Kriteria Ketuntasan Minimal KKM Persamaan Linear Satu Variabel PLSV

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan smart sticker sebagai penguatan yang diberikan kepada siswa sebagai penguat atau Reinforcement di setiap pertemuan. Menurut Bell 1981: 150 hal ini akan meningkatkan ketertarikan siswa terhadap materi ajar, memacu semangat belajar, dan mendorong keinginannya untuk berusaha menjawab pertanyaan dari guru yang merupakan desirable behaviour atau perilaku yang diinginkan guru.

2.1.7 Kriteria Ketuntasan Minimal KKM

Menurut Permendikbud No. 66 tentang Standar Penilaian 2013b: 3, Kriteria Ketuntasan Minimal KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik siswa. Menurut Depdiknas 2008b: 45 tentang Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, fungsi KKM adalah sebagai berikut. 1 Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi siswa sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. 2 Sebagai acuan siswa dalam menyiapkan. 3 Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. 4 Merupakan kontrak paedagogik antara pendidik dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat. 5 Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran. Kriteria Ketuntasan Minimal KKM di SMP Negeri 1 Slawi adalah 76. Sementara kriteria ketuntasan klasikal yaitu persentase peserta didik yang mencapai 76 minimal sebesar 75.

2.1.8 Persamaan Linear Satu Variabel PLSV

Materi yang diajarkan dalam penelitian ini adalah Persamaan Linear Satu Variabel PLSV yang diajarkan pada kelas VII semester genap . Dalam penelitian ini materi dibatasi pada sub materi menentukan nilai varibel , membuat model matematika dan menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan Persamaan Linear Satu Variabel PLSV.

A. Pernyataan dan Kalimat Terbuka

1 Pernyataan Menurut Kemendikbud 2014: 59 pernyataan adalah adalah kalimat yang dapat dinyatakan kebenarannya benar saja atau salah saja. Contohnya kalimat tertutup menurut Kemendikbud 2014: 59 adalah sebagai berikut. a Presiden pertama Republik Indonesia adalah Ir.Soekarno b Dua ditambah lima sama dengan tujuh 2 Kalimat Terbuka Menurut Kemendikbud 2014: 61 kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya bernilai benar saja atau salah saja, karena memiliki unsur yang belum diketahui nilainya. Contoh kalimat terbuka menurut Kemendikbud 2014: 61 adalah sebagi berikut. a Dua dikurangi sama dengan satu b

B. Pengertian Persamaan Linear Satu Variabel PLSV

Persamaan Linear Satu Variabel PLSV adalah suatu persamaan yang mempunyai bentuk umum dengan . koefisien bilangan real dan . konstanta bilangan real. variabel bilangan real.

C. Persamaan-Persamaan yang Ekuivalen

Menurut Wahyuni Nuharini 2008: 109 persamaan dikatakan setara atau ekuivalen apabila mempunyai himpunan penyelesaian yang sama di notasikan dengan tanda “  “. Menurut Wahyuni Nuharini 2008: 109 suatu persamaan dapat dinyatakan ke dalam persamaan yang ekuivalen dengan cara: 1 Menambah atau mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama 2 Mengalikan atau membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama

D. Menyelesaikan Persamaan Linear Satu Variable PLSV

1 Menyelesaikan PLSV dengan Subtitusi Menurut Wahyuni Nuharini 2008: 107 penyelesaian persamaan linear satu variabel dapat diperoleh dengan cara substitusi, yaitu mengganti variabel dengan bilangan yang sesuai sehingga persamaan tersebut menjadi kalimat yang bernilai benar. 2 Menyelesaikan PLSV dengan Bentuk Kesetaraan dari PLSV Menurut Kemendikbud 2014: 71 untuk cara menyelesaiakan PLSV adalah sebagai berikut. 1. Menambah kedua ruas persmaan dengan bilangan yang sama 2. Mengurangi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama 3. Mengalikan kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama 4. Membagi kedua ruas persamaan dengan bilangan yang sama

2.1 Hasil Penelitian Relevan

Pembelajaran Guided Discovery telah dilakukan beberapa penelitian. Purwanto 2013 dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Guided Discovery Pada Materi Pemantulan Cahaya Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP” disimpulkan bahwa penerapan model Guided Discovery dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Sedangkan menurut Isnarto 2014 dalam penelitiannya yang berjudul “Implementasi Guided Discovery Learning Dengan Pendekatan MRP TASK Dalam Perkuliahan Struktur Aljabar” disimpulkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa kelas eksprerimen lebih baik secara signifikan daripada kelas eksperimen. Yusmana 2012 dalam penelitiannya tentang guided discovery juga menyebutkan siswa yang bertanya pada siklus pertama 12 orang menjadi 36 orang dalam siklus kedua Dari beberapa penelitian tersebut peneliti menduga model Guided Discovery Learning dapat meningkatkan berpikir kritis dan rasa ingin tahu siswa. Begitu pula pembelajaran dengan penguatan reinforcement. Menurut Umboh 2013 dalam peneli tiannya yang berjudul “Dampak Reinforcement Bagi Siswa Dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Untuk Materi Kubus Dan Balok” disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan reinforcement menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih tinggi. Sementara