30
BAB II IDENTIFIKASI DAERAH PENELITIAN
2.1 Pengenalan
Pada Bab II ini akan dijelaskan kota Medan sebagai tempat atau lokasi LPM Farabi itu sendiri berada, hal ini juga dikarenakan Medan sebagai tempat domisili dari
guru dan murid yang belajar di LPM Farabi . Selain itu Medan juga dikenal sebagai kota yang besar tentu juga memiliki potensi keunggulan budaya yang besar dan karakter
masyarakatnya yang sangat kaya akan seni budaya serta kultur adat istiadatnya yang menarik untuk dibahas.
2.2 Gambaran Umum Kota Medan
Berabad-abad lampau, tepatnya sekitar tahun 1590
4
Guru Patimpus, seorang keturunan Raja Singa Maharaja memerintah negeri Bakerah di Dataran Tinggi Karo
membangun sebuah perkampungan yang disebut Medan Puteri.kampung ini berkembang dan dipercaya sebagai cikal bakal Kesultanan Deli
5
Secara terminologi, menurut Tengku Lukman Sinar, SH .
6
4
Tanggal 1 Juni 1590 kemudian ditetapkan sebagai hari jadi Kota Medan.
5
Dalam perkembangannya, pada tahun 1669 Kesultanan Deli Diplokamirkan oleh Tuanku Panglima Perungit sebagai upaya memisahkan diri dari Kesultanan Aceh.
6
T. Lukman Sinar merupakan Sultan Kesultanan Melayu Serdang.
, laksamana Turki Sidi Ali dalam bukunya “ Al Muhiz ” 1554 M menyebutkan adanya Aru dan Medina sebagai
sebuah Bandar setelah melewati Bandar ini akan sampai di pulau Berhala.
Universitas Sumatera Utara
31 Ada orang tidak sependapat bahwa “Medan“ dihubungkan dengan Medan
pertempuran. Sultan Deli pertama memang berasal dari Hindustan yang ditunjuk oleh Kesultanan Aceh untuk memerintah di tanah Deli. Sultan Kerajaan baru ini Kerajaan Deli
diambil dari nama Dehli yaitu dari nama negeri asalnya. Tempat kerajaan yang datar itu disebut “ Meiden “. Kata Maiden kemudian
berubah pengucapannya oleh lidah orang Melayu menjadi Medan , tempat datar yang kemudian menjadi Medan.
Menurut catatan seorang pegawai kota Medan, seorang Inggris yang pernah berkedudukan di Penang bernama John Andersson yang pernah berkunjung ke Medan
tahun 1823, menulis sebuah buku yang berjudul Mission To The East Coast Of Sumatera edisi Edinburg tahun 1826 menuliskan bahwa Medan masih sebuah kampong dengan
jumlah penduduk sekitar 200 orang.
2.2.1 Masyarakat Kota Medan Dan Budayanya
Menurut Koentjaraningrat 1980 :146-147 bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat
kontiniu, dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Hal senada dikemukakan oleh Roucek dan Warren 1984:12-13, mengatakan
bahwa masyarakat adalah satu kumpulan manusia yang berhubungan secara tetap dan tersusun dalam menjalankan berbagai kegiatannya secara kolektif, dan merasakan bahwa
mereka hidup bersama. Bukan individu yang sama saja yang menjadi anggota masyarakatnnya, karena anggota baru akan terus menerus lahir dan ada pula yang mati.
Universitas Sumatera Utara
32 Penduduk Kota Medan saat ini ada +- 2.000.000 sensus penduduk tahun 2000.
Secara cultural saat ini suku bangsa yang dapat ditemukan di Medan di antaranya Melayu, Tionghoa, Jawa, Batak, Karo, Dairi, Simalungun, Minang, Aceh, Benggali,
Tamil, dan lain sebagainya. Menurut Biro Staristik, kota adalah suatu wilayah yang jumlah penduduknya
lebih dari 2500 jiwa. Selain itu, salah satu kriteria penilaian terhadap suatu kota adalah berdasarkan tingkat kemajuan yang sudah dicapainnya, terutama dari segi ekonomi,serta
menjadi pusat pemerintahan. Dalam hal ini, Medan merupakan pusat pemerintahan dari Provinsi Sumatera Utara.
Dari keterangan di atas, dapat kita ambil suatu pengertian dari masyarakat kota Medan yaitu sekumpulan orang yang jumlah penduduknya lebih dari 2500 jiwa yang
berhubungan secara tetap dan menjalankan kegiatannya serta terikat oleh satu rasa identitas bersama yaitu masyarakat Medan atau yang disebut “ orang Medan “. Dalam
tulisan ini yang menjadi masyarakat kota Medan yang dijadikan sebagai objek penelitian bukanlah masyarakat Medan secara keseluruhan yang mencapai jutaan orang, namun
masyarakat tertentu yang ada di wilayah kota Medan yang menjadi objek penelitian tulisan ini yaitu pengajarinstruktur dan murid di LPM Farabi Medan.
