Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1 Uji Validitas

47 Kriteria pengambilan keputusan: t hitung dibandingkan dengan t tabel , jika t hitung t tabel , maka H diterima dan H a ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel , maka H ditolak dan H a diterima. Cara lain adalah jika tingkat kepercayaan lebih kecil dari 95 maka H diterima dan H a ditolak, sedangkan jika tingkat kepercayaan lebih besar dari 95 maka H ditolak dan dan H a diterima. Pengolahan data dengan menggunakan komputer dengan perangkat lunak SPSS Versi 12,0.

3.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.8. 1 Uji Validitas

Untuk menguji apakah instrumen angket yang dipakai cukup layak digunakan sehingga mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan pengukurannya maka dilakukan uji validitas. Ghozali 2005 menyatakan bahwa pengukuran validitas dapat dilakukan dengan korelasi bivariate antara masing- masing skor indikator dengan total skor konstruk. Perhitungan korelasi bivariate masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk dengan menggunakan perangkat lunak SPSS versi 12,0. Jika korelasi bivariate masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk 0,3, maka butir pertanyaan tersebut mempunyai korelasi yang signifikan valid. Sebaliknya jika 0,3, maka butir pertanyaan tersebut mempunyai korelasi yang tidak signifikan invalid. Menurut Umar 2004, untuk melakukan uji validitas instrumen dengan melakukan uji coba pengukur pada sejumlah responden, responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada. Jumlah responden untuk uji coba A.S. Puwandren : Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kebijakan Harga Dan Saluran Distribusi Di PT. Semen, 2008 USU e-Repository © 2008 48 disarankan minimal 30 orang, agar distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurva normal. 3.8.2 Uji Reliabilitas Untuk mengetahui konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran maka dilakukan uji reliabilitas. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua split half. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen yang dibelahan awal dan dibelahan akhir. Selanjutnya skor total kelompok dibelahan awal dikorelasikan dengan skor kelompok dibelahan akhir dan dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Jika nilai reliabilitas semakin mendekati 1, maka instrumen penelitian semakin baik. 3.9 Pengujian Asumsi Klasik Menurut Ghozali 2005 penggunaan Model Regresi Linier Berganda harus memenuhi asumsi klasik, antara lain: 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali 2005 ada dua cara mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis grafik dengan melihat histogram A.S. Puwandren : Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kebijakan Harga Dan Saluran Distribusi Di PT. Semen, 2008 USU e-Repository © 2008 49 dan normal plot sedangkan analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independent. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independent. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen sama dengan nol. Menurut Ghozali 2005 multikolinieritas dapat dilihat dari 1 nilai tolerance dan lawannya 2 variance inflation factor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. 3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat Grafik Plot dan Uji Glesjer Ghozali, 2005 A.S. Puwandren : Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kebijakan Harga Dan Saluran Distribusi Di PT. Semen, 2008 USU e-Repository © 2008 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN