Ketentuan Khusus Ketentuan Bangunan Rs. Sehat

f. Persyaratan atas skim subsidi uang muka adalah sebagai berikut : Uang Muka Kel Sasaran Maks. Subsidi Pemerintah Min. yang Hrs Disediakan Kel. Sasaran Total Minimum Uang Muka 1 2 3 4 = 2 + 3 I 6,7 15,8 22,5 II 12,0 15,5 27,5 III 25,0 10,0 35,0

3. Ketentuan Khusus

a. Kelompok sasaran dengan penghasilan lebih tinggi diperbolehkan memiliki membeli rumah dengan batas harga lebih rendah, atau membangun memperbaiki rumah dengan total dana pembangunan yang diperlukan lebih rendah sepanjang tetap menggunakan skim dan nilai subsidi maksimum yang diperuntukkan bagi masing-masing kelompok sasaran. b. Kelompok sasaran dengan penghasilan lebih rendah diperbolehkan memiliki membeli rumah dengan batas harga lebih tinggi dengan ketentuan nilai subsidi yang diterima mengikuti nilai subsidi kelompok sasaran di atasnya. c. Masa subsidi KPR untuk setiap kelompok sasaran dihitung mulai saat realisasi KPR hingga berakhirnya masa subsidi yang berlaku untuk masing-masing kelompok sasaran. d. Mengingat pemenuhan kebutuhan lahan dalam rangka pembangunan Rs Sehat RSH, khususnya di kota-kota metro dan besar di Jabotabek, Jawa dan Bali terkendala oleh kelangkaan ketersediaan lahan, maka di lokasi- lokasi tersebut pembangunan Rs SehatRSH dapat menggunakan kapling dengan ukuran luas minimum 60 m 2 dan lebar minimum 5 meter.

4. Ketentuan Bangunan Rs. Sehat

Bangunan Rs. Sehat yang dapat didukung dengan fasilitas subsidi perumahan adalah bangunan sebagaimana diatur oleh Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 403 KPTSM2002 tanggal 2 Desember 2002 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat Rs. Sehat, beserta perubahan-perubahannya. 5. Syarat dan ketentuan a. Warga Negara Indonesia b. Telah berusia 21 Duapuluh satu tahun atau yang telahmenikah dan berwenagng melakukan tindakan hokum telah dewasa menurut hokum dan tidak berada dalam pengampuan c. Pada saat pembiayaan lunas usia pemohon tidak melebihi 65 tahun d. Memiliki penghasilan yang menurut perhitungan bank dapat menjamin pembayaran kewajiban angsuran pokok dan margin sampai pembiayaan lunas. Penghasilan di maksud baik bersifat tetap gaji bulanan maupun tidak tetap pendapatan dari pekerjaan bebas; e. Mempunyai pekerjaan tetap sebagai karyawan atau pekerjaan lainya yang memperoleh gaji tetap atau menjalankan usahanya sendiri wiraswasta dengan masa kerja minimal 1satu taun; f. Tidak memiliki pembiayaan bermasalah baik di Bank maupun di Bank lain; g. Sesuai ketentuan Bank penghasilannya masih cuup untuk membayar kewajiban angsuran pokok dan margin atas seluruh pembiayaan baik yang telah ada maupun yang akan diminta h. Menyampaikan NPWP Pribadi untuk pemohon dengan jumlah pembiayaan ≥ Rp. 100 Juta atau SPT Pasal 21 Form A1 untuk pemohon dengan jumlah pembiayaan ≥ Rp 50 Juta sampai dengan Rp. 100 juta atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3

C. Penyelesaian pembiayaan KPR bermasalah pada BTN Syariah