58
2 Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang
diperoleh. 3
Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua pihak.
4 Jumbalh pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah
pendapatan 5
Tidak ada yang merugikan bagi hasil
14
B. Kredit
1. Pengertian kredit
Pengertian kredit itu sendiri mempunyai dimensi yang beraneka ragam, di
mulai dari arti “kredit” yang berasal dari bahasa Yunani “credere” yang berarti “kepercayaan” karena itu dasar kredit adalah kepercayaan
15
. Dengan demikian seseorang memperoleh kredit pada dasarnya adalah
memperoleh kepercayaan. Kredit dalam bahasa latin adalah “creditum” yang
berarti kepercayaan akan kebenaran.
16
Adapun definisi kredit menurut undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan yang tertuang dalam pasal 1 ayat 11 yang berbunyi:
“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat di persamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
14
Ibid, hal. 90
15
Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung, PT. Citra Aditiya Bakri, 1996, hal. 229
16
Hasanuddin Rahman, Aspek-Aspek Hukum Pemberian Kredit Perbankan: Panduan Dasar Lega, Officer, Bandung; PT. Citra Aditiya Bakti, 1998, hal. 95
59
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga.”
17
2. Jenis-Jenis Kredit
Jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi diantar lain: a.
Dilihat dari segi kegunaan 1
Kredit invlasi Kredit invlasi merupakakan suatu kredit pinjaman yang diberikan bank
untuk menanamkan modalnya pada suatu pendanaan atas proyek tertentu dan diharpakan dapat memberikan keuntungan yang besar
dengan tingkat bunga tertentu. 2
Kredit modal kerja Keredit modal kerja ini terdiri dari; damand Loan Overdraft
fasilities, permanem working capital, dan seasonal loan Asset convertion lending.
18
b. Dilihat dari segi tujuan kredit
1 Kredit produktif
Yaitu yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau invlasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa,
sebagai contoh kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan
17
Undang – undang No. 10 tahun 1998, Pasal 1 ayat 11
18
Hasanuddin Rahman., Aspek-Aspek Hukum Pemberian Kredit Perbankan: Panduan Dasar Lega, Officer, op.cit.hal. 98
60
menghasilkan barang, kredit pertanian akan menghasilkan produk pertanian atau kredit pertambangan menghasilkan bahan tambang atau
kredit industri lainya. 2
Kredit Konsumtif Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi, dalam kredit
ini tidak ada pertambahan apapun karena keredit ini digunakan secara pribadi contoh: kerdit rumah, kredit untuk mobil pribadi, kredit motor
pribadi, kredit prabotan rumah tangga dan kredit pribadi lainya. c.
Kredit dari segi jangka waktu 1
Kredit jangka pendek Yaitu kredit yang diberikan dengan tidak melebihi jangka waktu 1
satu tahun 2
Kredit jangka menengah Yaitu kredit yang diberikan dengan jangka waktu lebih dari 1 satu
tahun tetapi tidak lebih dari 3 tiga tahun. 3
Kerdit jangka panjang Yaitu kredit yang diberikan melebihi dari 3 tahun
d. Ditinjau dari segi jaminan
19
1 Kredit dengan jaminan secured loan
Kredit yang diberikan dengan jaminan, jaminan tersebut dapat diberbentuk barang berwujud atau tidak berujud atau jaminan orang.
19
Kasmir, Bank dan Lembaga Keungan Lainya; Edisi Revisi, Jakarta; Rajawali Press, 2001 hal. 100
61
Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi senilai jaminan yang diberikan si calon debitur.
2 Kredit tanpa jaminan
Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha dan
karekter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama ini.
20
C. Pandangan Mazhab Fiqih Terhadap Bank Dan Kredit