Analisis Deskriptif Persentase Disiplin

64 Dari tabel tersebut diketahui bahwa indikator wewenang yang didelagasikan berada dalam kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai merasa atasan telah memberikan kewenangan dan kepercayaan kepada pegawai berdasarkan kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh pegawainya untuk mengerjakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. 5. Analisis Deskriptif Persentase Perhatian Timbal Balik Tabel 4.6. Persentase Nilai Perhatian Timbal Balik Interval Kriteria Frekuensi 84,00 – 100 Sangat Tinggi 36 51,43 68,00 – 83,99 Tinggi 27 38,57 52,00 – 67,99 Sedang 7 10,00 36,00 – 51,99 Rendah 0,00 20,00 – 35,99 Sangat Rendah 0,00 Jumlah 70 100 Sumber : Data Primer Diolah Dari tabel di atas diketahui bahwa indikator perhatian timbal balik berada dalam kriteria sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pegawai merasa telah diberi umpan balik dari penilaian kinerja yang dilakukan atasannya sehingga bersedia mencurahkan perhatian pada pekerjannya.

b. Analisis Deskriptif Persentase Disiplin

65 Hasil penelitian untuk variabel pengembangan pegawai adalah sebagai berikut : Tabel 4.7. Analisis Deskriptif Persentase Disiplin Interval Kriteria Frekuensi 84,00 – 100 Sangat Tinggi 37 52,86 68,00 – 83,99 Tinggi 31 44,29 52,00 – 67,99 Sedang 2 2,86 36,00 – 51,99 Rendah 0,00 20,00 – 35,99 Sangat Rendah 0,00 Jumlah 70 100 Sumber : Data primer Diolah Dari tabel tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat disiplin pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jepara berada pada kriteria sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pegawai memiliki kesadaran dan kesukarelaan yang tinggi untuk menaati segala peraturan yang berlaku. Kesadaran dan kesukarelaan inilah menyebabkan munculnya hasrat yang kuat dalam melaksanakan norma dan etika, perilaku yang terkendali, serta ketaatan pegawai. Pada variabel disiplin ini terdapat 3 indikator yang menjelaskan tentang disiplin yaitu hasrat kuat melaksanakan norma dan etika, perilaku yang terkendali, dan ketaatan. Indikator tersebut dijelaskan melalui analisis berikut ini: 1. Analisis Deskriptif Persentase Hasrat Kuat Melaksanakan Norma dan Etika 66 Tabel 4.8. Persentase Nilai Hasrat Kuat Melaksanakan Norma dan Etika Interval Kriteria Frekuensi 84,00 – 100 Sangat Tinggi 45 64,29 68,00 – 83,99 Tinggi 23 32,86 52,00 – 67,99 Sedang 2 2,86 36,00 – 51,99 Rendah 0,00 20,00 – 35,99 Sangat Rendah 0,00 Jumlah 70 100 Sumber : Data Primer Diolah Dari tabel di atas diketahui bahwa indikator hasrat kuat melaksanakan norma dan etika berada dalam kriteria sangat tinggi. Hal ini berarti mayoritas pegawai merasa bertanggung jawab atas dirinya dan orang lain sehingga bersedia mengikuti pelatihan dan mematuhi peraturan yang berlaku. 2. Analisis Deskriptif Persentase Perilaku yang Terkendali Tabel 4.9. Persentase Nilai Perilaku yang Terkendali Interval Kriteria Frekuensi 84,00 – 100 Sangat Tinggi 39 55,71 68,00 – 83,99 Tinggi 29 41,43 52,00 – 67,99 Sedang 2 2,86 36,00 – 51,99 Rendah 0,00 20,00 – 35,99 Sangat Rendah 0,00 Jumlah 70 100 Sumber : Data Primer Diolah Dari tabel di atas diketahui bahwa indikator hasrat perilaku yang terkendali berada dalam kriteria sangat tinggi. Hal ini berarti mayoritas pegawai memiliki perilaku yang terkedali dan bisa dipertanggungjawabkan artinya dalam bertindak pegawai selalu berhati-hati, sesuai dengan 67 peraturan dan memikirkan dampaknya baik dirinya sendiri maupun lingkungan sekitarnya. 3. Analisis Deskriptif Persentase Ketaatan Tabel 4.10. Persentase Nilai Ketaatan Interval Kriteria Frekuensi 84,00 – 100 Sangat Tinggi 29 41,43 68,00 – 83,99 Tinggi 35 50,00 52,00 – 67,99 Sedang 6 8,57 36,00 – 51,99 Rendah 0,00 20,00 – 35,99 Sangat Rendah 0,00 Jumlah 70 100 Sumber : Data Primer Diolah Dari tabel tersebut diketahui bahwa indikator ketaatan berada dalam kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pegawai memiliki kapatuhan dan ketaatan pada peraturan yang berlaku sehingga pegawai tidak merasa terpaksa dalam menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

c. Analisis Deskriptif Persentase Variabel Kinerja Pegawai

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI, KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN Pengaruh Motivasi, Kompensasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Dengan Kepuasan K

0 2 17

PENGARUH MOTIVASI, KOMPENSASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN Pengaruh Motivasi, Kompensasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pertanian, Perkebunan Dan Kehutanan Kabupaten Boyolali Dengan Kepuasan K

1 5 17

Bagaimana pengaruh kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jepara.

0 0 7

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN KUDUS.

0 1 15

Pengaruh motivasi kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil : studi kasus pada Pegawai Negeri Sipil Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Gunungkidul.

0 21 164

(ABSTRAK) PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN JEPARA.

0 0 2

PENGARUH MOTIVASI, ETOS KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DAERAH KABUPATEN MOROWALI | Wahid | Katalogis 6766 22521 1 PB

0 1 8

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, ROTASI PEKERJAAN, MOTIVASI, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN JEPARA

0 0 13

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DANKEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN DHARMASRAYA ARTIKEL

0 2 21

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN PATI

0 0 14