5.2. Analisis Keterkaitan
Analisis keterkaitan terdiri dari keterkaitan ke depan forward linkage dan keterkaitan ke belakang backward linkage. Nilai keterkaitan langsung ke depan
maupun langsung ke belakang akan diperoleh dari matriks koefisien teknis atau matriks Leontief yang dapat dilihat pada lampiran 2.
5.2.1. Keterkaitan Langsung ke Depan
Berdasarkan Tabel 5.7 dapat dilihat bahwa nilai keterkaitan langsung ke depan terbesar adalah sektor industri lainnya yaitu sebesar 1,72. Untuk industri
pemintalan memiliki nilai keterkaitan langsung ke depan sebesar 0,42 yang berarti bahwa jika terjadi perubahan atau peningkatan terhadap permintaan akhir sebesar
Rp 1 juta maka output sektor industri pemintalan akan meningkatkan output di sektor-sektor lainnya sebesar Rp 0,42 juta yang dialokasikan secara langsung
kepada sektor lainnya termasuk sektor industri pemintalan itu sendiri. Sedangkan untuk industri tekstil, pakaian dan kulit memiliki nilai keterkaitan ke depan
sebesar 0,34 dengan kata lain jika terjadi peningkatan permintaan sektor industri tekstil, pakaian dan kulit sebesar Rp 1 juta maka akan meningkatkan ouput sektor-
sektor lainnya termasuk sektor industri itu sendiri sebesar Rp 0,34 juta. Nilai keterkaitan langsung ke depan sektor-sektor lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.7
5.2.2. Keterkaitan Langsung ke Belakang
Berdasarkan Tabel 5.7, nilai keterkaitan langsung ke belakang terbesar adalah sektor listrik, gas dan air bersih sebesar 0,74. Industri pemintalan memiliki
nilai keterkaitan langsung ke belakang sebesar 0,64 yang berarti jika terjadi
peningkatan terhadap permintaan akhir sebesar Rp 1 juta di sektor industri pemintalan, maka akan meningkatkan permintaan input sebesar Rp 0,64 juta dari
sektor-sektor lainnya yang menyediakan input secara langsung termasuk sektor itu sendiri. Sedangkan untuk sektor industri tekstil, pakaian dan kulit memiliki nilai
keterkaitan langsung ke belakang sedikit lebih besar dari industri pemintalan yaitu 0,65. Tabel 5.7 juga memperlihatkan nilai keterkaitan langsung ke belakang
sektor-sektor lainnya. Tabel 5.7. Nilai Keterkaitan Output Sektor Perekonomian Indonesia, Tahun 2003
Sektor Keterkaitan Langsung
ke Depan Keterkaitan Langsung
ke Belakang Pertanian 0,4466
0,2500 Pertambangan 0,6058
0.1882 Industri Pemintalan
0,4182 0,6395
Industri tekstil, pakaian dan kulit 0,3383
0,6523 Industri lainnya
1,7150 0,6403
Listrik, gas dan air bersih 0,2286
0,7378 Bangunan 0,0845
0,6619 Perdagangan, restoran dan hotel
0,6444 0,4194
Transportasi dan komunikasi 0,3886
0,5588 Keuangan,usaha bangunan dan jasa
perusahaan 0,4092
0,3370 Jasa-jasa 0,2748
0,4686
Total 5,5539 5,5539
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2003 diolah
5.3. Analisis Dampak Penyebaran