Hubungan Pendapatan terhadap ASI Eksklusif

bermakna antara status kerja dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Kecamatan Medan Amplas. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Susilawaty 2007, dalam penelitiannya menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara ibu yang tidak bekerja degan pemberian ASI eksklusif OR adjusted = 3,566, tingkat kepercayaan 95, CI: 1,922 – 6,616; nilai p = 0,000. Secara umum, peneliti beranggapan bahwa ibu yang bekerja pada masa menyusui memiliki waktu yang singkat untuk bersama bayinya, sehingga ibu tidak dapat menyusui bayinya secara eksklusif. Namun hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang didapatkan, terbukti bahwa dari 22 ibu yang tidak bekerja, hanya 8 ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif meskipun waktu yang dimiliki ibu yang tidak bekerja lebih senggang.

5.2.4 Hubungan Pendapatan terhadap ASI Eksklusif

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa 22 ibu tidak bekerja, 48 ibu bekerja dan memiliki pendapatan ≥Rp.1.800.000,-, sedangkan 17 ibu lainnya bekerja dan memiliki pendapatan Rp.1.800.000,-. Sebanyak 14 orang ibu 63,6 tidak memiliki pendapatan dan tidak memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya, 8 ibu lainnya 36,4 tidak juga memiliki pendapatan dikarenakan tidak bekerja namun tetap memberikan bayinya ASI secara eksklusif, sebanyak 36 ibu 75,0 memiliki pendapatan ≥Rp.1.800.000,-perbulan namun tidak memberikan ASI secara eksklusif pada bayinya, sedangkan 12 ibu lainnya 25,0 memiliki pendapatan ≥Rp.1.800.000,-perbulan dan dapat memberikan bayinya ASI secara eksklusif. Sebanyak 17 ibu 85,0 memiliki pendapatan Universitas Sumatera Utara Rp.1.800.000,- perbulan dan tidak menyusui bayinya secara eksklusif. Sedangkan 3 ibu lainnya 15,0 memiliki pendapatan Rp.1.800.000,-perbulan dan dapat memberikan bayinya ASI secara eksklusif. Berdasarkan hasil uji Chi Square antara pendapatan dengan pemberian ASI Eksklusif, diperoleh nilai probabilitas P = 0,282 sehingga Ho gagal ditolak, artinya pada tingkat kepercayaan 95 terbukti bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara pendapatan dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Kecamatan Medan Amplas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Citrakesumasari 2011, hasil penelitiannya menunjukkan tidak terdapatnya hubungan antara pendapatan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif dengan nilai p value 0,271. Sedangkan dari segi peneliti sendiri, peneliti berpendapat bahwa, semakin rendah tingkat pendapatan ibu maka ibu semakin sulit untuk memberikan susu formula kepada bayi karena kemampuan daya beli susu formula yang rendah. Namun hasil penelitian yang didapatkan tidak sejalan, dengan kegagalan menolak Ho maka tidak ditemukannya hubungan yang signifikan antara pendapatan ibu dengan pemberian ASI eksklusif. Hal ini kemungkinan dikarenakan adanya faktor lain diluar faktor pendapatan itu sendiri.

5.2.5 Hubungan Pengetahuan terhadap ASI Eksklusif