Konsep Perencanaan Transportasi Konsep Pemodelan II.2.1 Defenisi Model

digunakan untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita dunia sebenarnya secara terukur. Bentuk dari model dapat berupa: 1. Model fisik, yakni model yang menggambarkan keadaan sebenarnya dengan ukuran yang lebih kecil dengan menggunakan skala. Misalnya: model arsitek model perumahan, rumah, mall, dll. dan model teknik model pengembangan wilayah, kota, kawasan, dll. 2. Model peta dan diagram. Misalnya: kontur tanah, kemiringan tanah, lokasi sungai, gunung, jembatan, batas administrasi pemerintah, dan lain- lain. 3. Model statistik dan matematik, yakni model yang menggambarkan keadaan yang ada dalam bentuk persamaan-persamaan matematis. Model inilah yang dipakai pada perencanaan transportasi. Misalnya: menerangkan aspek fisik, sosial-ekonomi, dan model transportasi. Keuntungan pemakaian model matematis dalam perencanaan transportasi adalah saat membuat formulasi, kalibrasi serta penggunaanya, para perencana dapat belajar banyak melalui eksperimen, tentang kelakuan dan mekanisme internal dari sistem yang diteliti dan dianalisis.

II.2.2 Konsep Perencanaan Transportasi

Ada beberapa konsep perencanaan transportasi yang telah berkembang hingga saat ini dan yang paling populer adalah ‘Model Perencanaan transportasi Empat Tahap Four Step Models ’. Keempat model tersebut antara lain : 1. Model Bangkitan Pergerakan Trip Generation Models, yaitu pemodelan transportasi yang berfungsi untuk memperkirakan dan meramalkan jumlah banyaknya perjalanan yang berasal meninggalkan dari suatu Universitas Sumatera Utara zonakawasanpetak lahan dan jumlah banyaknya perjalanan yang datangtertarik menuju ke suatu zonakawasanpetak lahan pada masa yang akan datang tahun rencana per satuan waktu. 2. Model Sebaran Pergerakan Trip Distribution Models, yaitu pemodelan yang memperlihatkan jumlah banyaknya perjalananyang bemula dari suatu zona asal yang menyebar ke banyak zona tujuan atau sebaliknya jumlah banyaknya perjalananyang datang mengumpul ke suatu zona tujuan yang tadinya berasal dari sejumlah zona asal. 3. Model Pemilihan Moda Transportasi Mode Choice models, yaitu pemodelan atau tahapan proses perencanaan angkutan yang berfungsi untuk menentukan pembebanan perjalanan atau mengetahui jumlah dalam arti proporsi orang dan barang yang akan menggunakan atau memilih berbagai moda transportasi yang tersedia untuk melayani suatu titik asal-tujuan tertentu, demi beberapa maksud perjalanan tertentu pula. 4. Model Pemilihan Rute Trip Assignment Models, yaitu pemodelan yang memperlihatkan dan memprediksi pelaku perjalanan yang memilih berbagai rute dan lalu lintas yang menghubungkan jaringan transportasi tersebut. Universitas Sumatera Utara Secara konsepsi, perencanaan transportasi empat tahap ini dapat digambarkan seperti Gambar 2.1 di bawah ini : Gambar 2.1 Bagan Alir Flowchart Konsep Perencanaan Transportasi Empat Tahap Aksesibilitas Accesibility Bangkitan Perjalanan Trip Generation Sebaran Pergerakan Trip Distribution Pemilihan Moda Mode Choice Pemilihan Rute Trip Assignment Arus pada Jaringan Transportasi Flow at Transportation Network Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian ini, model yang dibahas hanya mengenai Model Pemilihan Moda Mode Choice Model. Menurut Miro 2005 dalam Djakfar, L. Dkk 2010, Konsep Perencanaan Transportasi Empat Tahap merupakan gabungan dari beberapa submodel dan tiap- tiap submodel dianalisis secara terpisah dan berurutan, namun pada keadaan tertentu, urutan tersebut bisa juga digunakan tanpa berurutan yang disebabkan hal seperti: - Kurangnya kualitas dan kuantitas data yang ada - Apa tujuan dari studi atau kajian tersebut - Terbatasnya waktu dan dana studi

I.6 Model Pemilihan Moda Transportasi Mode Choice Model