Mayoritas penduduk kota Medan beragama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha. Heterogenitas masyarakat kota Medan ini didukung oleh berkembangnya
budaya toleransi yang tinggi. Karakter masyarakat yang demikian memungkinkan berkembangnya keharmonisan hubungan antara kelompok etnis atau suku bangsa dan
agama yang berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
33 Masyarakat Kota Medan terdiri dari berbagai latar belakang sosial budaya yang
semuanya mempunyai kebiasaan-kebiasaan serta adat-istiadat yang berbeda-beda. Mereka membentuk satu kesatuan dan saling berinteraksi, hingga membentuk suatu
masyarakat yang disebut masyarakat kota medan. Roucek dan Warren dalam bukunya Pengantar Sosiologi berpendapat sebagai
berikut : Komunitas kota sering menekankan pada kelompok sekuler yaitu
kelompok yang hanya melibatkan kekerabatan kecil, wujudnya temporer dan menyebabkan kurangnya kontak antar pribadi, sikap acuh merupakan
cirri dari kelompok sekunder. Kontak antar anggota di dalam kelompok sekunder seperti : tempat kerja, organisasi politik, gereja, kelap,
pertunjukan, dan lain sebagainya.
Selain itu status sosial masyarakat juga merupakan hal yang penting untuk dibahas. Karena pada umumnya orang yang mampu untuk mendapatkan pendidikan
nonformal, seperti kursus musik, les, privat, dsb. Tentulah orang yang harus mampu untuk membiayai semua keperluan itu.
Berdasarkan pengamatan penulis selama di lapangan dan wawancara dengan informan Dino Irwan, memang kebanyakan yang menjadi siswa di LPM Farabi berasal
dari kelas ekonomi menengah yang tentunya mampu untuk membiayai kebutuhan pendidikannya.
Masyarakat kota Medan memang umumnya sangat apresiasi sekali terhadap seni ini terbukti dari munculnya kursus-kursus musik di kota Medan yang muncul seperti
cendawan di musim hujan. Animo masyarakat terhadap seni juga terbukti dengan dibukanya jurusan Etnomusikologi, Universitas Sumatera Utara yang selama ini sangat
konsisten dalam mengembangkan kesenian etnik daerah khususnya Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
34 Selain itu dengan semakin banyaknya tempat-tempat kursus musik diharapkan nanti akan
menjadi media untuk mengembangkan bakat seni masyarakat. Menurut Allan P.Merriam 1964 secara Etnomusikologi tempat kursus musik
ini dapat menjadi media transformasi dalam regenerasi budaya masyarakat yaitu yang bersifat oral, tulisan, dan elektronik. Dalam hal ini LPM Farabi dapat menjadi sarana
untuk proses itu, karena LPM Farabi dapat menjadi sarana untuk mengembangkan seni dan musik sehingga dapat mangasuh bakat yang ada pada masyarakat kota Medan agar
menjadi sebuah potensi dan berguna untuk kemudian hari.
2.3 Latar Belakang LPM Farabi
Mempelajari musik sebenarnnya mudah jika kita hanya mempelajari dasarnnya saja, tetapi untuk mendalami musik itu sulit. Oleh karena itu dibutuhkan ketekunan dan
kerja keras supaya dapat mempelajarinnya dengan baik. Maksudnya adalah untuk menikmati musik sebenarnya kita cukup mendengarkan saja, tetapi jika ingin mengetahui
lebih banyak, maka haruslah dipelajari bagaimana bentuk musik itu sendiri. Seperti bagaimana dinamikanya, tempo, birama atau pesan yang disampaikan musik itu sendiri.
Hal inilah yang perlu ketekunan dan kerja keras untuk mengetahuinya lebih dalam. Pada zaman sekarang ini dunia musik semakin maju dan semarak, sehingga selain
menjadi hiburan, musik juga merupakan salah satu pencaharian Penghasilan bagi sebahagian orang atau masyarakat. Atan Hamdju dan Armillah Windawati 1981 : 10
menyatakan bahwa musik dibagi dalam 3 bagian yaitu: 1 Vokal adalah musik yang dibunyikan dengan suara manusia Mulut .
2 Instrument artinya alat musik.
Universitas Sumatera Utara
35 3 Campuran artinya vocal dengan instrument.
