Hipotesis. Lokasi Penelitian Populasi penelitian

40

2.8 Hipotesis.

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang menegaskan hubungan antara dua atau lebih variabel dimana pernyataan tersebut merupakan jawaban yang bersifat sementara atas masalah penelitian. Selain itu, hipotesis adalah arahan sementara untuk menjelaskan fenomena yang diteliti Siagian,2011:148. Hipotesis yang digunakan dalam proposal penelitian ini dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti benar melalui data yang dikumpulkan. Adapun Hipotesis dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat dampak Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni terhadap peningkatan kualitas hidup keluarga miskin. . Ha : Terdapat dampak Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni terhadap peningkatan kualitas hidup keluarga miskin. 2.9 Definisi Konsep dan Definisi Operasional 2.9.1 Definisi Konsep Konsep merupakan sejumlah pengertian atau ciri-ciri yang berkaitan dengan berbagai peristiwa, objek, kondisi, situasi, dan hal lain yang sejenis. Konsep diciptakan dengan mengelompokkan objek-objek atau peristiwa-peristiwa yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Definisi konsep adalah definisi yang menggambarkan konsep dengan penggunaan konsep-konsep lain Silalahi, 2009:118. Definisi konsep bertujuan untuk merumuskan sejumlah pengertian yang digunakan secara mendasar dan menyamakan persepsi tentang apa yang Universitas Sumatera Utara 41 akan diteliti serta menghindari salah pengertian yang dapat mengaburkan tujuan penelitian. Adapun yang menjadi batasan konsep dalam penelitian ini: 1. Yang dimaksud dengan dampak dalam penelitian ini adalah pengaruh kuat yang mendatangkan akibat positif, langsung maupun tidak langsung terhadap masyarakat miskin. 2. Yang dimaksud dengan Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni RS-RTLH dalam penelitian ini adalah kegiatan atau program yang di luncurkan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga miskin yang tinggal di rumah yang tidak layak huni, dengan melakukan penyuluhansosialisasi dan pemberian bahan bangunan untuk perbaikan rumah. 3. Yang dimaksud dengan Kualitas Hidup dalam penelitian ini adalah indikator-indikator yang digunakan untuk mengetahui kualitas hidup keluarga miskin penerima RS-RTLH, dimana indikator yang relevan digunakan diambil dari evaluasi objektif dari Kesejahteraan Umum yang mengacu pada gambaran kondisi kehidupan dimana orang hidup, Yaitu Kondisi Pemenuhan Kebutuhan Rumah, Kondisi Sosial, Kondisi Psikologis, Kondisi Kesehatan dan Prilaku Hidup Bersih. 4. Yang Dimaksud Keluarga Miskin dalam penelitian ini adalah keluarga dengan kondisi sosial ekonomi yang tidak beruntung, tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya terutama kebutuhan dasar akan papan perumahan atau dengan kata lain beberapa tahun kedepan tidak mungkin dapat memperbaiki rumah tinggal yang tidak layak huni. Universitas Sumatera Utara 42

2.9.2 Definisi Operasional

Definisi operasional merujuk kepada gejala itu sendiri, kemana ide mengacu dan dari mana ide itu diabstraksikan. Definisi operasioanl menyatakan kondisi-kondisi, bahan-bahan dan prosedur-prosedur yang diperlukan untuk mengidentifikasi atau menghasilkan kembali satu atau lebih acuan konsep yang didefinisikan. Jadi, defenisi operasional merupakan defenisi yang menyatakan seperangkat petunjuk atau kriteria atau operasi yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengamatinya dengan memiliki rujukan-rujukan empiris Silalahi, 2009:119. Adapun yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini dinyatakan dengan: a. Variabel Bebas x Variabel bebas adalah Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni, adapun indikatornya: 1. Pemahaman dan maksud program. 2. Penerapan dan ketepatan program 3. Kendela dalam Pelaksanaan b. Variabel Terikat Y 1. Kualitas Hidup dapat dilihat dari: A. Pemenuhan Kebutuhan Rumah, meliputi: a. Kondisi bagunan rumah lantai, dinding, atap sebelum adanya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. b. Kondisi bagunan rumah lantai, dinding, atap setelah adanya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. Universitas Sumatera Utara 43 c. Fasilitas MCK Mandi, Cuci dan Kakus sebelum adanya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. d. Fasilitas MCK Mandi, Cuci dan Kakus setelah adanya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. e. Saluran pembuangan air limbah rumah tangga keluarga sebelum Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. f. Saluran pembuangan air limbah rumah tangga keluarga sebelum Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. B. Kondisi sosial, meliputi: a. Kegiatan bersama anggota keluarga sebelum adanya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. b. Kegiatan bersama anggota keluarga setelah adanya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. c. Kegiatan sosial di lingkungan sebelum adanya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. d. Kegiatan sosial di lingkungan setelah adanya Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. C. Kondisi Psikologis a. Rasa nyaman keluarga tinggal di rumah sebelum Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. b. Rasa nyaman keluarga tinggal di rumah setelah Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. c. Rasa aman keluarga terhadap kondisi rumah sebelum Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. Universitas Sumatera Utara 44 d. Rasa aman keluarga terhadap kondisi rumah setelah Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. D. Kondisi Kesehatan a. Frekuensi mengalami sakit keluarga sebelum Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. b. Frekuensi mengalami sakit keluarga setelah Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. E. Prilaku Hidup bersih a. Prilaku hidup bersih keluarga miskin sebelum Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni. b. Prilaku hidup bersih keluarga miskin setelah Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni Universitas Sumatera Utara 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu keadaan subjek atau objek. Penelitian deskriptif dalam pelaksanaannya lebih terstruktur, sistematis dan terkontrol, peneliti memulai dengan subjek yang telah jelas dan mengadakan penelitian atas populasiatau dari subjek tersebut untuk menggambarkannya secara akurat Silalahi, 2009: 28. Penelitian ini menggambarkan dan melihat seberapa besar dampak Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni RS-RTLH terhadap peningkatan kualitas hidup keluarga miskin di Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Bandar Utama, Kecamatan Tebing Tinggi Kota, Kota Tebing Tinggi. Adapun alasan peneliti melakukan penelitian di lokasi ini adalah karna merupakan salah satu lokasi yang memenuhi RS-RTLH karena masih banyak penduduknya yang menempati rumah yang tidak layak huni dan kondisi lingkungan yang kumuh.

3.3 Populasi penelitian

Secara sederhana populasi dapat diartikan sebagai sekumpulan objek, benda, peristiwa ataupun individu yang akan dikaji dalam suatu penelitian Siagian, 2011. Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen Universitas Sumatera Utara 46 dimana peneliti tertarik. Populasi dapat berupa organisme, orang atau sekelompok orang, masyarakat, organisasi, benda, objek, pariwisata atau laporan yang semuanya memiliki ciri-ciri yang harus didefinisikan secara spesifik dan tidak secara mendua Silalahi, 2009:253. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di Kelurahan Bandar Utama yang mendapatkan bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dari tahun 2008 sampai 2013 yang berjumlah 34 Kepala Keluarga.

3.4 Teknik Pengumpulan Data