pertumbuhan perusahaan adalah pertumbuhan penjualan pertumbuhan laba ataupun pertumbuhan
assets .
Menurut Keown et al. 2001:136, rasio pertumbuhan growth ratio
yaitu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam perkembangan
ekonomi secara umum”. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan untuk melihat tingkat pertumbuhan perusahaan yaitu :
1. analisis tingkat pertumbuhan ini harus dipisahkan antara pertumbuhan riil dari pertumbuhan nominal karena faktor inflasi.
2. untuk mencari pertumbuhan selama periode tertentu, dengan membagi periode terakhir dengan periode pertama kemudian dengan bantuan
tabel dapat dicari persentase pertumbuhan. Rasio pertumbuhan dapat dihitung melalui beberapa rasio yaitu rasio
pertumbuhan penjualan, rasio pertumbuhan laba setelah pajak, rasio pertumbuhan laba per lembar saham, rasio pertumbuhan dividen per lembar
saham, rasio pertumbuhan harga pasar per lembar saham.
2.1.6. Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan perusahaan berdasarkan harga merupakan proksi yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan sebagian dinyatakan
dalam harga pasar. Proksi yang didasari pada suatu ide yang menyatakan bahwa prospek pertumbuhan perusahaan secara parsial dinyatakan dalam
Yulifati Laoli : Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Pertumbuhan Eps Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Harga Saham Emiten Property And Real Estate Di Bursa Efek Indonesia BEI, 2009
harga-harga saham, dan perusahaan-perusahaan yang tumbuh akan memiliki nilai pasar yang lebih tinggi secara relatif untuk aktiva-aktiva yang
dimiliki perusahaan assets in place
. Salah satu bentuk pertumbuhan perusahaan adalah tergambar dari
Total Assets Turn Over TATO yang
didasari pada harga akan berbentuk suatu rasio sebagai suatu ukuran aktiva yang dimiliki dan nilai pasar perusahaan. Rasio yang telah digunakan dalam
beberapa penelitian yang berkaitan dengan proksi pasar adalah sebagai berikut :
Penjualan x 100 Total Aktiva
Ukuran pertumb uhan perusahaan menggunakan TATO dianggap
lebih mewakili nilai sebuah perusahaan dibanding menggunakan ukuran yang lain seperti Tobin Q ratio karena pertimbangan variabel independen
yang digunakan adalah harga saham. Bila digunakan Tobin Q ratio berarti menghubungkan unsur yang sama yaitu harga saham sebagai komponen
perhitungannya.
2.1.7 Harga Saham
Harga saham adalah suatu saham yang mempunyai ciri untuk memperjualbelikan di bursa efek yang diukur dengan nilai mata uang harga
dimana harga saham tersebut akan ditentukan antara kekuatan demand
dan supply
.
Yulifati Laoli : Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, Pertumbuhan Eps Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Harga Saham Emiten Property And Real Estate Di Bursa Efek Indonesia BEI, 2009
Analisa terhadap nilai saham merupakan langkah mendasar yang harus dilakukan oleh investor sebelum melakukan investasi. Ada dua model
yang lazim dipergunakan dalam menganalisa saham, yaitu model fundamental
dan model teknikal
Keown et al, 2001 : 56. Model fundamental, mencoba memperkirakan harga saham dimasa mendatang
melalui dua cara Husnan, 1998:285, yakni: pertama melakukan estimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham di waktu
mendatang, dan kedua menerapkan hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Karena itu untuk melakukan
evaluasi dan proyeksi terhadap harga saham, diperlukan informasi tentang kinerja fundamental keuangan perusahaan Pujiyanto, 2002:96.
Banyak teori dan studi empiris yang mendukung pernyataan bahwa terdapat pengaruh faktor-faktor fundamental, utamanya pengaruh EPS dan
tingkat DPR terhadap harga saham. Informasi tentang laba perusahaan sangat diperlukan dalam melakukan penilaian terhadap saham. Laporan
keuangan seperti laba perusahaan harus dipakai sebagai sumber informasi utama bilamana hendak melakukan analisis yang akurat terhadap harga
saham. Ketika laba meningkat, maka harga saham cenderung naik sedangkan ketika laba menurun, harga saham juga ikut menurun.
2.2. Review Penelitian Terdahulu Theoretical Mapping