Mekanisme Pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

sekalipun suatu kebijakan tersebut diimplementasikan dengan sangat baik. Hal ini bisa terjadi karena kebijakan tersebut tidak tepat sasaran dan tidak bisa meminimalisir masalah yang kemungkinan akan muncul pada sasaran dari dibuatnya kebijakan tersebut. Bahkan jika suatu kebijakan yang telah dibuat dan dirancang dengan sedemikian rupa dapat mengalami kegagalan apabila suatu kebijakan tersebut tidak diimplementasikan dengan baik oleh para pelaksana suatu kebijakan. Dalam konsep implementasi, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Aceh Tengah memiliki peran sebagai tulang punggung dalam realisasi program keluarga harapan, sedangkan UPPKH Kabupaten Aceh Tengah berperan sebagai pelaksana dari PKH. Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi mensosialisasikan mengenai mekanisme pelaksanaan PKH, mekanisme pencairan bantuan dan menerima laporan realisasi pelaksanaan PKH serta melakukan evaluasi terhadap efektifitas dan efesiensi dalam melaksanakan implementasi PKH. Namun dalam hal ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi tidak terlibat langsung dalam proses pencairan bantuan PKH, karena seluruh rangkaian pelaksanaan PKH langsung ditangani oleh tim UPPKH Kabupaten Aceh Tengah.

4.2.1 Mekanisme Pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

Tahapan pelaksanaan merupakan sebuah mekanisme untuk mengatur bagaiamana sebuah program ini dijalankan. Dimana ada petunjuk alur artinya mulai dari poses awalnya hingga tahap akhir selesai dilakukan. Begitu juga dengan proses implementasi PKH di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Universitas Sumatera Utara Tengah. Pelaksanaan program ini sudah diatur mekanismenya dalam ketentuan PKH yaitu dimulai dari proses awal pemilihan dan penetapan penerima PKH, pertemuan awal, pembayaran, pembentukan kelompok Ibu penerima bantuan, verifikasi komitmen, penangguhan dan pembatalan kepesertaan PKH. Pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah sesuai pedoman umum PKH melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah pemilihan dan penetapan peserta PKH yang telah diatur dalam pedoman pelaksanaan PKH. Rumah tangga yang berpotensi dipilih sebagai peserta PKH adalah rumah tangga dengan kategori sangat miskin, dan terdapat anggota keluarga yang terdiri dari: ibu hamil, ibu nifas, dan atau anak-anak yang berusia dibawah atau lebih dari 15 tahun namun belum menyelesaikan pendidikan dasar. Verifikasi status kemiskinan rumah tangga dilakuakan melalui survei terhadap calon peserta. Verifikasi dilakukan oleh BPS dengan data dasar penerima diambil dari data Subsidi Langsung Tunai SLT kategori sangat miskin. Informasi yang diperoleh dari survei di atas digunakan untuk mengurutkan RTSM berdasarkan tingkat kemiskinannya yang lebih pantas menerima bantuan PKH tersebut. Setelah RTSM tersebut terpilih maka seluruh data peserta PKH akan ditetapkan dan menjadi data dasar utama UPPKH dan merupakan daftar resmi peserta PKH. Tahapan kedua, adanya pertemuan awal dilakukan di kantor kecamatan Bebesen sebagai tahap pengenalan dasar program ini yaitu meliputi seperti apa PKH ini, mekanisme pelaksanaannya, penggunaan dana PKH, syarat dan kewajiban peserta PKH dan sebagainya. Pada pertemuan ini selain peserta PKH, para penyedia layanan terkait PKH di Kecamatan ini juga turut diundang seperti Universitas Sumatera Utara pihak Puskesmas dan juga sekolah-sekolah yang sudah melakukan kerjasama dengan pelaksana PKH untuk memberikan informasi tentang jenis dan sistem layanan yang akan mereka berikan. Tahap ketiga, yaitu pembayaran atau pencairan dana bantuan program Keluarga Harapan. Pembayarannya dilakukan setiap 3 bulan sekali di kantor pos wilayah Takengon. Untuk menerima bantuan tersebut, penerima harus memiliki dan menunjukkan kartu peserta