tanaman kedelai. Penyakit yang sering menyerang tanaman kedelai
adalah yang disebabkan oleh virus, seperti soybean mosaic virus, penyakit yang disebabkan oleh fungi penyebab karat Phatospora pachyrhizi dan penyakit yang
disebabkan oleh bakteri Pseudomonas syringae penyebab hawar daun. Jenis gulma penting pada tanaman kedelai adalah rumput-rumputan Digitaria ciliaris,
teki Cyprus kyllinges dan bayam berdaun lebar Amaranthus sp. LIPTAN, 2008.
2.7.3. Kedelai Varietas Wilis