92
5.4 Analisis Dampak Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Terhadap Peningkatan Kualitas Hidup Keluarga Miskin
Dampak Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni terhadap peningkatan kualitas hidup keluarga miskin dapat di lihat dalam 3 aspek yaitu
dampak positif, dampak langsung dan dampak tidak langsung.
5.4.1 Dampak Positif
Dampak yang berpengaruh positif bagi peningkatan kualitas hidup kualitas hidup keluarga miskin, hal ini dapat dilihat dari aspek pemenuhan kebutuhan
rumah, kondisi psikologis dan sosial keluarga penerima bantuan. Jika dilihat dari pemenuhan kebutuhan rumah maka dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan
pada kondisi rumah, MCK, dan saluran pembuangan air limbah rumah tangga pada saat setelah Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. Peningkatan
kondisi rumah terlihat pada tabel 5.12 dimana responden yang memiliki rumah papan, semi permanen dan tidak layak huni sudah dapat memiliki rumah yang
sudah permanen dan layak huni, dilihat dari dinding rumah sudah terbuat dari batu dan bukan papan yang sudah rapuh dan berlubang, lantai rumah sudah di semen
dan tidak lagi dari tanah, atap rumah sudah senggenting bukan lagi dari ayaman rumbia yang sewaktu-waktu dapat berlubang.
Peningkatan responden yang memiliki MCK terlihat pada tabel 5.14 dimana mayoritas responden yang sebelumnya tidak memiliki fasilitas MCK dan
yang hanya memiliki kamar mandi dan ditutupi dengan terpal sudah memiliki fasilitas MCK yang sehat di dalam rumah mereka sendiri dan sudah tertutup.
Walaupun masih adanya responden yang sudah memiliki fasilitas MCK tetapi
Universitas Sumatera Utara
93
masih ditutupi terpalpastik. Penigkatan tersedianya SPAL yang baik dapat terlihat pada tabel 5.16 dimana mayoritas responden sudah memiliki SPAL yang baik dan
sudah mengalirkan limbah rumah tangga mereka pada selokan dari yang sebelumnya masih menampung air limbah mereka pada kolam atau hanya
membiarkan mengalir di sekitaran rumah. Tetapi juga masih terdapat responden yang masih menampung air limbah mereka namun sudah tidak mencemari sumber
air. Pada kondisi psikologis dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan rasa
nyaman dan rasa aman responden untuk tinggal dalam rumah mereka. Peningkatan rasa nyaman responden dapat terlihat pada tabel 5.19 dimana
responden setelah memperoleh bantuan rehabilitasi rumah sudah merasa sangat nyaman tinggal didalam rumahnya. Kondisi rumah yang jauh lebih baik
berdampak pada responden semakin nyaman berkumpul dan beraktifitas bersama anggota keluarganya di dalam rumah. Peningkatan rasa aman responden dapat
dilihat pada tabel 5. 20 dimana pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa sesudah RS-RTLH responden sudah merasa sangat aman tinggal didalam rumahnya tanpa
harus kawatir akan ganguan yang datang dari luar rumah, seperti hewan-hewan liar yang dapat masuk ke dalam rumah, pencuri dan penyakit yang dapat
mengancam keselamatan penghuni rumah. Pada kondisi sosial, tidak ada peningkatan signifikan pada responden. Hal
ini terlihat pada tabel 5.17 dan tabel 5.18 dimana pada tabel tersebut dapat diihat frekuensi berkumpul responden dengan anggota keluarga sebelum dan sesudah
RS-RTLH sudah dalam keadaan baik. Begitu juga dengan hubungan responden dengan lingkungan sebelum dan sesudah RS-RTLH sudah terbangun dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
94
Contohnya keaktifan responden dalam mengikuti kegiatan gotong royong di lingkunganya masih terjalin dengan baik.
5.4.2 Dampak Langsung