26
religius dan superior, dan sering menuntut sebagai keturunan ilahi. Melalui gambaran Parmalim sebagai penganut Ugamo Malim, agama yang mereka anut sangat erat
dengan nilai luhur nenek-moyang dan kebudayaan yang telah diturukan kepada mereka. Agama Parmalim ditempatkan sebagai agama kebudayaan, hal ini bisa
dilihat dari karakteristik oleh munculnya dewa-dewa, ibadah, kurban, dan konsepsi- konsepsi tentang kerajaan Tuhan.
2.5. Agama Parmalim dan Kebudayaan Batak Toba
Sebagai satu kesatuan etnik, orang-orang Batak Toba mendiami suatu daerah kebudayaan culture area yang disebut dengan Batak Toba. Mereka disebut orang
Toba. Menurut Vergouwen, masyarakat Batak Toba mengenal beberapa kesatuan tempat yaitu: 1 kampung, lapangan empat persegi dengan halaman yang bagus dan
kosong di tengahtengahnya, 2 huta, “republik” kecil yang diperintah seorang raja, 3 onan, daerah pasar, sebagai satu kesatuan ekonomi, 4 homban mata air, 5
huta parserahan, kampong induk dan lain-lain Vergouwen 1964:119-141. Pada masa kini, wilayah kebudayaan etnik Batak Toba adalah daerah yang sebagian besar
termasuk Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Samosir, yang mengitari Danau Toba. Letaknya di
sebelah tenggara Kota Medan. Luas daerah kebudayaan Batak Toba adalah 10.605 km². Umumnya tanah kawasan ini terletak pada ketinggian 70-2.300 meter di atas
permukaan laut. Posisinya adalah berada pada 2º-3º Lintang Utara dan 98º-99,5º Bujur Timur. Kawasan di seluruh wilayah Toba dapat dikelompokkan pada dua
Universitas Sumatera Utara
27
daerah yang luas yaitu kawasan yang terletak dikawasan Pulau Samosir dan diluar kawasan Pulau Samosir.
Adat istiadat Batak Toba merupakan sistem nilai budaya, pandangan hidup dan ideologi. Sistem nilai budaya merupakan tingkat yang paling abstrak dari adat
istiadat. Didalam masyarakat Batak Toba itu sendiri nilai-nilai budaya merupakan konsep-konsep mengenai apa yang hidup didalam alam pikirannya mengenai apa
yang mereka anggap bernilai, berharga dan penting dalam hidup, sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi.
Masyarakat batak Toba, baik secara peribadi maupun berkelompok mengakuiadanya kuasa di luar kuasa manusia. Dalam menghormati kuasa tersebut
mereka mempunyai cara penyembahan yang berbeda sesuai dengan kesanggupan memahamimakna kuasa tersebut. Motif setiap penghormatan ditujukan untuk
mendapatperlindungan agar terhindar dari bahaya, sama ada bahaya alam, penyakit menularmahupun serangan binatang buas. Demikian pula untuk maksud mendapat
restu, baikdalam perkawinan maupun usaha mencari rezeki dilaksanakan menerusi pemujaan.
Dalam masyarakat Batak Toba mayoritas menganut agama Katholik dan Protestan, akan tetapi selain agama tersebut ada agama yang masih diikuti oleh
sebagian besar masyarakat Batak Toba yaitu Parmalim. Religi-religi ini sering pula disebut agama Si Raja Batak, karena religi ini diyakini oleh sebahagian besar orang
Batak Toba, dianut oleh Raja Si SingamangarajaXII. Mengikut Batara Sangti didirikannya religi-religi tersebut adalah sengajadiperintahkan oleh Si
Universitas Sumatera Utara
28
Singamangaraja XII, sebagai gerakan keagamaan dan politik, yaituParmalim; dan sebagai gerakan ekstrimis berani.
Dalam agama Parmalim terdapat adanya pengakuan terhadap konsep-konsep Debata Natolu, yang diciptakan oleh Mulajadi Nabolon dan diberi wewenang sebagai
penguas cosmos. Hal ini terlihat pada setiap upacara religi magis lainnya, Debata Natolu dipanggil dan dipuja, hal itu berarti memanggil atau memuja Mulajadi
Nabolon sendiri Vergowen, 1986. Jadi Debata Natolu adalah penguasa yang menciptakan dan mengatur
ketertiban macro cosmos atau tri tunggal benua. Kebudayaan Masyarakat Toba sangat erat dengan agama asli yang mereka yakini. Kehidupan masyarakat diatur oleh sistem
nilai adat yang juga merupakan aturan atau ajaran agama parmalim. Ajaran tersebut dipelihara oleh nenek moyang mereka dan saat ini mereka percaya bahwa roh leluhur
akan mengawasi mereka Siahaan 2009: 22.
2.6.Teori Pilihan Rasional
Teori yang mendukung penelitian ini adalah teori pilihan rasional. Prinsip dasar teori pilihan rasional memusatkan perhatian pada aktor. Aktor dipandang
sebagai manusia yang mempunyai tujuan atau mempunyai maksud. Artinya aktor mempunyai tujuan dan tindakannya tertuju pada upaya untuk mendapatkan tujuan itu.
Aktorpun dipandang mempunyai pilihan nilai dan keperluan. Teori pilihan rasional tidak menghiraukan apa yang menjadi pilihan atau apa yang menjadi sumber pilihan
Universitas Sumatera Utara
29
aktor. Yang penting adalah kenyataan bahwa tindakan dilakukan untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan pilihan aktor.
Meskipun teori pilihan rasional berawal dari tujuan dan maksud aktor namun teori ini memperhatikan sekurang-kurangnya dua pemaksa utama tindakan. Pertama
adalah keterbatasan sumber. Aktor mempunyai sumber yang berbeda maupun akses yang berbeda terhadap sumber daya yang lain. Bagi aktor yang mempunyai sumber
daya yang besar, pencapaian tujuan juga mungkin akan relatif mudah. Tetapi, bagi aktor yang mempunyai sumber daya sedikit, pencapaian juga akan sukar.
Berkaitan dengan keterbatasan sumber daya ini adalah pemikiran tentang rentetan tindakan berikutnya yang sangat menarik namun tidak jadi dilakukan
friedman dan hechter dalam Ritzer 2003:357. Dalam mengejar tujuan tertentu aktor tentu memperhatikan biaya tindakan berikutnya yang sangat menarik yang tidak jadi
dilakukan itu. Seorang aktor mungkin memilih untuk tidak mengejar tujuan yang bernilai sangat tinggi bila sumber dayanya tidak memadai, bila peluang untuk
mencapai tujuan itu mengancam pada peluangnya untuk mencapai tujuan yang sangat bernilai. Aktor dipandang berupaya mencapai keuntungan maksimal, dan tujuan
mungkin meliputi penilaian gabungan antara peluang untuk mencapai tujuan utama dan apa yang telah dicapai pada peluang yang tersedia untuk mencapai tujuan yang
kedua yang paling bernilai. Teori pilihan rasional berkaitan dengan relasi yang dibuat oleh para penganut
Parmalim. Penganut parmalim menjadi aktor pembuat tindakan terhadap pilihan rasional. Dalam hubungan tersebut, Parmalim yang merupakan salah satu agama yang
belum diakui diIndonesia memilih salah satu dari agama yang diakui demi
Universitas Sumatera Utara
30
pencapaian tujuan dan kepentingan yang mereka inginkan. Dengan memilih salah satu dari agama yang diakui memberikan ruang yang lebih besar kepada penganut
parmalim untuk mendapatkan kekuasaan.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN