49
E. Sistem Pembagian Hasil PD.PK
Adapun sistem pembagian hasil dari PD.PK laba bersih setelah dipotong pajak sebagai berikut:
a. Devidem untuk para pemegang saham
50 b.
Cadangan umum 15
c. Cadangan tujuan
15 d.
Dana kesejahteraan 10
e. Jasa Produksi
10 Sistem pembagian ini dilakukan satu tahu sekali setelah dilakukan
perhitungan selama satu tahun dengan cara menghitung Pemasukan dikurangi modal.
11
F. Dampak Positif dan Negatif PD.PK Parung Menurut Perspektip Masyarakat
Jika dilihat dari segala aktif yang dilakukan PD.PK parung yaitu meminjamkan dana serta menghimpun dana makan PD.PK bisa digolongkan
seperti bank akan tetapi rung lingkupnya hanya sebatas daerah yang ditempati yaitu satu kecamatan.
Ada beberapa pendapat masyarakat dampak positf dan Negatif hadirnya PD.PK ditengah masyarakat yang tujuannya membantu usaha-usaha kecil dan
menengah yaitu
11
Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor: 14 Tahun 2006 Tentang Perusahan Daerah Bank Perkereditan Rakyat dan Perusahaan Daerah Perkreditan Kecamatan, hal. 25
50
1. Dampak Positif
a. System peminjaman yang lebih mudah
b. Administrasi yang tidak sulit
c. Dapat mengurang rentenir yang ada ditengah masyarakat
d. Sifatnya kekeluargaan
e. Langsung keberadaanya ditengah masyarakat
2. Dampak Negative
a. Bunga pinjaman sama besarnya dengan bank konpensional pada
umumnya b.
System yang digunakan menggunakan system yang sama pada bank yang lainya yaitu suku bunga dan denda apabila terlamabat mengembalikan
pinjaman. c.
Peminjaman modal harus menggunakan agunan d.
Setelah memberikan modal kepada seseorang yang mau melakukan usaha pihak PD. PK tidak melakukan pembimbingan terhadap orang yang mau
melakukan usaha. e.
Kurang kontrolnya bidang kredit dalam memberikan pinjamman kepada seseorang yang tidak memiliki usaha sehingga terjadilah kredit
komsumtif.
12
12
Wawan cara dengan beberapa nasabah PD. PK
51
BAB IV AKTIPITAS PD.PK MENURUT
PANDANGAN PERBANDINGAN MAZHAB FIQIH
A. Persamaan dan Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syari’ah
1. Bank Konvensional
Bank diambil dari kata banco, bahasa Italia artinya adalah meja. Dulu para penukar uang money changer melakukan pekerjaan mereka di
pelabuhan-pelabuhan tepat para kelasi datang dan pergi, para pengembara, dan wirasatawan turun naik kapal. Money changer meletakan uang diatas
meja banco di hadapan mereka. Aktivitas penukaran uang di atas banco inilah yang menyebabkan para ahli ekonomi dalam menyelusuri sejarah
perbankan, mengaitkan kata banco dengan lembaga keuangan yang bergerak dalam bidang ini, dengan nama “bank”. Kalu demikian bank disini berfungsi
sebagai lembaga penukar uang anatar bangsa yang berbeda-beda mata uang mereka.
1
Sedangkan yang dimaksud dengan bank menurut Kasmir yaitu lembaga keungan yang kegitan usahanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kebali dana tersebut kemasyarakat serta
1
Muh. Zuhri, Riba Dalam al-Quran dan Masalah Perbankan: Sebuah Titik Antisipatif. Jakarta; PT. Raja GrafindoPersada, 1998, hal. 143.