Dampak terhadap Pendapatan . Analisis Pertumbuhan Investasi Sektor Industri Tekstil dan Produk

persen, sektor pertanian sebesar Rp 349,28 juta 0,18 persen, dan sektor pertambangan sebesar Rp 234,35 juta 0,12 persen.

5.5.2. Dampak terhadap Pendapatan

Analisis dampak pertumbuhan investasi sektor industri TPT terhadap pendapatan sektor-sektor perekonomian dapat dilihat pada Tabel 5.11. Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa adanya pertumbuhan investasi di sektor industri TPT sebesar Rp 125,27 miliar dapat mempengaruhi pendapatan total diseluruh perekonomian sebesar Rp 11,50 miliar jika pertumbuhan investasi tersebut terjadi pada industri pemintalan dan Rp 28,05 miliar jika terjadi pada industri tekstil, pakaian dan kulit. Pertumbuhan investasi pada sektor industri pemintalan secara langsung akan mempengaruhi pendapatan di sektor industri itu sendiri sebesar Rp 9,55 miliar atau sebesar 83,05 persen dari total perubahan pendapatan. Efek tidak langsung terbesar akibat adanya perubahan investasi di sektor industri pemintalan terhadap pendapatan adalah sektor tekstil, pakaian dan kulit sebesar Rp 1,73 miliar atau sebesar 15,06 persen dari total perubahan pendapatan, diikuti oleh sektor jasa-jasa sebesar Rp 56,38 juta 0,49 persen, sektor industri lainnya sebesar Rp 46,06 juta 0,40 persen, sektor bangunan sebesar Rp 27,40 juta 0,24 persen, sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar Rp 26,19 juta 0,23 persen, sektor transportasi dan komunikasi sebesar Rp 25,20 juta 0,22 persen, sektor keuangan, usaha bangunan dan jasa perusahaan sebesar Rp 15,29 juta 0,13 persen, sektor listrik, gas dan air bersih sebesar Rp 9,77 juta 0,08 persen, sektor pertanian sebesar Rp 6,85 juta 0,06 persen, dan sektor pertambangan sebesar Rp 4,11 juta 0,04 persen Tabel 5.11. Dampak Pertumbuhan Investasi Sektor Industri TPT terhadap Perubahan Pendapatan Dampak Investasi pada Industri Pemintalan Dampak Investasi pada Industri Tekstil, Pakaian dan Kulit No Sektor Nilai Juta Rupiah Persen Nilai Juta Rupiah Persen 1 Pertanian 6,85 0,06 50,70 0,18 2 Pertambangan 4,11 0,04 34,02 0,12 3 Industri Pemintalan 9.554,29 83,05 416,99 1,49 4 Industri tekstil, pakaian dan kulit 1.732,70 15,06 25.642,61 91,42 5 Industri lainnya 46,06 0,40 225,30 0,80 6 Listrik, gas dan air bersih 9,77 0,08 70,75 0,25 7 Bangunan 27,40 0,24 186,27 0,66 8 Perdagangan, restoran dan hotel 26,19 0,23 306,91 1,09 9 Transportasi dan komunikasi 25,20 0,22 237,60 0,85 10 Keuangan,usaha bangunan dan jasa perusahaan 15,29 0,13 174,90 0,62 11 Jasa-jasa 56,38 0,49 704,36 2,51 Total 11.504,24 100,00 28.050,42 100,00 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2003 diolah Tabel 5.11 memperlihatkan pertumbuhan investasi pada industri tekstil, pakaian, dan kulit secara langsung berdampak terhadap pendapatan industri itu sendiri sebesar RP 25,64 miliar atau sebesar 91,42 persen dari keseluruhan total perubahan pendapatan. Adapun efek tidak langsung yang ditimbulkan dari perubahan investasi tersebut yaitu sektor jasa-jasa sebesar Rp 704,36 juta atau 2,51 persen dari total peningkatan pendapatan, industri pemintalan sebesar Rp 416,99 juta 1,49 persen, sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar Rp 306,91 juta 1,09 persen, sektor transportasi dan komunikasi sebesar Rp 237,60 juta 0,85 persen, sektor industri lainnya sebesar Rp 225,30 juta 0,80 persen, sektor bangunan sebesar Rp 186,27 juta 0,66 persen, sektor keuangan, usaha bangunan dan jasa perusahaan sebesar Rp 174,90 juta 0,62 persen, sektor listrik, gas dan air bersih sebesar Rp 70,75 juta 0,25 persen, sektor pertanian sebesar Rp 50,70 juta 0,18 persen, dan sektor pertambangan sebesar Rp 34,02 juta 0,12 persen.

5.5.3. Dampak terhadap Tenaga Kerja