PKH masing-masing. Sehingga dalam hal ini semua peserta PKH wajib memilikinya. Jika tidak memiliki kartu PKH, mereka tidak boleh mengambil dana bantuan tersebut meskipun nama mereka terdaftar sebagai peserta PKH. Peneliti mengamati langsung proses pencairan bantuan tahap I periode 2016, dimana peserta wajib menunjukkan kartu kepesertaan pada saat peenerimaan bantuan PKH. Gambar 4.1 Suasana pencairan bantuan PKH Tahap 1 di Kantor POS Wilayah Takengon Sumber : Dokumentasi Pribadi diambil pada 9 April 2016 Pencairan bantuan PKH dilakukan di kantor Pos di wilayah Kabupaten Aceh Tengah. Jadwal pencairan bantuan PKH telah ditentukan oleh Tim UPPKH Universitas Sumatera Utara pusat sesuai dengan daerah masing-masing. Seperti yang terlihat pada Gambar 4.1 merupakan gambaran suasana pencairan bantuan PKH di Kantor Pos cabang Takengon untuk Kecamatan Bebesen, dimana terlihat bahwa banyak masyarakat yang sedang menunggu giliran untuk menerima bantuan PKH tahap I yang dilaksanakan pada tanggal 9 April 2016. Namun, berdasarkan pengamatan langsung bahwa pencairan dana bantuan PKH untuk Kecamatan Bebesen masih belum kondusif. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya peserta yang menunggu tidak beraturan, banyaknya anak kecil yang berkeliaran serta para pedagang asongan yang berjualan disekitar lokasi kantor Pos cabang Takengon. Observasi Langsung. 9 April 2016 Gambar 4.2 Proses pencairan Bantuan PKH Tahap I tahun 2016 Sumber : Dokumentasi Pribadi Diambil Pada 9 April 2016 Proses pencairan bantuan PKH Tahap I tahun 2016 di Kecamatan Bebesen berlangsung lancar seperti yang terlihat pada Gambar 4.2 bahwa penerima bantuan PKH dipanggil berdasarkan desa dan absensi yang telah disiapkan oleh tim UPPKH Kabupaten Aceh tengah. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Absensi Setelah Peserta Menerima Bantuan PKH Tahap I tahun 2016 Sumber : Dokumentasi Pribadi Diambil Pada 9 April 2016 Proses pencairan bantuan PKH Tahap I tahun 2016 diakhiri dengan absensi peserta yang telah menerima bantuan seperti yang terlihat pada Gambar 4.3 Hal ini bertujuan untuk memudahkan pendamping mendata peserta yang telah menerima bantuan dan peserta yang tidak hadir dalam proses pencairan bantuan PKH Tahap I Tahun 2016. Pada proses ini ada beberapa peserta penerima bantuan yang tidak bisa mengambil bantuan sesuai jadwal yang ditentukan diakibatkan oleh jarak dari tempat tinggal peserta tersebut jauh dari kantor Pos. Namum, masalah ini tidak terlalu signifikan karen peserta yang tidak hadir pada jadwal pengambilan bantuan yang telah ditetapkan dengan alasan yang tepat diperbolehkan mengambil dihari berikutnya. Oleh sebab itu selama pencairan Bantuan setiap pendamping PKH seluruh Kecamatan harus hadir di Kantor Pos apabila peserta dampingannya masih ada yang belum menerima bantuan PKH. Observasi langsung. 9 April 2016 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Indeks dan komponen bantuan PKH 2016 Skema Bantuan Indeks Bantuan Per KeluargaThn Bantuan Tetap Rp. 500.000,- Bantuan bagi peserta PKH dengan Komponen a. Ibu HamilMenyusuiNifasAnak usia dibawah 6 tahun Rp. 1.200.000,- b. Anak SD dan sederajat Rp. 450.000,- c. Anak SMP dan Sederajat Rp. 750.000,- d. Anak SMA dan Sederajat Rp. 1.000.000,- e. Orang dengan Kecacatan Berat Disabilitas Rp. 3.000.000,- f. Lanjut Usia 70 tahun atau lebih Rp. 2.400.000,- Bantuan minimum per keluarga Rp. 900.000,- Bantuan maksimum per keluarga Rp. 9.200.000,- Sumber : UPPKH Kabupaten Aceh Tengah, 2016 Dengan adanya perbedaan komposisi anggota keluarga RTSMKSM, maka besar bantuan yang diterima setiap RTSMKSM akan bervariasi pada setiap tahapan bantuan. Bantuan tetap tahun 2016 bertambah menjadi Rp 500.000,- dari Rp 300.000,- pada tahun-tahun sebelumnya. Setiap penerima bantuan PKH akan menerima bantuan yang berbeda-beda, sesuai dengan komposisi keluarga