25 sebelumnya adalah terdapat pada objek penelitian. Perbedaan lokasi yang menjadi
pilihan akan memberikan karakteristik tersendiri sebagai pembeda. Letak lokasi penelitian dipedesaan tentu berbeda dengan karakteristik dipinggiran kota,
terutama dalam budaya dan gaya hidup.
D. Kerangka Berfikir
Pembelajaran Bahasa Indonesia di MIN 1 Pesawaran yang selama ini dilakukan oleh guru lebih dominan menggunakan metode konvesional yaitu
ceramah dan diskusi. Kemudian kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian LKS setelah siswa menerima penjelasan. Hal tersebut terlihat kurang
bervariasi dan monoton sehingga membuka kemungkinan membuat siswa menjadi kurang bersemangat dan menjadi jenuh.
Metode pembelajaran yang digunakan guru ternyata kurang optimal untuk meningkatkan hasil belajar. Hal ini terbukti dengan masih cukup banyak siswa
yang mendapat nilai dibawah KKM. Mereka kesulitan memahami teks bacaan dan kesulitan mengenai apa yang menjadi inti atau gagasan utama dari bacaan yang
dibaca siswa. Hal ini disebabkan siswa tidak atau belum dilatih bagaimana memahami bacaan dan menemukan gagasan utama atau inti bacaan. Siswa tidak
mandiri dalam memahami bacaan, siswa cenderung hanya menerima penjelasan dan jawaban dari guru sehingga guru menjadi sumber satu-satunya bagi siswa.
Berdasarkan hal tersebut, Peneliti menggunakan metode SQ3R Survey, Question, Read, Recite, Review, sebagai suatu tindakan dengan harapan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan menarik minat untuk aktif mengikuti
26 pembelajaran Bahasa Indonesia, sehingga mempengaruhi keberhasilan siswa
untuk mencapai target diatas nilai KKM dan pembelajaran akan berlangsung lebih efektif. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas V MIN 1 Pesawaran dengan
pertimbangan materi yang ada di kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Adapun penjelasan di atas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar I Bagan Kerangka Berpikir
Kondisi awal kelas
sebelum tindakan
Tindakan yang
akan dilakukan
oleh guru
Kondisi akhir
yang diharapkan
setelah Metode mengajar guru yang monoton
Kondisi awal konvensional Hasil belajar yang rendah, dibawah nilai
ketuntasan KKM Kesulitan siswa memahami teks bacaan, bersikap
pasif, merasa bosan dan tidak tertarik dalam mengikuti pelajaran
Menerapkan metode SQ3R dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia
Siswa lebih tertarik dan aktif dalam pembelajaran
Proses pembelajaran berjalan aktif, dan kreatif. Hasil belajar siswa meningkat dan diatas nilai
KKM yang telah ditentukan
27
D. Hipotesis Tindakan