1.4. Menghargai keragaman suku
bangsa dan budaya setempat kabupatenkota, provinsi.
1.5. Menghargai berbagai
peninggalan sejarah di lingkungan setempat dan
menjaga kelestariannya. kabupatenkota, provinsi.
1.6. Meneladani kepahlawanan dan
patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya.
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan
kemajuan teknologi di lingkungan kabupatenkota
dan  provinsi 2.1
Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber
daya alam dan potensi lain di daerahnya
2.2 Mengenal  pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
2.3 Mengenal perkembangan
teknologi produksi, komunikasi,  dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya
2.4
Mengenal permasalahan sosial di daerahnya
Sapriya, 2008
37
g.  Permasalahan Sosial
Masalah  sosial  merupakan  suatu  keadaan  di  masyarakat  yang  tidak normal  atau  tidak  semestinya.  Masalah-masalah  sosial  dapat  berupa
masalah  moral,  masalah  politik,  masalah  ekonomi,  masalah  agama  dan masalah  lainnya.
Abu  Ahmadi  menjelaskan  bahwa  “masalah-masalah sosial  yang  dihadapi  oleh  setiap  masyarakat  tidaklah  sama  antara  satu
dengan  lainnya.  Perbedaan-perbedaan  itu  disebabkan  oleh  perbedaan tingkat  perkembangan  kebudayaan  dan  masyarakatnya  serta  keadaan
lingkungan alam nya dimana masyarakat itu hidup”.
38
Selanjutnya, menurut Nisbet  1961  yang  membedakan  masalah  sosial  dengan  masalah  lainnya
adalah bahwa masalah sosial selalu ada kaitannya dengan nilai-nilai moral
37
Sapriya, Pendidikan IPS, Bandung:UPI Press,2008, h.163
dan  pranata-pranata  sosial,  serta  selalu  ada  kaitannya  dengan  hubungan- hubungan  manusia  dan  dengan  konteks-konteks  normatif  dimana
hubungan-manusia manusia itu terwujud.
39
Masalah  sosial  memiliki  dua  pendefinisian;  [1]  pendefinisian menurut  umum,  dan;  [2]  pendefinisian  merurut  para  ahli.  Menurut
pendefinisian  umum, segala sesuatu  yang menyangkut  kepentingan umum adalah masalah sosial. Sedangkan pendefinisian menurut para ahli, masalah
sosial  adalah  suatu  kondisi  atau  perkembangan  yang  terwujud  dalam masyarakat  yang  berdasarkan  atas  studi,  mempunyai  sifat  yang  dapat
menimbulkan  kekacauan  terhadap  kehidupan  warga  masyarakat  secara keseluruhan.
40
Sebagai  contoh,  masalah  pedagang  kaki  lima.  Menurut definisi  umum,  pedagang  kaki  lima  bukan  masalah  sosial  karena
merupakan  upaya  mencari  nafkah  untuk  kelangsungan  hidupnya. Sedangkan  menurut  definisi  ahli  perencanaan  kota,  pedagang  kaki  lima
adalah masalah sosial karena menjadi sumber kekacauan lalu lintas. Namun  kenyataannya,  permasalahan  sosial  tidak  dirasakan  secara
sama  oleh  setiap  warga  masyarakat.  Suatu  kondisi  yang  dianggap merugikan  sejumlah  warga  masyarakat  belum  tentu  dirasakan  oleh
sejumlah  masyarakat  lainnya  sebagai  sesuatu  yang  menguntungkan. Misalnya  masalah  sampah,  sampah  yang  bertebaran  disebagian  kota
dirasakan  merugikan  kebersihan,  kesehatan,  keindahan  tetapi  para pengumpul barang bekas dianggap sebagai sesuatu yang menguntungkan.
Dengan demikian, suatu masalah yang digolongkan sebagai masalah sosial  oleh  para  ahli  belum  tentu  dianggap  sebagai  masalah  sosial  oleh
umum. Sebaliknya, masalah-masalah sosial yang dianggap sebagai masalah sosial  oleh  umum  belum  tentu  dianggap  sebagai  masalah  sosial  oleh  para
ahli.  Dengan  demikian,  batasan  masalah  sosial  agak  sedikit  rumit  karena mengingat  masalah  sosial  berkaitan  dengan  sistem  nilai  yang  berlaku  di
38
H. Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Jakarta:PT. Rineka Cipta,2003 Cet.4, h.12
39
Ibid.
40
Ibid., h.12-13