seperti jumlah balita, anak yang besekolah di Sekolah Dasar SD dan seterusnya sesuai dengan indek dan komponen bantuan PKH tahun 2016 seperti yang tecantum pada Tabel 4.2. Besaran bantuan PKH dihitung sesuai dengan data yang diterima oleh tim UPPKH kabupaten Aceh Tengah. Pada tahun 2016 ada penambahan jumlah besaran bantuan PKH dan kategori penerima PKH yaitu orang dengan kecacatan berat serta Lansia. Dari informasi tersebut dapat kita lihat bahwa program PKH merupakan salah satu Universitas Sumatera Utara program pengentasan kemiskinan yang cukup berhasil dalam pencapaian tujuannya. Karena program ini dirancang tidak hanya memberikan bantun tunai saja melainkan ada syarat-syarat tertentu khususnya dibidang pendidikan, yaitu peserta penerima bantuan PKH wajib hadir disekolah miniman 85 persen dari hari efektif sekolah setiap bulan selama tahun ajaran berlangsung yang harus dipenuhi oleh penerima bantuan. Besar harapan masyarakat program ini mampu meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di Indonesia. Tahap keempat, yaitu pembentukan kelompok Ibu penerima PKH. Pembentukan kelompok ini dimaksudkan untuk mempermudah proses koordinasi antara pelaksana PKH dengan setiap anggota dalam sebuah kelompok PKH. Namun, tujuan pembentukan kelompok PKH di kecamatan Bebesen dalam proses pemberdayaan penerima bantuan serta mempermudah pelaksaan setiap proses program ini belum efektif. Tujuan kelompok ini dibuat tidak hanya sebagai wadah diskusi dan sosialisasi mengenai PKH melainkan ada program pemberdayaan penerima bentuan PKH. Program pemberdaayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta untuk mengenali potensi yang ada pada diri dan lingkungannya agar dapat digunakan dalam peningkatan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Program pemberdayaan ini bisa berupa Kelompok Usaha Bersama KUBE, Askesos, dan Usaha Ekonomi Produktif UEP Hal ini bertujuan agar penerima bantuan agar bisa mandiri artinya mengalami peningkatan dalam hal perekonomian, sehingga mampu memenuhi kebutuhannya setelah tidak lagi menerima bantuan PKH ini. Universitas Sumatera Utara Program pemberdayaan kelompok penerima bantuan PKH belum terlaksana di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh tengah. Sejauh ini pertemuan kelomok hanya dimanfaatkan sebagai wadah silaturahmi dan sosialisasi mengenai informasi yang berkaitan dengan PKH di Kabupaten Aceh Tengah. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan ketua UPPKH Kabupaten Aceh Tengah yaitu Ibu Zuraini, beliau mengatakan bahwa untuk program PKH di Kabupaten Aceh Tengah hanya ada satu kelompok yang sudah ada program pemberdayaannya yaitu Kecamatan Pegasing. Program pemberdayaan kelompok penerima PKH di Kecamatan Pegasing tersebut berbentuk kelompok Usaha Bersama KUBE yang produksi keripik ubi. Dengan adanya program pemberdayaan ini penerima PKH di Kecamata tersebut berkurang setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa program PKH mampu menjadi program pengentasan kemiskinan berbasis keluarga. Beliau juga mengatakan akan mengupayakan untuk pelaksanaan program pemberdayaan penerima PKH di Kecamatan lainnya termasuk Kecamatan Bebesen. wawancara. Zuraini. 6 April 2016 Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan PKH sudah dilaksanakan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan, namum ada beberapa tujuan yang tidak bisa tercapai seperti pemberdayaan penerima bantuan PKH agar mandiri artinya masyarakat penerima bantuan PKH tersebut telah mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tetapi tidak terealisasi dengan maksimal. Hal ini disebakan oleh banyak faktor salah satunya adalah kurangnya anggaran untuk pelaksanaan program pemberdayaan ini. Universitas Sumatera Utara Tahap kelima yaitu verifikasi komitmen. Verifikasi komitmen peserta PKH sama aplikasinya di setiap