normal, karena plot data sangat dekat dengan garis lurus yang mengisyaratkan bahwa terdapat kesesuain data dengan distribusi normal. Dengan demikian,
model dalam penelitian ini sudah memenuhi asumsi data yang terdistribusi dengan normal.
b. Uji Multikolinieritas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya masalah multikolinieritas yang dapat dilihat dari besar kecilnya nilai VIF pada masing-
masing variabel bebasnya. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan terlihat bahwa nilai VIF yang dihasilkan pada masing-masing variabel bebas
kurang dari 10. Dengan demikian, terlihat bahwa tidak adanya hubungan linier di antara variabel bebas dalam model aliran perdagangan teh Indonesia.
Selain itu, hal ini didukung oleh uji statistik t, F dan p value yang signifikan. Berdasarkan uji statistik-t dengan taraf lima persen, terdapat dua
variabel bebas yang signifikan dan dua variabel bebas lainnya yang signifikan pada taraf 15 persen, selain itu nilai koefisien determinasi sebesar 59,5 persen.
Dengan demikian, secara umum variabel yang digunakan di dalam model regresi sudah memenuhi asumsi multikolinieritas. Mengenai hal ini dapat dilihat pada
Lampiran 3.
c. Homoskedastisitas
Homoskedastisitas dilakukan untuk memeriksa apakah komponen error atau residual pada model regresi yang dirumuskan menyebar acak, tidak konstan
dan normal dengan nilai tengah nol, ragamnya homogen serta tidak adanya autokorelasi. Pengujian asumsi ini dilakukan dengan melihat plot residual data.
Berdasarkan plot data residual terlihat bahwa komponen error sudah menyebar
secara acak ada yang di bawah nol dan di atas nol, normal dengan nilai tengah nol, ragamnya homogen dan tidak ada autokorelasi.
Hasil dari plot residual juga menunjukkan bahwa data tidak menggambarkan suatu pola tertentu. Dengan demikian, memperlihatkan bahwa
model regresi sudah memadai dalam mewakili data aliran perdagangan teh Indonesia. Berdasarkan analisis plot residual, maka asumsi homoskedastisitas
sudah terpenuhi. Adapun plot residual data dapat dilihat pada Lampiran 4. Berdasarkan pengujian dari asumsi-asumsi yang telah dijelaskan di atas
tersebut, maka regresi gravity model aliran perdagangan teh Indonesia sudah memenuhi asumsi-asumsi dan dapat dipakai untuk menjelaskan hubungan
antara aliran perdagangan teh Indonesia dengan GDP per kapita negara tujuan Yj, populasi negara tujuan Nj, jarak antara Indonesia dengan negara tujuan
Dij, harga teh Indonesia di negara tujuan Pj, nilai tukar mata uang negara tujuan terhadap Dollar Amerika ERj, dan dummy sebelum dan setelah krisis.
5.2 Pengaruh Variabel-variabel Ekonomi dan Non Ekonomi, serta Krisis