Populasi Negara Tujuan Ekspor N

kita menjadi semakin luas. Akan tetapi, bila ditinjau dari segi lain, pertumbuhan ekonomi di negara-negara lain bisa berarti meningkatnya persaingan bagi barang-barang ekspor kita. Pertumbuhan kapasitas suatu perekonomian akan sangat menguntungkan jika negara tersebut dapat menjual sejumlah produksi yang telah bertambah banyak itu ke pasar dunia. Pada sisi lain, manfaat-manfaat pertumbuhan itu mungkin saja akan lebih dinikmati oleh orang-orang asing, dan bukannya oleh penduduk domestik seandainya yang terjadi adalah penurunan harga ekspor negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi berarti suatu pergeseran ke luar dari batas kemungkinan produksi di suatu negara. Pertumbuhan ekonomi ini bisa bersumber dari adanya peningkatan jumlah sumber daya yang dimiliki oleh suatu negara atau bisa juga disebabkan oleh peningkatan efisiensi atas penggunaan segenap sumber daya tersebut.

5.2.2 Populasi Negara Tujuan Ekspor N

j Pertambahan populasi pada negara importir dari sisi permintaan akan memberikan pengaruh yang positif terhadap permintaan produk ekspor. Pertambahan populasi ini akan menyebabkan bertambah besarnya permintaan domestik akan suatu produk, dengan demikian kebutuhan dalam negeri tidak dapat lagi dipenuhi. Oleh karenanya, negara tersebut harus mengimpor kekurangan permintaan domestiknya dari negara lain yang menjadi mitra dagangnya. Selain itu, meningkatnya jumlah penduduk suatu negara diharapkan dapat meningkatkan permintaan komoditi ekspor, maka jumlah komoditi yang diperdagangkan di antara dua atau beberapa negara akan semakin besar. Berdasarkan hasil analisis regresi, diperoleh bahwa jumlah penduduk di negara tujuan berpengaruh positif terhadap aliran perdagangan teh Indonesia ke negara-negara tujuan. Apabila populasi negara tujuan meningkat, maka aliran perdagangan teh yang di perdagangkan akan semakin besar, ceteris paribus. Nilai koefisien variabel populasi negara tujuan adalah sebesar 0,5867. Hal ini menunjukkan bahwa, jika populasi di salah satu negara tujuan ekspor teh Indonesia meningkat sebesar satu persen maka aliran perdagangan teh Indonesia ke negara-negara tujuan akan meningkat sebesar 0,5867 persen dari jumlah sebelumnya, ceteris paribus. Selain itu variabel populasi negara tujuan ekspor teh menjadi faktor penting yang mempengaruhi besar kecilnya aliran perdagangan teh Indonesia baik sebelum dan setelah krisis moneter. Berdasarkan uji t, diperoleh t hitung sebesar 3,92 yang lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel dengan derajat bebas 23 yaitu sebesar 1,714. Dengan demikian, variabel populasi negara tujuan ekspor tersebut signifikan dan berbeda nyata dengan nol pada pengujian hipotesis statistik t pada taraf lima persen. Secara langsung populasi penduduk negara tujuan ekspor teh berpengaruh secara nyata dalam mempengaruhi besar kecilnya volume aliran perdagangan teh Indonesia. Koefisien slope pada variabel populasi negara tujuan yang bertanda positif, mengindikasikan bahwa negara dengan populasi yang lebih besar memiliki aliran perdagangan teh yang semakin besar. Sebaliknya, negara dengan populasi yang lebih rendah memiliki aliran perdagangan teh yang kecil. Negara tujuan ekspor yang memiliki jumlah penduduk yang tinggi akan menjadi potensi pasar bagi ekspor teh Indonesia. Sebelum dan setelah krisis moneter Amerika Serikat adalah negara tujuan ekspor teh dengan jumlah penduduk terbesar yaitu 263,04 dan 301,13 juta jiwa Lampiran 2. Berdasarkan hal tersebut maka, Amerika Serikat akan menjadi potensi pasar yang paling besar secara relatif terhadap negara-negara tujuan yang lain dengan jumlah penduduk yang lebih kecil dari Amerika Serikat. Walaupun demikian, terdapat dua negara dengan aliran perdagangan teh yang lebih besar dibandingkan dengan AS yaitu Rusia dan Pakistan dengan jumlah populasi yang lebih kecil. Besarnya volume ekspor ini tidak terlepas dari tingkat konsumsi yang besar di kedua negara tersebut. Baik untuk konsumsi langsung maupun untuk keperluan sebagai bahan baku yang dibutuhkan oleh industri sebagai bahan baku utama maupun sebagai bahan baku tambahan pada proses pengolahan. Tahun 2006 volume ekspor teh Indonesia ke Rusia sebesar 14882,83 ton dan Pakistan sebesar 12553,54 ton.

5.2.3 Jarak Antara Indonesia dengan Negara Tujuan D