wilayah atau daerah PKH, tidak terkecuali di Kecamatan Bebesen. Pada prinsipnya dilakukan terhadap pendaftaran dan kehadiran baik di sekolah untuk komponen pendidikan maupun puskesmas dan jaringannya untuk komponen kesehatannya. Setiap peserta PKH di kecamatan Bebesen harus menunjukkan formulir verifikasi komitmen setiap bulan kepada pendamping PKH yang diketahui oleh pihak sekolah ataupun puskesmas sebagai bukti bahwa penggunaan dana bantuan PKH yang mereka terima digunakan untuk bidang pendidikan. Serta dibidang pendidikan setiap penerima wajib melampirkan hasil ujian atau rapor anak guna memantau perkembangan prestasi anak disekolah. wawancara. Warsono. 4 April 2016 Tahap keenam, penangguhan dan pembatalan. Ini dilakukan jika terdapat peserta PKH yang melanggar ketentuan ataupun tidak taat dalam aturan PKH. Penangguhan dan pembatalan itu misalnya diberlakukan karena peserta PKH tidak memenuhi komitmen yang telah ditentukan untuk satu kali siklus pembayaran empat bulan berturut-turut ataupun RTSM tidak layak lagi sebagai peserta PKH. Namun sampai sejauh ini penangguhan dan pembatalan peserta PKH di kecamatan Belum ada belum ada terjadi. wawancara. Warsono. 4 April 2016 Tahap terakhir adalah pengaduan. Pengaduan ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menindaklanjuti setiap keluhan ataupun kendala yang terjadi dalam proses pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen ini. Pengaduan yang terjadi adalah masalah data peserta PKH, terkait pelayanan yang diberikan oleh sekolah, dan juga masalah KKN. Proses implementasi PKH di kecamatan Universitas Sumatera Utara Bebesen belum pernah mendapat pengaduan yang fatal. Pengaduan yang terjadi adalah masalah kecemburuan sosial dari masyarakat non peserta PKH terhadap peserta PKH. Ini dikarenakan karena mereka menganggap pemilihan peserta PKH belum tepat sasaran. wawancara. Warsono. 4 April 2016 Dari pemaparan diatas dapat diambil sebuah gambaran bahwa pelaksanaan proses tahapan PKH di kecamatan Bebesen sudah berjalan dengan baik meskipun masih ada kekurangan yang terjadi. Keberhasilan ataupun kekurangan dalam setiap tahapan program ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan PKH selanjutnya. Kelancaran pelaksanaan setiap tahapan PKH ini tidak terlepas dari peran dan juga kerjasama antar pihak pelaksana dan juga peserta PKH itu sendiri. Mengenai standar kebijakan yang menyangkut masalah kesesuaian besarnya bantuan yang diterima peserta PKH. Dalam program ini, besarnya jumlah bantuan yang diterima peserta PKH bisa saja berbeda antara peserta yang satu dengan yang lainnya. Karena skenario pemberian jumlah bantuan PKH ini tergantung pada komposisi seperti jumlah balita, anak yang besekolah di Sekolah Dasar SD dan seterusnya sesuai dengan indek dan komponen bantuan PKH tahun 2016 seperti yang tecantum pada Tabel 4.2. Besaran bantuan PKH dihitung sesuai dengan data yang diterima oleh tim UPPKH kabupaten Aceh Tengah. Tetapi berapapun jumlah yang ditentukan harus sesuai dengan yang akan diterima peserta. Peserta PKH di kecamatan Bebesen sampai saat ini selalu menerima bantuan sesuai jumlahnya dengan yang telah ditentukan sebelumnya, meskipun ada beberapa peserta yang menerima potongan. Hal ini disebabkan bahwa peserta Universitas Sumatera Utara tersebut tidak memenuhi kewajibannya sebagai perta PKH misalnya seperti anaknya tidak berhadir ke sekolah tanpa keterangan. Sedangkan berbicara mengenai manfaat yang dirasakan oleh penerima PKH di Kecamatan Bebesen ini sudah begitu terasa untuk meringankan beban mereka dalam hal membiayai kebutuhan sekolah pendidikan dasar anak-anak mereka. Misalnya untuk membayar uang sekolah serta membeli buku dan perlengkapan sekolah. wawancara. Nursiah. 10 April 2016

4.2.2 Komunikasi dan Koordinasi pelaksanaan PKH di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah