sepertiga dari mereka yang rutin mengikuti pengajian guna menambah pengetahuan agama. Bahkan selain mengikuti pengajian yang diadakan
perusahaan, mereka juga masih menyempatkan diri untuk mengikuti pengajian di lingkungan tempat tinggal mereka. Seperti penuturan responden berikut ini:
“Saya sering ngikutin pengajian, baik yang diadain di perusahaan maupun di lingkungan tempat tinggal.”
76
Namun, sebagian mengaku mengikuti pengajian tergantung kemauan saja. Seperti penuturan responden berikut ini:
“Saya jarang sih mengikuti pengajian. Kalau lagi mau saja atau kalau lagi ada yang nemenin.”
77
Dari data di atas dapat dilihat bahwa terlepas dari latar belakang keluarga dan lingkungan, tingkat pengetahuan agama mereka sedang-sedang
saja, itupun kebanyakan mereka peroleh dari lembaga pendidikan. Stidaknya, pengetahuan agama yang seperti itu benar-benar sudah mereka aplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak terlalu banyak yang berantusias untuk menambah pengetahuan agama mereka dengan mengikuti pengajian-
pengajian rutin. Sungguh sangat disayangkan sekali.
5. Dimensi Konsekuensi
Rupanya para responden kurang begitu menanggapi hal yang satu ini. Mereka kurang begitu mementingkan dampak langsung dari ibadah yang
mereka lakukan. Apakah mereka merasakan ketenangan setelah shalat, 6 orang 30 sangat merasakannya, 10 orang 50 merasa, 2 orang 10
76
Wawancara Pribadi dengan Taufik Dwinanto, Asisten Unit Pemasaran Bisnis BNI Syariah, Jakarta, 12 Maret 2007.
77
Wawancara Pribadi dengan Wahyu Avianto, Pengelola Pengembangan Produk dan Sisdur BNI Syariah, Jakarta, 16 Maret 2007.
kurang merasa, dan 2 orang 10 lainnya tidak merasa. Perhatikan tabel berikut ini:
Tabel 26 Ketenangan Setelah Shalat
No. Alternatif Jawaban
Frekwensi Persentase
A Sangat Merasa
6 30
B Merasa 10 50
C Kurang Merasa
2 10
D Tidak Merasa
2 10
Jumlah 20 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa beberapa responden sangat merasakan adanya ketenangan setelah mengerjakan shalat. Terlebih ketika
sedang stress atau dalam keadaan tertekan. Seperti yang dirasakan oleh responden berikut ini:
“Ya... Ada yang beda aja rasanya. Misalnya, kalo lagi stress karena kerjaan, habis shalat rasanya tenang aja. Kayak nggak ada tekanan lagi.”
78
Selebihnya, separuh dari mereka cukup merasakan, dan beberapa yang lain kurang merasakan bahkan tidak merasakan sama sekali. Seperti yang
dirasakan oleh responde berikut ini: “Biasa aja tuh. Nggak ada perubahan apa-apa. Karena kalo saya, shalat
ya shalat aja, nggak terlalu dikaitkan dengan perasaan.”
79
Lalu 12 orang 60 merasa lebih tenang bekerja sambil puasa dan 8 orang 40 lainnya kurang merasa. Perhatikan tabel berikut ini:
78
Wawancara Pribadi dengan Taufik Dwinanto, Asisten Unit Pemasaran Bisnis BNI Syariah, Jakarta, 12 Maret 2007.
79
Wawancara Pribadi dengan Retno, Staf BNI Syariah, Jakarta, 16 Maret 2007.
Tabel 27 Ketenangan Bekerja Sambil Puasa
No. Alternatif Jawaban
Frekwensi Persentase
A Sangat Merasa
- -
B Merasa 12 60
C Kurang Merasa
8 40
D Tidak Merasa
- -
Jumlah 20 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dampak psikologis yang mereka rasakan pada saat berpuasa cukup berpengaruh pada pekerjaan mereka.
Mayoritas mereka merasa lebih tenang dan berkonsentrasi bekerja sambil puasa. Seperti yang dirasakan oleh responden berikut ini:
“Iya. Pokonya kalo kerja pas lagi puasa rasanya beda banget. Lebih nyaman dan lebih konsen. Apalagi pas bulan Ramadhan.”
80
Hal senada juga dirasakan oleh responden berikut ini: “Ya. Mungkin karena kalau sedang puasa kita harus menjaga segala
hawa nafsu ya, jadi lebih tenang dan konsen.”
81
Beliau beranggapan karena dalam berpuasa harus menahan segala hawa nafsu, maka bekerja menjadi lebih konsentrasi. Sementara beberapa dari
mereka kurang menanggapi serius. Artinya, mereka tidak begitu merasakan adanya pengaruh puasa yang cukup signifikan terhadap pekerjaan mereka.
Seperti yang dirasakan responden berikut ini: “Memang lebih konsen sih. Tapi kalau lagi stress ya tetap saja nggak
konsen.”
82
Mengenai pengaruh zakat, sedekah, atau amal terhadap rezeki, 10 orang 50 merasa bahwa zakat, sedekah, atau amal berpengaruh terhadap
80
Wawancara Pribadi dengan Taufik Dwinanto, Asisten Unit Pemasaran Bisnis BNI Syariah, Jakarta, 12 Maret 2007.
81
Wawancara Pribadi dengan A. Rivai, Analis Pengelolaan Pengembangan Produk dan Sisdur BNI Syariah, Jakarta, 14 Maret 2007.