Untuk memiliki keterampilan bermain gitar yang baik seseorang harus sering belajar dan latihan sehingga memiliki Skill yang baik. Terkadang seseorang tentunya
sudah memiliki bakat keterampilan bermain gitar secara alami. Namun, hal itu belum cukupuntuk bisa diandalkan dalam bersaing terhadap orang lain. Seseorang harus dilatih
dan dibimbing oleh seseorang yang mengerti dan memahami tentang gitar klasik tersebut. Dengan demikian perkembangan dalam mengolah bakat bermain gitar itu akan
terealisasi dengan baik. Keberhasilan dalam bermain gitar bukan cukup hanya dapat dilihat jika seseorang itu sudah bisa meminkan chord gitar dengan benar tapi dia juga
mampu untuk menguasai teori yang ada serta teknik yang ada dalam gitar klasik, sehingga orang tersebut akan mampu meminkan gitar dengan baik dan benar.
Pertama kali LPM Farabi
7
7
Secara terminologi Farabi berasal dari bahasa Arab untuk merujuk kepada ahli teori music Islam, yang bernama Al-Farabi, yang menulis buku Kitab Al-Musiqi Al-Kabir di abad pertengahan.
dipelopori berdirinya oleh Almarhum Jack Lesamana pada tahun 1978. kemudian diambil alih oleh anak-anaknya diantaranya Indra Lesamana,
Gilang Ramadhan, dan Dwiki Dharmawan. Tetapi kemudian Dwiki Dharmawan orang yang meneruskannya apada tahun 1997 hingga sekarang.
Universitas Sumatera Utara
36 Gbr. 1 Dwiki Dharmawan
Sumber : www. Artis.inilah. com
Keterangan Gambar : Dwiki Dharmawan merupakan musisi Jazz dan juga etnik
yang handal di Indonesia. Mantan anggota band Krakatau ini juga aktif dalam kegiatan seni budaya di Indonesia.
Farabi diambil dari bahasa Arab dan dari seorang ahli musik arab yang manciptakanb tangganada maqam tangga nada musik Arab . Yang dalam bahasa Arab
terkadang disebut juga sebagai ahli musik. Salah satu alasan didirikannya LPM Farabi adalah sebagai wadah untuk menjadi
media pembelajaran musik serta mengembangkan bakat masyarakat. Hal ini sesuai dengan motto daripada LPM Farabi itu sendiri yaitu karena bakat saja tidak cukup. LPM
Farabi juga mempopulerkan Jazz sebagai salah satu jurusan musik yang tersedia di LPM
Universitas Sumatera Utara
37 Farabi. Dengan membuka kelas Jazz di setiap jurusannya bukan berarti LPM Farabi lebih
mengedepankan Jazz karena di LPM Farabi juga tersedia kelas pop dan klasik. LPM Farabi merupakan lembaga kursus musik yang memberikan program
pertunjukan musik kontemporer bahkan dengan disiplin musik etnik. Menurut kurikulum ada enam levelgrade yang bisa dipelajari di lembaga kursus musik ini. Profesionalitas
dan kreatifitas merupakan modal utama untuk melatih dan menyiapkan peserta didik menuju industri musik kontemporer yang ada di Indonesia.
Para siswa nantinya akan mendapatkan sertifikat sebagai hasil belajar mereka sesuai dengan jurusan yang mereka pelajari yang antara lain terdiri dari : Gitar, Bas,
Drum dan Vokal. Selain musik kontemporer LPM Farabi juga tersedia kursus musik klasik yang terdiri dari : Strings Instruments, Woodwind Instruments, Brass Instruments,
dan Vokal. Ada beberapa kegiatan kursus yang ada di LPM Farabi :
1. Private Lessons Untuk jurusan ini tersedia sekali seminggu dengan pulihan jurusan alat musik
yang tersedia dan diarahkan oleh instruktur sesuai dengan standart kurikulum yang ada di Farabi.
2. Ensembles Sebulan sekali diadakan pertunjukan ensamble dengan memainkan repertoar yang
disediakan untuk mengembangkan kemampuan bermain siswa.
Universitas Sumatera Utara
38 3. Performance
Para siswa dari berbagai jurusan yang ada di LPM Farabi dituntut untuk bisa mempunyai karakter permainan dalam penampilannya seperti improvisasi dan
interpretasi. 4. Workshop dan Klinik
LPM Farabi juga mengadakan klinik musik dan Workshop tentang music untuk menambah pengetahuan dan pengalaman bagi siswa.
2.4 Penjelasan Mengenai LPM Farabi 2.4.1 Asal-usul Nama Al-Farabi dalam Konteks Dunia Islam