Respon Afektif Jama’ah Terhadap Metode Dakwah Di Yayasan Haji

Untuk melihat respon afektif jama’ah akan metode dakwah yang dilakukan fasilitator penulis telah menyebar angket dan telah didapat dengan hasil berikut. Tabel 9. Hasil Respon Konatif No Pernyataan SS S TS STS Skors Ranking 1 Saya ingin menjadi fasilitator seperti Pak Budhi 80 51 6 137 1 2 Saya fokus dan selalu serius saat mengikuti kegiatan tafakkur 64 63 6 133 4 3 Harusnya fasilitator lebih memperjelas suaranya 1 10 60 56 127 9 4 Saya kerap mengikuti cara bicara fasilitator dalam menjelaskan apa yang saya pahami 72 57 4 1 134 3 5 Saya suka berkomunikasi dengan fasilitator diluar kegiatan tafakkur 72 45 10 1 129 7 6 Saya suka mencatat materi yang sudah sampaikan fasilitator 64 63 4 1 132 5 7 Dengan metode Bil-Lisan yang digunakan fasilitator, saya memahami apa yang disampaikan oleh fasilitator 56 66 8 130 6 8 Saya termotivasi untuk mengaplikasikan materi yang disampaikan fasilitator 72 57 6 135 2 9 Saya menjadi lebih sering berdiskusi dengan fasilitator 56 66 8 130 6 10 Saya selalu mencari dalil yang berkaitan dengan materi 8 57 68 133 4 Dari hasil angket respon konatif yang telah disebar penulis didapatkan hasil bahwa tingkat respon jama’ah yang tinggi dimana jama’ah tertarik untuk menjadi seperti fasilitator, menurut penulis jama’ah berusaha mengaplikasikan apa yang mereka dapat kepada keluarganya, ini didukung pula dengan tindakan jama’ah yang mengumpulkan print out materi-materi yang disampaikan oleh fasilitator tindakan jama’ah ini juga berkaitan dengan keinginannya untuk mengaplikasikan materi yang disampaikan fasilitator terutama mengenai keguaan kalbu disetiap aktifitas. Setelah diketahui dari angket respon kognitif, respon afektif, dan respon konatif diatas dapat dilihat stimulus yang diberikan oleh fasilitator bisa dibilang berhasil, dilihat dari tingkat kognitif jama’ah sangat memperhatikan apa yang dilakukan oleh fasilitator terbukti, jama’ah langsung menerima mengetahui apa yang diinginkan fasilitator dari Lanjutan Tabel 9 No Pertanyaan SS S TS STS Skor Ranking 11 Saya menjadi lebih sering menggunakan kalbu 56 66 8 130 6 12 Saya mengumpulkan print out slide materi yang disampaikan fasilitator 80 51 6 137 1 13 Saya selalu menyertakan akal untuk memahami materi yang diberikan fasilitator 1 10 57 60 128 8 JUMLAH 1715 Skor Rata-Rata 131,92 kegiatan tafakkur tersebut, setelah itu jama’ah juga sangat memperhatikan cara fasilitator menyampaikan materidengan menggunakan slide dan cara fasilitator yang menyampaikan materi bisa dibilang menyerupai fasilitator. Setelah stimulus yang diberikan fasilitator diterima oleh responden yang dalam penelitian ini jama’ah yang mengikuti tafakkur, kemudia masuk ketahap selanjutnya yakni organims, ditahap ini komunikan mungkin akan menerima atau menolak stimuli yang diberikan oleh komunikator, dalam penelitian ini dapat dilihat bagaimana komunikan menerima stimuli yang disampaikan fasilitator, dalam proses organims ini terjadi beberapa proses yakni perhatian, pengertian, dan penerimaan. Pada respon afektif terjadi di perhatian jama’ah akan dalil-dalil yang dipakai pada kegiatan tafakkur, jama’ah menginginkan kegiatan tafakkur selalu menggunakan dalil baik dari Al- Qur’an atau Hadist, selanjutnya timbul kesenangan jama’ah akan pembawaan sikap tuturkata fasilitator yang sopan disetiap pertemuannya dan juga kesenangan jama’ah akan metode ceramah fasilitator yang menyerupai motivator, dimana setiap jama’ah bisa berbagi argumen atau bisa curhat akan masalah yang ia hadapi, dari beberapa hal tersebut maka timbul kesenangan jama’ah untuk selalu mengikuti kegiatan tafakkur. Setelah stimulus diterima oleh jama’ah kemudian terjadi organims yakni proses perhatian, pengertian, dan penerimaan oleh jama’ah yang terjadi didalam diri jama’ah sendiri, maka yang selanjutnya terjadi adalah respon akan stimulus yang diberikan oleh fasilitator. Dalam penelitian ini respon konatif terjadi lebih besar mengenai jama’ah yang ingin menjadi seperti fasilitator.

