71
Berdasarkan tabel diatas, tentang maksud program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni itu masih kurang mengerti, walaupun sudah di
sosialisasikan kepala lingkungan masing-masing. Hal ini terlihat dari 64,7 responden kurang mengerti, saat peneliti bertanya kepada responden karna
penjelasan yang diberikan kepala lingkungan terlalu sedikit dan kurang dipahami mereka. Mereka hanya tahu bahwa ini merupakan bantuan pemerintah untuk
membangun rumah yang tidak layak huni. Kurang baiknya kordinasi petugas dalam mensosialisasikan menjadi penyebab masyarakat kurang paham maksud
dari Program RS-RTLH ini. Sedangkan ada responden sudah mengerti maksud dari program ini. Mereka biasanya mencari tahu tentang Porgram RS-RTLH dan
sarat-sarat untuk menerima bantuan tersebut selain dari kepala lingkungan juga dari tetangga mereka yang sudah mendapatkan bantuan tersebut.
Senada dengan yang dikatakan Lurah Bandar Utama Bapak Abdussalam pada wawancara tanggal 27 Mei 2015 bahwa Program RS-RTLH ini adalah
program Pemerintah dengan Pemko Tebing Tinggi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan hunian yang layak dengan pemberian bahan bangunan
dan biaya tukang, untuk menstimulus masyarakat agar dapat membangun rumah yang layak huni.
5.2.2. Responden Tentang Bagaimana Pengadaan Program RS-RTLH
Berdasarkan hasil kuesioner, mengenai bagaimana pengadaan program RS-RTLH. Semua responden yang menjawab sesuai yakni sebanyak 34 orang.
Jadi pemberian bantuan RS-RTLH sudah sesuai, hal ini terkait kondisi rumah mereka yang tidak layak huni yang perlu diperbaiki namun perekonomian
Universitas Sumatera Utara
72
masyarakat yang kurang memadai membuat mereka tidak mampu memenuhi rumah yang layak huni. Jadi keluarnya kebijakan pemerintah dengan program RS-
RTLH dirasa masyarakat dapat membantu masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka akan rumah yang layak huni.
Senada dengan yang dikatakan Lurah Bandar Utama Bapak Abdussalam pada wawancara tanggal 27 Mei 2015 bahwa mayoritas masyarakat di
Kelurahan Bandar Utama yakni 685 kepala kelurga dari 1366 kepala keluarga masih hidup dalam garis kemiskinan dimana pendapat mereka yang masih kecil
dan memiliki rumah yang tidak layak huni. Sehingga dengan adanya bantuan pembagunan rumah yang tidak layak huni dari pemerintah sudah dianggap sesuai
dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri.
Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Tepat Sasaran Dalam Artian
Tepat Ditujukan Untuk Keluarga Miskin
NO Jawaban
Frekuensi Presentase
1.
2.
3. Tepat
Kurang tepat
Tidak tepat 21
13
- 61,8
38,2
- Total
34 100
Sumber: kuesioner penelitian, Mei 2015
Berdasarkan tabel diatas, mengenai bagaimana tentang sasaran Program RS-RTLH dalam pemberian kepada keluarga miskin. Dapat dilihat bahwa
Universitas Sumatera Utara
73
pemberiannya sudah tepat, karna memang mereka yang memperoleh bantuan ini adalah keluarga miskin yang memiliki rumah tidak layak huni. Sedangkan ada
responden yang menjawab kurang tepat. Hal ini dikarnakan mereka melihat masih ada masyarakat yang jauh lebih pantas meneriama bantuan tersebut.
Senada yang dikatakan Kepala Lingkungan 1 Bapak Bambang Adi pada 28 Mei 2015 yang mengatakan kuota yang tidak mencukupi membuat kami harus
memilih masyarakat yang sesuai kriteria dan sudah memiliki sarat yang lengkap seperti surat tanah atas nama sendiri dan kartu keluarga. Ada juga yang pantas
menerima bantuan tetapi ada satu atau dua sarat yang tidak dapat dipenuhi. Tetapi apabila sarat-sarat tersebut sudah memenuhi dan kuota tersedia orang inilah yang
diprioritaskan selanjutnya.
5.2.3. Responden Tentang Bagaimana Kecukupan Dana Program RS-RTLH