Pengertian Problem Based Learning PBL

learning PBL memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: 1 Belajar dimulai dengan suatu masalah 2 Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan dunia nyata siswa. 3 Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah, 4 Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pembelajar dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri 5 Menggunakan Kelompok kecil. 6 Menuntut siswa untuk mendemontrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk suatu kinerja. 9 Berdasarkan uraian tersebut terdapat tampak jelas bahwa pembelajaran dengan model PBL dimulai adanya masalah dapat dimunculkan oleh siswa atau guru, kemudian siswa memperdalam pengetahuannya untuk memecahkan masalah tersebut sehingga siswa terdorong berperan aktif dalam belajar.

c. Tahap-tahap PBL

Menurut Nurhayati, pelaksanaan model pembelajaran berdasarkan masalah meliputi lima tahapan, yaitu: 1 Orientasi siswa terhadap masalah auntentik. Pada tahap ini guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah. 2 Mengorganisasikan peserta didik. Pada tahap ini guru membagi peserta didik ke dalam kelompok, membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah. 3 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Pada tahap ini guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada tahap ini guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai. 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada tahap ini guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang 9 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah...... Diakses pada tanggal 20 Agustus 2011 mereka gunakan. 10 Menurut Iwayan Sadia, langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam merancang program pembelajaran PBL sehingga proses pembelajaran benar- benar menjadi berpusat pada siswa student center adalah sebagai berikut : 1 Fokuskan permasalahan, sekitar pembelajaran konsep-konsep sains yang esensial dan strategis. 2 Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi gagasannya melalui eksperimen atau studi lapangan. Siswa akan menggali data- data yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. 3 Berikan kesempatan siswa untuk mengelola data yang mereka miliki yang merupakan proses latihan metakognisi. 4 Berikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan solusi- solusi yang mereka kemukaan. Penyajiannya dapat dilakukan dalam bentuk seminar atau publikasi atau dalam bentuk penyajian poster. 11

d. Manfaat Pembelajaran Problem Based Learning PBL

Menurut Sudjana “manfaat khusus yang diperoleh dari metode Dewey adalah metode pemecahan masalah. Tugas guru adalah membantu para siswa merumuskan tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-tugas pelajaran. Objek pelajaran tidak dipelajari dari buku, tetapi dari masalah yang ada di sekitarnya ”. 12

B. Aktivitas Belajar

1. Hakikat Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran a.

Pengertian Aktivitas Sebelum membahas tentang aktivitas belajar, akan diuraikan terlebih dahulu maksud dari belajar itu sendiri. Menurut Sadirman belajar memiliki maksud antara lain untuk : 10 Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah....., hal. 833 11 Sadia, I Wayan. “Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal Siswa SMA Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Cycle Learning Dalam Pembelajaran Fisika”. dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA Jakarta, No. 1 Th.XXXX Januari 2007. Diakses pada tanggal 14 Maret 2011. hal. 6-7 12 Anwar Holil, Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dari http:anwarholil.blogspot.com200901model-pembelajaran -berdasarkan-masalah.html. diakses pada tanggal 10 Maret 2011 1 Mengetahui kepandaian, kecakapan atau konsep yang sebelumnya tidak pernah diketahui. 2 Dapat mengerjakan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat diperbuat, baik tingkah laku maupun keterampilan. 3 Mampu mengombinasikan dua pengetahuan dua lebih ke dalam suatu pengertian baru, baik keterampilan, pengetahuan, konsep maupun sikaptingkah laku. 4 Dapat memahami dan atau menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh. 13 Dengan melihat beberapa maksud belajar seperti disebut di atas, faktor keaktifan siswa sebagai subjek belajar sangat menentukan. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Menurut Sadirman “berbuat untuk mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas ”. 14 Dalam konsep belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan merupakan pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara aktif dalam kegiatan belajar. Aktivitas siswa merupakan salah satu ciri interaksi belajar mengajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Edi Suardi dalam bukunya pedagogik 1980, yaitu “bahwa siswa merupakan sentral, maka aktivitas siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar mengajar ”. 15 Menurut Sriyono “aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani ”. 16 Menurut Ahmad Rohani “aktivitas fisik adalah peserta didik giat- aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain, ataupun bekerja, 13 Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2008. hal. 3 14 Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar..... hal. 95 15 Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar... hal. 17 16 Aktivitas dan Prestasi Belajar. Dalam http:ipotes.wordpress.com. diakses pada tanggal 14 Maret 2011