82
Wawancara Pribadi dengan Wahyu Avianto, Pengelola Pengembangan Produk dan Sisdur BNI Syariah, Jakarta, 16 Maret 2007.
pendapatan rezeki, 6 orang 30 kurang merasa, dan 4 orang 20 tidak merasakan adanya pengaruh yang signifikan. Perhatikan tabel berikut ini:
Tabel 28 Pengaruh Zakat, Sedekah, atau Amal Terhadap Rezeki
No. Alternatif Jawaban
Frekwensi Persentase
A Sangat Merasa
- -
B Merasa 10 50
C Kurang Merasa
6 30
D Tidak Merasa
4 20
Jumlah 20 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hanya separuh dari mereka yang beranggapan bahwa dengan menyisihkan sebagian rezeki maka akan
memperlancar rezeki. Seperti yang dirasakkan oleh responden berikut ini: “Yang saya rasain sih begitu. Karena saya sering zakat, sedekah, dan
amal, saya ngerasa rezeki saya lancar aja. Nggak ada masalah gitu.”
83
Namun, beberapa orang tidak begitu mempedulikan pengaruh zakat, amal, atau sedekah terhadap rezeki mereka. Seperti penuturan responden
berikut ini: “Iya kali. Katanya sih begitu. Pokonya saya mah saya kerjain aja apa
yang baik, nggak meratiin pengaruhnya. Enjoy aja”
84
Pengaruh doa terhadap pekerjaan, 10 orang 50 merasa lebih bersemangat bekerja setelah berdoa dan 10 orang 50 lainnya kuarang
merasa. Perhatikan tabel berikut ini:
83
Wawancara Pribadi dengan Taufik Dwinanto, Asisten Unit Pemasaran Bisnis BNI Syariah, Jakarta, 12 Maret 2007.
84
Wawancara Pribadi dengan Retno, Staf BNI Syariah, Jakarta, 16 Maret 2007.
Tabel 29 Semangat Bekerja Setelah Berdoa
No. Alternatif Jawaban
Frekwensi Persentase
A Sangat Merasa
- -
B Merasa 10 50
C Kurang Merasa
10 50
D Tidak Merasa
- -
Jumlah 20 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat keseimbangan antara responden yang merasa dan kurang merasa adanya semangat dalam bekerja
setelah berdoa terlebih dahulu. Separuh dari mereka merasakan hal itu dan menganggap terbiasa berdoa sebelum melakukan pekerjaan. Sebagaimana
yang dirasakan oleh responden berikut ini: “Ya. Apalagi saya selalu berdoa setiap mao ngerjain sesuatu. Buat
saya doa itu memberikan kekuatan tersendiri. Saya jadi lebih semangat kalo berdoa sebelum ngerjain sesuatu.”
85
Sementara bagi yang kurang merasakannya, menganggap doa tidak terlalu berpengaruh terhadap pekerjaan mereka. Seperti yang dirasakan oleh
responden berikut ini: “Saya jarang berdoa sebelum kerja. Paling baca bismilah aja. Lagian
kalo baca doa atau nggak sebelum bekerja buat saya sama aja. Biasa-biasa aja.”
86
Sedangkan mengenai pengaruh secara umum agama terhadap pekerjaan, 16 orang 80 merasa bahwa agama sangat berpengaruh terhadap
pekerjaan mereka dan 4 orang 20 lainnya kurang merasa. Perhatikan tabel berikut ini:
85
Wawancara Pribadi dengan Taufik Dwinanto, Asisten Unit Pemasaran Bisnis BNI Syariah, Jakarta, 12 Maret 2007.
86
Wawancara Pribadi dengan Retno, Staf BNI Syariah, Jakarta, 16 Maret 2007.
Tabel 30 Pengaruh Agama Terhadap Pekerjaan
No. Alternatif Jawaban
Frekwensi Persentase
A Sangat Merasa
- -
B Merasa 16 80
C Kurang Merasa
4 20
D Tidak Merasa
- -
Jumlah 20 100
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas mereka merasa bahwa agama berpengaruh terhadap pekerjaan mereka. Karena mereka menganggap
bahwa bekerja merupakan ibadah kepada Allah Swt. maka agama tidak bisa terlepas dari itu semua. Seperti yang dirasakan oleh responden berikut ini:
“Itu pasti. Karena kan bekerja termasuk ibadah juga. Jadi, menurut saya ketika bekerja kita juga butuh dorongan agama.”
87
Dari data di atas dapat dilihat bahwa hanya beberapa orang yang benar-benar sangat merasakan adanya pengaruh agama yang signifikan
terhadap aktivitas mereka. Mayoritas mereka merasakannya namun tidak terlalu berlebihan. Perhatikan perhitungan berikut ini:
Rata-rata = 30 + 60 + 50 + 50 + 80 : 5
= 270 : 5 = 54
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa 54 dari kedua puluh responden cukup merasakan saja dampak langsung ibadah-ibadah yang
mereka kerjakan. Dan sebagai pekerja, mayoritas mereka merasakan adanya pengaruh yang baik agama terhadap kinerja mereka di perusahaan tempat
87
Wawancara Pribadi dengan Taufik Dwinanto, Asisten Unit Pemasaran Bisnis BNI Syariah, Jakarta, 12 Maret 2007.
Rata-rata = Jumlah persentase responden yang menjawab Merasa : Jumlah Pertanyaan
mereka bekerja, meskipun mereka merasakannya hanya dalam kadar biasa saja.
B. Aktivitas Agama Pekerja di Perusahaan