42
2.9.2 Definisi Operasional
Definisi operasional merujuk kepada gejala itu sendiri, kemana ide mengacu dan dari mana ide itu diabstraksikan. Definisi operasioanl menyatakan
kondisi-kondisi, bahan-bahan dan prosedur-prosedur yang diperlukan untuk mengidentifikasi atau menghasilkan kembali satu atau lebih acuan konsep yang
didefinisikan. Jadi, defenisi operasional merupakan defenisi yang menyatakan seperangkat petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang
harus diamati dan bagaimana mengamatinya dengan memiliki rujukan-rujukan empiris Silalahi, 2009:119. Adapun yang menjadi definisi operasional dalam
penelitian ini dinyatakan dengan: a.
Variabel Bebas x Variabel bebas adalah Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak
Huni, adapun indikatornya:
1. Pemahaman dan maksud program.
2. Penerapan dan ketepatan program
3. Kendela dalam Pelaksanaan
b. Variabel Terikat Y
1. Kualitas Hidup dapat dilihat dari:
A. Pemenuhan Kebutuhan Rumah, meliputi:
a. Kondisi bagunan rumah lantai, dinding, atap sebelum
adanya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. b.
Kondisi bagunan rumah lantai, dinding, atap setelah adanya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni.
Universitas Sumatera Utara
43
c. Fasilitas MCK Mandi, Cuci dan Kakus sebelum adanya
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. d.
Fasilitas MCK Mandi, Cuci dan Kakus setelah adanya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni.
e. Saluran pembuangan air limbah rumah tangga keluarga
sebelum Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. f.
Saluran pembuangan air limbah rumah tangga keluarga sebelum Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni.
B. Kondisi sosial, meliputi:
a. Kegiatan bersama anggota keluarga sebelum adanya
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. b.
Kegiatan bersama anggota keluarga setelah adanya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni.
c. Kegiatan sosial di lingkungan sebelum adanya Rehabilitasi
Sosial Rumah Tidak Layak Huni. d.
Kegiatan sosial di lingkungan setelah adanya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni.
C. Kondisi Psikologis
a. Rasa nyaman keluarga tinggal di rumah sebelum
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. b.
Rasa nyaman keluarga tinggal di rumah setelah Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni.
c. Rasa aman keluarga terhadap kondisi rumah sebelum
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni.
Universitas Sumatera Utara
44
d. Rasa aman keluarga terhadap kondisi rumah setelah
Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. D.
Kondisi Kesehatan a.
Frekuensi mengalami sakit keluarga sebelum Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni.
b. Frekuensi mengalami sakit keluarga setelah Rehabilitasi
Sosial Rumah Tidak Layak Huni. E.
Prilaku Hidup bersih a.
Prilaku hidup bersih keluarga miskin sebelum Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni.
b. Prilaku hidup bersih keluarga miskin setelah Rehabilitasi
Sosial Rumah Tidak Layak Huni
Universitas Sumatera Utara
45
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu keadaan subjek atau objek.
Penelitian deskriptif dalam pelaksanaannya lebih terstruktur, sistematis dan terkontrol, peneliti memulai dengan subjek yang telah jelas dan mengadakan
penelitian atas populasiatau dari subjek tersebut untuk menggambarkannya secara akurat Silalahi, 2009: 28. Penelitian ini menggambarkan dan melihat seberapa
besar dampak Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni RS-RTLH terhadap peningkatan kualitas hidup keluarga miskin di Kelurahan Bandar Utama,
Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi.
3.2 Lokasi Penelitian