20
2.1.4.1 Pengertian Drama
Istilah drama berasal dari bahasa Yunani, yakni berasal dari kata “dram” yang berarti gerak atau prilaku. Kata drama juga berasal dari bahasa Inggris “action atau a
thing done” kemudian menjadi “life presented in action” yang berarti suatu
kehidupan yang disajikan dengan gerak. Istilah drama dalam sastra Indonesia disejajarkan disamakan dengan istilah teater. Istilah teater sendiri berasal dari
Bangsa Yunani, yakni kata “theatron” yang berarti takjub melihat. Istilah ini juga berasal dari bahasa Inggris “theater” yang berarti pertunjukan atau tempat
pertunjukan Supriyadi, 2006: 52
Perbedaan drama dengan pertunjukan lain ada pada alur plot cerita dan dialog. Pada pertujukan yang umum misalnya sulap, musik, sirkus, dan sebagainya
tidak terdapat alur cerita, sedangkan pada drama terdapat alur cerita. Pertunjukan yang dapat digologkan drama tidak harus menggunakan dialog verbal dengan
menggunakan kata-kata. Misalnya drama yang geraknya menggunakan mimik disebut opera. Jadi, drama tidak harus berupa kata verbal. Drama juga disebut seni sastra
yang komplek. Predikat seni komplek ini tidak berlebihan bila dibanding dengan dengan bentuk sastra yang lain. Disebut seni yang komplek, karena dalam drama
terkolaborasi cabang seni yang lain, misalnya seni lukis, seni tari, seni musik, seni merias, seni berbusana, seni tata lampu dan lain-lain, yang dapat dilihat dalam
pementasan drama. Luxemburg 1984 dalam Rosdiana 2009 : 8.3, secara umum menyatakan
drama adalah teks yang bersifat dialog dan isinya membentuk sebuah alur. Sedangkan secara khusus drama adalah proses lakuan sebagai tokoh.
21
Jadi, drama adalah teks yang bersifat dialog yang isinya memiliki alur cerita dan disajikan dalam bentuk gerak yang dibarengi dengan kata verbal maupun non
verbal.
2.1.4.2 Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Drama
Unsur-unsur intrinsik menurut Sukini, dkk 2008: 105 adalah: 1 tokoh dan sifatnya adalah pelaku dalam drama. Sifat atau watak tokoh dapat diketahui dari
perkataan dan perbuatannya. Misalnya tokoh yang suka memfitnah teman, memiliki sifat jahat; 2 alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita drama yang saling
berhubungan; 3 latar adalah tempat, waktu dan suasana terjadinya peristiwa; 4 tema adalah gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuatan naskah drama. Tema
harus dirumuskan sendiri oleh pembaca melalui keseluruhan peristiwa dalam cerita drama; 5 amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam drama.
Amanat berhubungan erat dengan tema. Supriyadi 2006: 70, menyatakan unsur-unsur drama yaitu: 1 tema dan
amanat. Tema adalah ide pokok atau persoalan yang menjadi inti suatu cerita drama. Sedangkan amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada penonton;
2 alur atau plot, alur atau plot drama adalah rangkaian peristiwa yang disusn scara sistematis untuk membangun suatu cerita drama; 3 latar atau setting, latar atau
setting adalah tempat dan waktu terjadinya peristiwa; 4 tokoh dan penokohan,
tokoh drama adalah orang, binatang, tumbuh-tumbuhan yang digunakan penulis untuk menyampaikan idea tau amanat cerita, penokohan merupakan watak tokoh
dalam drama.
22
Rosdiana 2009: 8.17, menyatakan bahwa unsur intrinsik drama yaitu: 1 tokoh, tokoh yang memerankan drama bisa berupa boneka, binatang, tumbuhn dan
benda mati. Namun, tokoh boneka, binatang, tumbuhn dan benda mati, sikap dan tingkahlakunya tetap menggambarkan kehidupan manusia; 2 alur, jalan cerita atau
rangkaian peristiwa yang mempunyai hubungan sebab akibat; 3 latar, merupakan tempat dan waktu terjadinya peristiwa; 4 tema, merupakan dasar pengembangan
seluruh cerita suatu drama. Unsur ekstrinsik drama dalam Rosdiana 2009: 8.22, adalah unsur luar drama
yang meliputi: 1 biografi pengarang merupakan latar belakang pengarang untuk mengarang sastra; 2 psikologi yaitu pengarang perlu menjiwai corak kepribadian
anak-anak; 3 sosiologi yaitu pengarang mempelajari struktur sosial yang akan dijadikan karangan. Sedangkan menurut Mufidah 2011, yaitu: 1 latar belakang
kehidupan pengarang; 2 pandangan hidup pengarang; 3 situasi sosial, budaya yang melatari lahirnya karya sastra tersebut.
Berdasarkan uraian beberapa tokoh dapat disimpulkan unsur intrinsik dan ekstrinsik merupakan pembangun drama baik dari dalam dan dari luar. Unsur
intrinsik merupakan unsur yang secara langsung berada dalam drama merupakan kesatuan struktur interen drama. Sedangkan, unsur eksterinsik merupakan unsur luar
yang membangun karya sastra.
2.1.5 Metode Pembelajaran