Penelitian Pendahuluan Siklus I

2. Menyimpulkan dan merefleksi proses pembelajaran siklus II dengan melihat perkembangan peningkatan aktivitas siswa, tes hasil belajar dan wawancara. Jika masih terdapat kekurangan dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya. Tetapi, jika pada saat refleksi dari siklus II sudah tidak ditemukan masalah, dan indikator keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian diberhentikan.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning PBL, hasil penelitian yang diharapkan oleh penulis adalah aktivitas belajar IPS siswa semakin meningkat, sehingga dapat memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.

G. Sumber Data

Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data Kualitatif : hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi guru pada KBM, hasil wawancara terhadap guru dan siswa, catatan lapangan, serta hasil dokumentasi. 2. Data Kuantitatif : hasil lembar kerja siswa dan nilai tes siswa pada setiap akhir siklus.

H. Instrumen-instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Lembar wawancara Wawancara terhadap guru dan siswa dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi pendahuluan pra penelitian dan pada saat akhir siklus. Wawancara ini dilakukan dengan maksud untuk mengetahui pandangan guru dan siswa, peran dan permasalahan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran IPS serta penerapan model pembelajaran “Problem Based Learning PBL” 2. Lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa Lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa digunakan untuk mengetahui persentase aktivitas belajar IPS siswa dengan diterapkan model pembelajaran “Problem Based Learning PBL”. Aktivitas belajar siswa yang diukur tercantum dalam lembar observasi tersebut. 3. Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang kejadian- kejadian yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung. Catatan lapangan ini berfungsi untuk menganalisis apabila terdapat temuan-temuan aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 4. Lembar soal tes akhir siklus Lembar soal diberikan kepada siswa-siswi untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. Lembar soal pada akhir siklus I berbentuk pilihan ganda, sedangkan lembar soal pada siklus II berbentuk pilihan ganda dan essay.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi guru pada KBM, data diperoleh dari lembar observasi guru pada KBM yang diisi oleh guru bidang studi IPS yang bertindak sebagai observer dengan cara mengamati peneliti yang bertindak sebagai guru yang mengajar di kelas dengan mencheklist setiap aspek yang dinilai pada setiap pertemuan. 2. Observasi aktivitas siswa belajar IPS siswa, data diperoleh dari lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa yang diisi oleh guru bidang studi yang bertindak sebagai observer dengan mencheklist skor untuk setiap aktivitas yang diukur pada setiap pertemuan. 3. Wawancara, data diperoleh dengan mewawancarai guru bidang studi IPS dan beberapa siswa kelas VIII pada observasi pendahuluan dan pada setiap akhir siklus. 4. Dokumentasi, dokumentasi diperoleh dengan cara mengambil gambar segala bentuk aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung. 5. Catatan lapangan, diperoleh dengan cara mencatat setiap aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran. Data yang sudah terkumpul, kemudian didiskusikan dan dianalisis oleh peneliti dan guru bidang studi untuk perencanaan tindakan pada siklus berikutnya.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu sebagai pembanding. Untuk itu perlu diadakan pengecekan ulang terhadap sumber data yang berbeda yaitu pengamatan aktivitas belajar siswa, wawancara dan catatan lapangan. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan instrumen tes hasil belajar. Menurut suharsimi arikunto “sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur”. 3 Sebelum tes hasil belajar diberikan kepada siswa maka peneliti terlebih dahulu mengukur validitasnya yaitu menggunakan validitas tes secara rasional. Validitas rasional adalah validitas yang diperoleh berdasarkan hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan berpikir secara logis. Dengan demikian maka suatu tes hasil belajar dapat dikatakan telah memiliki validitas rasional, apabila setelah dilakukan 3 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT . Bumi Aksara, 2006, edisi revisi, Cetakan. Ke- 6. hal. 65