Struktur Birokrasi UPPKH di Kabupaten Aceh Tengah

Ketika peneliti menanyakan hal tentang disposisi atau sikap implementator yang menangani PKH kepada informan mereka tidak keberatan dengan keputusan- keputusan yang diambil oleh pelaksana PKH, karena sejuh ini mereka tidak penah merasakan keputusan sepihak atau ketidakadilan dari pelaksanaan porgram ini. Hanya saja ketika bantuan yang mereka terima menurut mereka tidak sesuai akan dibicarakan di forum pertemuan rutin yang diadakan setiap bulan. Oleh karena itu disposisi sikap implementator pada pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen Kabupten Aceh Tengah sudah baik.

4.2.6 Struktur Birokrasi UPPKH di Kabupaten Aceh Tengah

Dalam mengimplementasikan PKH, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tengah sudah memiliki standar Operasional yang resmi. Sehingga para pelaksana PKH tidak kebingungan dalam melaksanakan PKH mulai dari tahap pencairan bantuan sampai pemberdayaan RTSM serta tahap-tahap yang harus dilaksanakan dalam mengerjakan laporan pertanggungjawaban yang akan diserahkan kepada Ketua UPPKH Kabupaten Aceh Tengah. Tim UPPKH Kabupaten Aceh Tengah yang menjadi objek penelitian sekaligus menjadi informan dalam penelitian ini melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan SOP Pelaksana dengan acuan Undang-Undang nomor 40 Tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial dan ditindaklanjuti melalui inpres Nomor 3 tahun 2010 tentang Rencana tindak percepatan pencapaian sasaran program pro rakyat yang berbasis keluarga. Universitas Sumatera Utara Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan kebijakan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap implementasi kebijakan. Dari data yang peneliti peroleh struktur organisasi pelaksana PKH di Kabupaten Aceh tengah sudah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat yaitu struktur birokrasi yang sederhana dan tidak berbelit-belit. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan PKH tidak menimbulkan prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks sehingga menyebabkan aktifitas organisasi tidak fleksibel. Gambar 4.8 STRUKTUR ORGNISASI UNIT PELAKSANAPROGRAM KELUARGA HARAPAN UPPKH KABUPATEN ACEH TENGAH PEBGARAH T. ALAIDINSYAH, SE.MM NIP. 19650807 199503 1 001 Kadis Sosnakertrans OPERATOR MARDIANA FITRI S.Inf TAUFIK MAHYIDIN, S.Inf KOORDINATO PENDAMPING WARSONO, S.Pd SEKRETARIS UPPKH ABD. HAMID NIP. 19580404 198403 1 008 Kasi. Orgnisasi Sosial KETUA UPPKH Dra. ZURAINI, MM NIP. 19660127 1999303 2 003 Kabid. Parsosmas BIDANGPENYALURAN BANTUAN RAHMWATI staf dinsosnakertrans BIDANG VERIFIKASI NILA WAHYUNI, SH staf dinsosnakertrans BIDANG DATA DAN SPM SRI RAHAYU, SE Staf dinsosnakertrans Universitas Sumatera Utara Sumber : Dinas Sosial Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kab. Aceh Tengah 2014 Struktur birokrasi sangat pentig dalam proses implementasi kebijakan atau program karena proses implementasi tentunya melibatkan para implementator atau pelaksana suatu program dalam penerapannya sehingga sasaran dan tujuan dari suatu kebijakan dapat berjalan dengan baik sesuai yang diharapkan. Struktur birokasi yang tidak kondusif akan menyebahkan ketidakefektifan dan ketidakefisienan dalam suatu proses implementasi. Menurut George Edward III hal yang penting dalam aspek struktur birokrasi mencakup 2 dua hal yang sangat penting yaitu Standart Operating procedures SOP dan fragmentasi atau struktur organisasi pelaksana. Dalam pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen dan di UPPKH Kabupaten Aceh Tengah yang menjadi salah satu informan peneliti mengatakan program ini belum memiliki petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis yang baku. Program ini dilaksanakan hanya berdasarkan SOP pelaksanaan dengan acuan UU nomor 40 Tahun 2004 Tentang sistem jaminan sosial dan Inpres Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Program pembangunan yang berkeadilan. Dalam SOP dan buku pedoman pelaksanaan PKH telah dijelaskan dengan jelas siapa yang menjadi tim UPPKH mulai dari pusat hingga tim UPPKH daerah serta didalam pedoman pelaksanaan telah tertulis dengan jelas tahapan-tahapan atau mekanisme pelaksanaan PKH mulai dari pendataan penerima sampai pencairan bantuan dan penangguhan atau pembatalan kepesertaan PKH. Hal lain yang memepengaruhi struktur birokrasi adalah fragmentasi organisasi atau struktur birokrasi. Fragmentasi atau struktur birokrasi merupakan Universitas Sumatera Utara pembagian tanggung jawab disetiap bidang yang berbeda dalam suatu organisasi sehingga memerlukan arahan dan koordinasi. Dalam fragmentasi birokrasi konsekuensi yang paling buruk adalah usaha untuk menghambat koordinasi. Namun dalam implementasi PKH dalam peningkatan pendidikan di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah yang di koordinir oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam hal fragmentasi tidak terlalu menjadi masalah bagi tim UPPKH Kabupaten Aceh Tengah karena koordinasi antara dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tengah dengan tim UPPKH Kabupaten terutama dengan pendamping sudah sangat baik. Struktur birokrasi UPPKH Kabupaten Aceh Tengah sudah sesuai dengan pedoman kelembagaan yang ditetapkan oleh pemerintah dimana struktur birokrasi tim pelaksana dirancang tidak terlalu panjang dan berbelit-belit.

4.3 Penerima bantuan PKH di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah Tidak Tepat Sasaran