4 0.565
0,349 Valid
5 0.631
0,349 Valid
6 0.845
0,349 Valid
7 0.729
0,349 Valid
8
0.800 0,349
Valid
Berdasarkan hasil analisis tersebut, untuk soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 diperoleh
. Jadi dapat disimpulkan bahwa soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 adalah valid. Hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk
memperolehnya, dapat dilihat pada Lampiran 22.
3.7.1.2 Reliabilitas Soal
Menurut Arikunto 2007: 90 reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subyek yang sama .
Reliabilitas instrumen dianalisis dengan menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas
instrumen yang skornya bukan 0 dan 1, misalnya angket atau soal bentuk uraian. Rumusnya menurut
Arikunto 2007: 109 sebagai berikut.
Keterangan : : Reliabilitas instrumen yang dicari
: Banyaknya butir soal : Jumlah varians skor tiap-tiap butir soal
: Varians total
Dengan,
Keterangan : : Jumlah peserta
: Skor tiap butir soal : Varians total
Arikunto, 2007: 110 Perhitungan reliabilitas apabila
maka soal tersebut reliabel. Setelah dilakukan analisis reliabilitas instrumen uji coba, dengan
memperhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria tersebut, diperoleh hasil seperti yang diperlihatkan pada Tabel 3.4. Analisis reliabilitas ini dilakukan dengan
menggunakan program Microsoft Excel 2010. Tabel 3.4 Hasil Analisis Reliabilitas Tes Uji Coba
kriteria 0.768
Reliabilitas tinggi
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa butir soal mempunyai reliabilitas tinggi. Hasil analisis yang lebih lengkap beserta cara untuk
memperolehnya, dapat dilihat pada Lampiran 22.
3.7.1.3 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran butir soal diperlukan untuk mengetahui soal tersebut mudah atau sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar. Rumus yang digunakan menurut Zulaiha 2007: 32 sebagai berikut
Keterangan TK
: tingkat kesukaran, dan Mean : rata-rata skor peserta didik
Skor maksimal: skor maksimal pada pedoman penskoran Untuk menginterpretasikan tingkat kesukaran butir soal menurut Zulaiha
2007: 32 dapat digunakan tolak ukur sebagai berikut. 1 Soal dengan
adalah soal sukar; 2 Soal dengan
adalah soal sedang; 3 Soal dengan adalah
soal mudah. Setelah dilakukan analisis tingkat kesukaran instrumen uji coba, dengan
memperhatikan rumus, ketentuan, dan kriteria tersebut, diperoleh hasil seperti yang diperlihatkan pada Tabel 3.5. Analisis tingkat kesukaran ini dilakukan
dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010. Tabel 3.5 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Tes Uji Coba.
Nomer Soal Tingkat
Kesukaran Kriteria
1 0,590
Sedang
2 0,450
Sedang
3 0,268
Sukar
4 0,446
Sedang
5 0,403
Sedang
6 0,434
Sedang
7
0,509 Sedang
8 0,490
Sedang
Berdasarkan hasil analisis tersebut, untuk soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7 dan 8 diperoleh 0,30 TK ≤ 0,70. Soal nomer 3 diperoleh Jadi dapat
disimpulkan bahwa soal nomor 1, 2, 4, 5 , 6 , 7 dan 8 termasuk dalam kriteria soal yang sedang dan soal nomer 3 termasuk dalam kriteria sukar. Hasil analisis yang
lebih lengkap beserta cara untuk memperolehnya, dapat dilihat pada Lampiran 22.
3.7.1.4 Daya Beda