Pengukuran Kesejahteraan Responden Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani

15,41 , dan Rp 2.100.000tahun 16,48. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya pengeluaran untuk bidang pendidikan adalah banyaknya jumlah anggota keluarga yang masih dalam usia wajib belajar. Pada strata I rata pengeluaran untuk pendidikan adalah sebesar Rp 1.800.000tahun, pada strata II sebesar Rp 900.000tahun, dan pada strata III sebesar Rp 2.100.000tahun. Faktor lainnya yang mempengaruhi adalah status sosial keluarga tersebut. Semakin tinggi status sosial yang disandang sebuah keluarga, maka mereka berusaha untuk menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin di tempat yang berkualitas baik. Hal tersebut bertujuan agar keluarganya menjadi keluarga yang semakin terpandang di desanya. Dulu, bagi sebagian orang sekolah tidaklah penting, namun seiring berkembangnya jaman dengan teknologi yang semakin canggih, anggapan tersebut semakin ditinggalkan. Karena dengan menyekolahkan anak- anaknya, maka sang anak akan mendapatkan pekerjaan yang layak yang dapat mengangkat status sosial dari keluarganya tersebut. Pengeluaran untuk kesehatan pada strata I sebesar Rp 990.000tahun 6,41, strata II sebesar Rp 825.000tahun 7,06, dan pada strata III sebesar Rp 275.000tahun 2,16. Pengeluaran tersebut sifatnya insidental dan mendesak sehingga dikeluarkan apabila diperlukan saja. Rata-rata penduduk Desa Padasari memiliki kondisi tubuh yang cukup sehat dan jarang sakit. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi udara yang masih sejuk dan segar karena letak desa yang berada di kaki Gunung Tampomas, Sumedang. Biaya listrik yang dikeluarkan pada strata I sebesar Rp 336.000tahun 2,17, pada strata II sebesar Rp 397.000tahun 3,40, dan pada strata III sebesar Rp 270.000tahun 2,12. Besarnya biaya pengeluaran listrik di setiap rumah berkisar antara Rp 10.000 – Rp 90.000bulan. Besar kecilnya biaya pengeluaran untuk listrik dalam setiap rumah dipengaruhi oleh banyaknya jumlah barang elektronik yang ada. Sebagian besar penduduk Desa Padasari telah memiliki televisi, kulkas, dan radio dalam setiap rumah.

5.3.3 Pengukuran Kesejahteraan Responden

Mengacu pada teori garis kemiskinan Sajogyo, jika pengeluaran lebih besar daripada 320 kg nilai tukar beraskapitatahun maka dikategorikan tidak miskin, jika pengeluaran rumah tangga di bawah 320 kg nilai tukar beras kapitatahun maka dikategorikan miskin, jika pengeluaran di bawah 240 kg nilai tukar beraskapitatahun maka dikategorikan miskin sekali, dan jika pengeluaran di bawah 180 kg nilai tukar beraskapitatahun dikategorikan paling miskin. Batas garis kemiskinan menurut BPS adalah jika pengeluaran lebih kecil dari Rp 182.636kapitabulan atau Rp 2.191.632kapitatahun. Bank Dunia mendefinisikan kemiskinan absolut dengan pendapatan dibawah USD 1hari dan kemiskinan menengah untuk pendapatan dibawah 2 per hari. Dengan mengasumsikan harga beras Rp 8.900kg dan harga dolar sebesar Rp 8.900,00, hasil perhitungan kriteria kemiskinan berdasarkan Sajogyo dan Bank Dunia disajikan pada Tabel 12, sedangkan pendapatan per kapita dari hutan rakyat disajikan pada Tabel 13. Tabel 12 Kriteria Kemiskinan Menurut Sajogyo, BPS, dan Bank Dunia Kriteria Kemiskinan Sajogyo Rptahun Kriteria Kemiskinan BPS Rptahun Kriteria Kemiskinan Bank Dunia Rptahun tidak miskin pengeluaran 2.880.000 batas garis kemiskinan pengeluaran 2.191.632 kemiskinan absolut pendapatan 3.204.000 miskin pengeluaran 2.880.000 miskin sekali pengeluaran 2.160.000 kemiskinan menengah pendapatan 6.408.000 paling miskin pengeluaran 1.620.000 Tabel 13 Rata-Rata Pendapatan Per Kapita Hutan Rakyat Tiga Tahun Tarakhir Pada Tabel 12 dan Tabel 13, rata-rata pendapatan per kapita dari hutan rakyat hampir telah dapat mencukupi pengeluaran berdasarkan kriteria kemiskinan Sajogyo dan BPS, serta mencukupi pendapatan berdasarkan kriteria Bank Dunia sehingga dari ketiga kriteria di atas, maka maka hutan rakyat yang dikembangkan dengan baik akan dapat memenuhi kriteria batas kemiskinan tersebut. Dengan demikian, pengelolaan hutan rakyat dengan sistem agroforestri Strata Pendapatan HR Rptahun Jumlah Anggota Keluarga Pendapatan per Kapita HR Rptahun I 8.110.417 3 2.708.854 II 6.940.278 3 2.751.389 III 15.750.000 3 5.100.000 dapat meningkatkan jumlah pendapatan rumah tangga petani dan dapat berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Kontribusi Hutan Rakyat Kemenyan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Hutajulu, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan)

2 53 66

PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI (Studi Kasus Desa Kutoarjo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung)

1 11 137

PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI (Studi Kasus Desa Kutoarjo Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung)

1 5 7

Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur)

0 19 97

Persepsi Petani Terhadap Pola Pengelolaan Hutan Rakyat dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Kasus di Kecamatan Cimalaka dan Conggeang Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat)

1 10 205

Analisis motivasi pemanenan kayu rakyat berdasarkan karakteristik petani hutan rakyat: kasus di Desa Padasari, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

2 12 107

Kontribusi pengelolaan agroforestri terhadap pendapatan rumah tangga petani (Studi Kasus: Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 3 110

Analisis Finansial dan Kontribusi Hutan Rakyat terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga Petani (di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

2 48 142

Analisis Gender dalam Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Hutan Rakyat (Kasus Desa Bojonggenteng Kecamatan Jampangkulon Kabupaten Sukabumi)

0 4 91

Kontribusi Pengelolaan Agroforestri Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Studi Kasus Di Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 4 36