E. Perbandingan Jumlah Skor Respon Jama’ah Terhadap Metode

Dakwah Di Yayasan Haji Karim Oei Dari hasil penyebaran angket respon kognitif, afektif, dan konatif, akan terlihat perbandingannya secara keseluruhan pada tabel berikut: Tabel 10. Perbandingan Skor Rata-Rata Skala Kognitif, Afektif, dan Konatif Terhadap Metode Dakwah di Yayasan Haji Karim Oei Tingkatan Respon Rata-Rata Skor Ranking Tinggi Kognitif 134,23 I Sedang Afektif 132,00 II Rendah Konatif 131,92 III Pada tabel 10 bisa kita lihat hasil dari rata-rata skor respon kognitif, afektif, dan konatif. Rata-rata skor yang tertinggi yaitu respon kognitif dengan perolehan rata-rata 134,23, sedangkan skor rata-rata yang terendah diperoleh respon konatif dengan rata-rata skor 131,92. Jelas dari perbandingan jumlah rata-rata skor diatas, dapat kita simpulkan bahwa jama’ah memiliki tingkat respon kognitif yang paling tinggi terhadap metode dakwah yang dilakukan fasilitator, akan tetapi dilihat dari semua perolehan rata-rata skor yang tidak jauh beda nilainya. Jelas dari hasil angket yang disebar penulis kepada jama’ah Yayasan Haji Karim Oei yang mengikuti kegiatan tafakkuran memiliki tingkat respon kognitif yang paling tinggi, dapat kita katakan bahwa metode dakwah yang dilakukan fasilitator dapat diterima oleh jama’ah. Kemudian penulis membagi tingkatan responden berdasarkan jumlah skor yang dimiliki responden dari hasil pengisian angket adalah sebagai berikut Tabel 11. Skor Responden Responden Skor Respon Skor Kognitif Afektif Konatif 1 21 33 29 83 2 30 25 26 81 3 31 35 31 97 4 36 35 34 105 5 38 40 36 114 6 40 38 36 114 7 43 36 38 117 8 38 38 40 116 9 40 39 42 121 10 41 39 40 120 11 42 38 40 120 12 43 43 44 130 13 42 45 43 130 14 44 38 44 126 15 44 45 43 132 16 42 42 43 127 17 44 45 44 133 18 41 40 45 126 19 45 45 43 133 20 46 44 45 135 21 47 46 43 136 22 48 47 47 142 23 47 45 43 135 24 44 43 45 132 25 50 49 45 144 26 48 45 43 136 27 46 46 52 144 28 45 44 45 134 29 48 48 45 141 30 46 43 47 136 Dari hasil diatas, kita dapati rata-rata skor responden terhadap metode dakwah di Yayasan Haji Karim Oei 129,4 dengan standar deviasi 16,4 dari hasil skor diatas penulis ingin mencari tahu jumlah responden dengan tingkatan respon yang tinggi, sedang dan rendah. Dengan perhitungan sebagai berikut. Tinggi = ≥ 145,8 Sedang = 129,4 – 145,8 Rendah = ≤ 129,4 Jika dilihat dari perhitungan tersebut, didapat responden yang memiliki tingkatan respon yang paling tinggi berjumlah 4 orang dengan perolehan skor masing-masing serponden melebihi 145,8. Kemudian, responden yang memiliki tingkatan respon sedang berjumlah 22 orang dengan perolehan skor masing-masing responden diantara 129,4 sampai Lanjutan Tabel 11 31 48 49 43 140 32 48 48 47 143 33 46 42 48 136 34 49 49 48 146 35 46 48 45 139 36 49 45 48 142 37 49 50 47 146 38 48 47 47 142 39 50 48 49 147 40 52 51 52 155 Total 1745 1716 1715 5176 Rata-Rata 129,4 Standar Deviasi 16,4 dengan 145,8. Dan yang terakhir yaitu responden yang memiliki tingkat respon yang rendah berjumlah 14 orang dengan perolehan skor masing- masing responden kurang dari 129,4. Jika dilihat dari hasil diatas, kita bisa mengetahui bahwa jama’ah menerima stimulus yang diberikan fasilitator dalam metode dakwahnya, dengan hasil ini stimuli yang diberikan fasilitator dalam metode dakwahnya diterima oleh jama’ah sehingga menghasilkan respon dari jama’ah itu sendiri.

F. Analisis Chi-Square Respon Jama’ah terhadap Metode Dakwah di

Yayasan Haji Karim Oei dari Segi Umur dan Pendidikan Untuk menjawab hipotesis mengenai apakah ada perbedaan respon dari segi umur dan pendidikan, penulis melakukan analisis Chi-Square untuk menjawab rumusan masalah nomor 2 dan 3, serta untuk menjawab hipotesis yang sudah dibuat pada bab 3, berikut adalah tabel perbandingan respon kognitif, afektif dan konatif berdasarkan umur: Tabel 12. Perbandingan Respon dari Segi Umur Umur Respon Skor Kognitif Afektif Konatif 25-34 648 634 631 1913 35-44 916 909 907 2732 45-54 181 173 177 531 Total 1745 1716 1715 5176