74
variabel motivasi dan disiplin masing-masing adalah sebesar 1,275.
3. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi heteroskesdastisitas. Heteroskesdastisitas adalah suatu
keadaan dimana varian dan kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas. Ada tidaknya heteroskesdastisitas
pada suatu model dapat diketahui dengan melihat grafik scatterplot dari model tersebut. Apabila titik-titik yang terdapat
pada grafik scatterplot menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah angka 0 dan tidak membentuk pola tertentu,
maka tidak terjadi heteroskesdastisitas pada model regresi tersebut. Berikut adalah grafik scatterplot hasil uji
heteroskedastisitas.
3 2
1 -1
-2 -3
Regression Standardized Predicted Value
4 2
-2 -4
R egre
ss ion S
tude nt
iz ed
R es
idua l
Dependent Variable: Kinerja Scatterplot
Gambar 4.2. Uji Heteroskesdastisitas
75
Dari grafik tersebut terlihat titik menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol 0 pada
sumbu y. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja dan tidak membentuk pola tertentu. Dapat
disimpulkan bahwa model regresi linier berganda layak digunakan dalam penelitian karena terbebas dari asumsi klasik
heteroskesdastisitas. Selain itu hasil uji heterokedastisitas dengan uji Glejser juga menunjukkan tidak terjadi
heterokedastisitas. Berikut adalah tabel hasil uji Glejser.
Tabel 4.19. Tabel Hasil Uji Glejser
Coefficients
a
2,981 3,680
,810 ,421
-,090 ,059
-,206 -1,528
,131 ,095
,061 ,211
1,564 ,122
Constant Motivasi
Disiplin Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Abs a.
Berdasarkan tabel tersebut p-value dari masing-masing variabel motivasi dan variabel disiplin adalah sebesar 0,131 dan
0,122. Data terbebas dari heterokedastisitas jika p-value 0,05. Karena p-value variabel motivasi maupun disiplin 0,05, maka
data terbebas dari heteroskedastisitas. 4.1.5.
Analisis Regresi Linier Berganda
76
Berdasarkan penelitian, diperoleh hasil perhitungan analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS ver.13 sebagai
berikut : Tabel 4.20. Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
17,442 5,673
3,075 ,003
,326 ,090
,369 3,612
,001 ,382
,094 ,416
4,068 ,000
Constant Motivasi
Disiplin Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kinerja a.
Berdasarkan tabel berikut diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut : Y = 17.442 + 0,326 X1 + 0,382 X2. Ini
menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel motivasi dan disiplin bertanda positif. Koefisien regresi yang bertanda positif
berarti berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Persamaan regresi tersebut memiliki makna :
1 Konstanta 17.442 Jika variabel motivasi X1 dan disiplin X2 = 0, maka kinerja
pegawai Y sebesar 17.442. 2 Koefisien X1 = 0,326
Jika variabel motivasi X1 mengalami peningkatan sebesar 1 satu poin sementara harga disiplin X2 = 0, maka akan
mempengaruhi kinerja pegawai pegawai Y dan akan naik sebesar 0,326 poin.
77
3 Koefisien X2 = 0,382 Jika variabel disiplin X2 mengalami peningkatan sebesar 1
satu poin sementara motivasi X1 = 0, maka akan mempengaruhi kinerja pegawai dan akan naik sebesar 0,382
poin. 4.1.6.
Uji Hipotesis 1.
Uji Parsial dengan t-test
Uji parsial uji t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh variabel motivasi X1 dan disiplin X2 berpengaruh
secara parsial terhadap kinerja pegawai Y. Hasil hipotesis secara parsial dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 4.21. Hasil Uji Parsial dengan t-test
Coefficients
a
17,442 5,673
3,075 ,003
,326 ,090
,369 3,612
,001 ,382
,094 ,416
4,068 ,000
Constant Motivasi
Disiplin Model
1 B
Std. Error Unstandardized
Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kinerja a.
Berdasarkan hasil tabel di atas dapat dijelaskan bahwa motivasi mempunyai pengaruh sebesar 0,326 terhadap kinerja
pegawai. Variabel motivasi memiliki nilai signifikan atau p- value 0,001 dengan level of significant adalah 0,05. Karena
0,001 0,05 artinya signifikan berarti Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga H1 yang menyatakan bahwa motivasi
mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai diterima.
78
Disiplin mempunyai pengaruh sebesar 0,382 terhadap kinerja pegawai dan mempunyai nilai signifikasi atau p-value
sebesar 0,000. Level of significant sebesar 0,05, ini berarti 0,000 0,05 artinya signifikan berarti Ho ditolak dan Ha diterima,
sehingga H2 yang menyatakan bahwa disiplin mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai diterima.
2. Uji Simultan dengan F-test