Siswa Guru Tindakan Pembelajaran Siklus II

c. Tahap Observasi dan analisis Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar obsrvasi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.6 Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Siklus II No. Klasifikasi Aktivitas Aspek yang diteliti Skor Pertemuan 3 Skor Pertemuan 4 Rata- rata 1. Visual Aktivitas siswa 3 4 73 activities memperhatikan penjelasan guru Rata-rata visual activities 71 76 73 2. Oral activities Aktivitas keberanian Siswa mengajukan pertanyaan dan menjawabmenanggapi pertanyaan 3 3 66,5 Aktivitas siswa di dalam berdiskusi antar teman 4 4 88 Rata-rata Oral activities 78,5 73,5 77,25 3. Emotional activities Semangat siswa dalam mengerjakan tugas 4 4 90,5 Rata-rata Emotional activities 86 95 90,5 4. Mental activities Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah 4 4 88 Rata-rata Mental activities 81 95 88 Rata-rata activities siklus 82 Keterangan persentase aktivitas siswa 1 = kurang 0-25 2 = cukup 25-50 3 = baik 50-75 4 = sangat baik lebih dari 75 1. Aktivitas memperhatikan penjelasan guru Rata-rata persentase aktivitas siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebesar 73. Pada tes siklus I, masih ada siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Sehingga pada siklus II ini, aktivitas memperhatikan penjelasan guru mengalami peningkatan sebesar 23,5. Pembelajaran pada siklus II ini guru menggunakan kurva dalam pembelajaran. Sehingga siswa lebih fokus dalam memperhatikan penjelasan peneliti. Karena kalau tidak memperhatikan siswa akan merasa kesulitan dalam mengerjakan kurva. 2. Aktivitas keberanian Siswa mengajukan pertanyaan dan menjawabmenanggapi pertanyaan Rata-rata persentase aktivitas keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan dan menjawabmenanggapi pertanyaan sebesar 66,5. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah cukup berani bertanya dan menjawab atau menanggapi pertanyaan dari guru maupun dari siswa lainnya, dikarenakan pada siklus II ini, guru memberikan reward kepada siswa yang berani mengajukan pertanyaan dan menjawabmenanggapi pertanyaan. 3. Aktivitas berdiskusi antar teman Rata-rata persentase aktivitas siswa berdiskusi dengan teman 88. Rata-rata ini aktivitas ini mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 34. Karena jika teman kelompoknya belum mengerti membuat grafik maka teman satu kelompoknya akan mengajarinya. 4. Aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas Rata-rata persentase aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas sebesar 90,5. Pada setiap pertemuan siswa selalu mengerjakan tugas, hanya siswa yang tidak hadir yang tidak mengerjakan tugas. 5. Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS Rata-rata persentasi aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS sebesar 88. Pada siklus II ini, selama dua pertemuan siswa dalam memecahkan masalah baik, karena siswa semangat dalam memecahkan masalah pada LKS. Adapun hasil belajar selama siklus II diperoleh dari tes akhir siklus II. Hasil tes akhir siklus II tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II No Nama Pre-test Pos-test N-gain 1 S1 60 80 0,50 2 S2 50 70 0,40 3 S3 62 75 0,34 4 S4 60 70 0,25 5 S5 60 70 0,25 6 S6 70 75 0,17 7 S7 64 73 0,25 8 S8 65 75 0,29 9 S9 60 70 0,25 10 S10 60 67 0,18 11 S11 62 70 0,21 12 S12 62 77 0,39 13 S13 70 0,70 14 S14 60 70 0,25 15 S15 62 -1,63 16 S16 50 70 0,40 17 S17 70 80 0,33 18 S18 62 85 0,61 19 S19 70 0,70 20 S20 85 0,85 21 S21 60 90 0,75 JUMLAH 1099 1492 6,43 RATA-RATA 52,33333 71,04762 0,31 Berdasarkan tabel 4.7 di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa pada siklus II ini mencapai rata-rata 71,05 dan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,31. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II ini baik, dan sudah tidak ada siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. d. Tahap Refleksi Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti bersama guru kolaborator, setelah melakukan analisis pada siklus II. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II ini, siswa terlihat bersemangat, siswa sudah tidak malu untuk bertanya jika ada pembahasan yang belum dimengerti, dan berani mengungkapkan pendapatnya jika ada jawaban yang berbeda dengan jawaban kelompok lain. Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa diperoleh rata- rata persentase aktivitas belajar siswa pada siklus II mencapai 85,9. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada siklus II ini mengalami peningkatan dan telah mencapai indikator keberhasilan penelitian ini, dimana rata-rata persentase aktivitas siswa belajar siswa harus mencapai 70. Berdasarkan tes hasil berlajar yaitu tes akhir siklus II ini mencapai rata-rata 71,05 dengan nilai terendah 67. Hal ini juga menunjukkan bahwa tes hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan penelitian ini, dumana rata-rata tes hasil belajar siswa mencapai nilai 70 dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Adapun hasil wawancara terhadap guru dan siswa memberikan informasi bahwa siswa sangat antusias terhadap pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning PBL. Dan guru bidang studi mengatakan bahwa penerapan model pembelajaran ini telah dilaksanakan dengan baik, sehingga benar-benar meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa. 2 Berdasarkan hasil refleksi siklus II ini, yaitu bahwa kedua indikator keberhasilan telah tercapai maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan sampai dengan siklus II.

B. Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu instrumen tes dan non tes. Untuk instrument tes yang digunakan adalah tes formatif yang diberikan setiap akhir siklus, dan tes submatif diberikan setiap akhir pembelajaran berupa soal latihan pada LKS Lembar Kerja Siswa. Tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar 2 Hasil wawancara guru dan siswa pada tanggal 1 Juni 2011 IPS siswa pada setiap pertemuan dari tiap siklus sebagai implikasi dari PTK. Sedangkan untuk instrument non tes berupa lembar observasi dan wawancara yang ditujukan untuk guru dan siswa. Untuk lembar observasi, data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa di dalam kelas pada saat proses pembelajaran IPS berlangsung, sedangkan wawancara dilakukan pada akhir siklus. Dalam penelitian ini untuk dat-data kualitatif digunakan teknik Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu sebagai pembanding. Untuk itu, perlu diadakan pengecekan ulang terhadap sumber data dengan cara membandingkan data pengamatan aktivitas belajar siswa dengan lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa, lembar wawancara terhadap siswa, dan catatan lapangan.

C. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada, yang diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut: 1. Aktivitas belajar siswa Aktivitas belajar siswa dianalisis berdasarkan lembar hasil observasi aktivitas belajar IPS siswa, yang bertujuan untuk mengetahui persentase aktivitas belajar IPS siswa. Lembar observasi juga digunakan untuk menganalisis dan merefleksi setiap tindakan pada akhir siklus. Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Hasil observasi aktivitas belajar siswa No Komponen Aktivitas Rata-rata Persentase Siklus I Siklus II 1. Visual activities 49,5 73 2. Oral activities 38,7 77,25 3. Emotional activities 61,5 90,5 4. Mental activities 71 88 Rata-rata 55,2 82 Dari skor pada lembar observasi aktivitas belajar siswa, jumlah rata-rata untuk siklus I terlihat masih rendah yaitu 55,2. Akan tetapi, pada siklus II jumlah rata- rata aktivitas belajar IPS siswa meningkat menjadi 82. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning PBL dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa. Peningkatan ini rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 26,8. Perbandingan persentase aktivitas belajar siswa pada siklus I dan siklus II disajikan dalam diagram sebagai berikut: Gambar 4.3 Diagram Batang Peningkatan Persentase Aktivitas Belajar IPS Siswa 2. Tes hasil belajar Untuk tes hasil belajar digunakan tes formatif yang dilaksanakan pada awal dan akhir siklus pretes-postes. Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 Visual activities Oral activities Emotional activities Mental activities Siklus I Siklus II Tabel 4.9 Perbandingan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II No. Nama Siswa SIKLUS I SIKLUS II Pre-Tes Pos-Tes N-Gain Pre-Tes Pos-Tes N-Gain 1 S1 30 40 0,14 60 80 0,50 2 S2 40 -0,67 50 70 0,40 3 S3 45 70 0,45 62 75 0,34 4 S4 45 60 0,27 60 70 0,25 5 S5 35 40 0,08 60 70 0,25 6 S6 55 50 -0,11 70 75 0,17 7 S7 50 55 0,10 64 73 0,25 8 S8 25 45 0,27 65 75 0,29 9 S9 20 60 0,50 60 70 0,25 10 S10 55 35 -0,44 60 67 0,18 11 S11 30 65 0,50 62 70 0,21 12 S12 25 65 0,53 62 77 0,39 13 S13 50 -1,00 70 0,70 14 S14 20 55 0,44 60 70 0,25 15 S15 0,00 62 -1,63 16 S16 40 55 0,25 50 70 0,40 17 S17 25 70 0,60 70 80 0,33 18 S18 55 75 0,44 62 85 0,61 19 S19 0,00 70 0,70 20 S20 60 80 0,50 85 0,85 21 S21 50 65 0,30 60 90 0,75 JUMLAH 755 985 3,16 1099 1492 6,43 RATA-RATA 35,95238 46,90476 0,29 52,33333 71,04762 0,31 Berdasarkan tabel 4.9 tersebut diperoleh informasi bahwa rata-rata hasil belajar siswa meningkat. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa sebesar 46,9 dan rata-rata N-Gain sebesar 0,29, dimana siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM pada siklus I sebanyak 14 orang siswa dan siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM pada siklus I sebanyak 7 orang siswa. Nilai terendah adalah 35 dan nilai tertinggi adalah 80. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I tergolong rendah. Sedangkan pada siklus II rata- rata hasil belajar siswa sebesar 71,04 dan rata-rata N-gain 0,31.