62
4.1.4.2 Uji Multikolinieritas
Uji mulitikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka
terdapat masalah multikolinieritas. Pada model regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
Hasil pengujian multikolinieritas data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4-9 berikut :
Tabel 4-9 Hasil Uji Multikolinearitas
Standardized Coefficient
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
4.843 4.107
Harga .374
.174 .351
.417 2.397
Distribusi .468
.219 .349
.417 2.397
Collinearity Statistics Unstandardized
Coefficient
Coefficients
Model
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Dari Tabel 4-9 menunjukkan nilai Tolerance tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar
variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal sama tidak ada satu variabel
independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel indenpenden dalam model regresi.
A.S. Puwandren : Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kebijakan Harga Dan Saluran Distribusi Di PT. Semen, 2008 USU e-Repository © 2008
63
4.1.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain.
Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas data dalam penelitian ini menggunakan
alat Bantu SPSS dengan mengamati pola yang terdapat pada Sctterplots, hasilnya dapat dilihat pada Gambar 4.3 sebagai berikut :
-3 -2
-1 1
2
Regression Standardized Predicted Value
-3 -2
-1 1
2 3
Regr ession Studentized Residual
Dependent Variable: Kepuasan Scatterplot
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Gambar 4.3 : Hasil Uji Heteroskedastisitas
A.S. Puwandren : Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kebijakan Harga Dan Saluran Distribusi Di PT. Semen, 2008 USU e-Repository © 2008
64 Dari Gambar 4-3 di atas terlihat bahwa titik-ttitik menyebar secara acak
random serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak dipakai. Menurut Ghozali 2005, jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
membentuk suatu pola yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedistisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan memilih berdasarkan masukan dari variabel bebasnya.
Selanjutnya dilakukan uji statistik untuk menjamin keakuratan hasil. Adapun uji statistik yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedasitas adalah
uji Glesjer. Tabel 4-10.
Hasil Uji Glesjer
Standardized Coefficient
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
-419 2.656
-.158 .875
Harga .092
.112 .175
.815 .419
Distribusi -025
.141 -.038
-.179 .859
Collinearity Statistics Unstandardized
Coefficient
Coefficients
Model
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Dari Tabel 4-10 di atas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini
A.S. Puwandren : Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kebijakan Harga Dan Saluran Distribusi Di PT. Semen, 2008 USU e-Repository © 2008
65 terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5. Jadi dapat
disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya heteroskedasitas. 4.1.4.4 Uji Kebagusan Model
Tabel 4-11. Hasil Uji Determinasi
Model R R
Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.658 .433
.410 2.00692
Model Summary
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan Tabel 4-11 di atas, diketahui bahwa besarnya koefisien determinasi atau angka R
Square adalah sebesar 0,433, yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas indenpenden sebesar
43,3. Jadi model cukup baik. Sedangkan sisanya 56,7 dijelaskan oleh variabel- variabel bebas lain yang tidak diteliti dan tidak dimasukkan ke dalam model regresi.
4.1.5 Pengujian Hipotesis