terjadiakibat proses nitrifikasi yaitu oksidasi ammonia menjadi nitrat dan nitrit oleh bakteri dalam suasana aerob Royadi, 2006. Untuk itu air sumur disekitar TPA
sebaiknya tidak untuk dikonsumsi jika tanpa pengolahan.
5.5. Hubungan Jarak Sumur Gali Dengan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Terhadap Kandungan Fosfat PO
4 -3
Pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang Tahun 2012.
Uji statistik korelasi Spearman diperoleh nilai p = 0,006 0,05 artinya ada hubungan antara jarak sumur terhadap TPA dan kandungan fosfat pada air sumur gali
masyarakat di Desa Namo Bintang. Kandungan fosfat yang tinggi dalam air sumur gali masyarakat di Desa Namo bintang diduga berasal dari hasil pembusukan limbah
domestik yang dihasilkan dari Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah. Hal ini sejalan dengan Achmad 2004, sumber-sumber fosfat dapat berasal dari limbah
industri, hanyutan dari pupuk, limbah domestik, hancuran bahan organik dan mineral fosfat dalam tanah.
Uji regresi membuktikan bahwa jarak dengan TPA terhadap kandungan fosfat berkorelasi negarif, artinya semakin jauh jarak sumur dari TPA maka akan
semakin rendah kandungan fosfatnya. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan kandungan fosfat dalam air sumur gali masih tinggi, bahkan diatas ambang batas.
Observasi terhadap konstruksi sumur gali dapat dilihat bahwa 89,7 sumur tidak memenuhi syarat variabel SPAL.
SPAL yang tidak memenuhi syarat dicurigai memberikan kontribusi terhadap tingginya kandungan fosfat dalam air sumur gali. Limbah dari kegiatan
MCK Mandi, Cuci, Kakus rumah tangga yang menghasilkan detergen dibuang ke
Universitas Sumatera Utara
lingkungan melalui SPAL. Kemudian air limbah akan meresap ke dalam tanah yang akhirnya bercampur dengan air tanah dan mencemari air sumur. Untuk mencegah hal
ini sehingga perlu diperhatikan syarat konstruksi SPAL jarak dari sumber air bersih ≥ 10 meter dan berbahan kedap air.
Sumber utama fosfat inorganik dari penggunaan deterjen, alat pembersih untuk keperluan rumah tangga atau industri dan pupuk pertanian. Fosfat organik
berasal dari makanan dan buangan rumah tangga. Dalam air limbah senyawa fosfat dapat berasal dari limbah penduduk, industri dan pertanian. Fosfor ada di dalam air
limbah melalui hasil buangan manusia, air seni dan melalui komponen fosfat yang dapat dipergunakan untuk membuat sabun sebagai pembentuk buih. Dari setiap
sumber tersebut akan menambah jumlah total dari fosfor. Sebagian dari fosfor pada air limbah masyarakat adalah dalam bentuk anorganik dengan ortofosfat PO
4 3-
, HPO
4 2-
, H
2
PO
4 -
meningkatkan sebanyak 25 dari seluruh total fosfat. Kadar fosfat yang tinggi dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia.
Kadar fosfat dalam air lebih dari 2 mgL dapat menyebabkan gangguan tulang apabila air tersebut digunakan terus-menerus Suparmin, 2002. Keracunan oleh zat ini
adalah menurunkan kadar enzim cholinesterase dalam tubuh karena terblokirnya enzim ini oleh fosfat sehingga banyak acethylcholin terkumpul dalam jaringan tubuh.
Gejalanya berupa penglihatan menjadi kabur, mual, pusing, kejang usus, dada sesak, badan terasa lemah dan buang-buang air. Sebelum terjadinya koma karena keracunan
ini, biasanya didahului oleh banyaknya keluar keringat dari tubuh, mata berair, badan menjadi biru dan kejang-kejang Superdi, 2003.
Universitas Sumatera Utara
5.6. Hubungan Jarak Sumur Gali Dengan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Terhadap Kandungan Nitrat NO