heteroskedastisitas. Uji prasyarat analisis menggunakan SPSS 20.00 for Windows
.Hasil uji prasyarat analisis disajikan berikut ini.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki
nilai residual yang terdistribusi normal, sehingga uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya.Uji
normalitas bertujuan untuk menguji salah satu asumsi dasar analisis regresi berganda, yaitu variabel-variabel independen dan dependen harus
berdistribusi normal atau mendekati normal Stephens, 1974.
Tabel 13 Hasil Uji Normalitas
Variabel Signifikasi
Keterangan Kepuasan Kerja
0,260 Normal
Komitmen Organisasi 0,138
Normal OCB
0,646 Normal
Sumber: Data Primer 2014 Hasil uji normalitas di atas dapat diketahui bahwa semua variabel
penelitian memiliki nilai residual lebih besar dari 0,05 sig0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Tujuan uji linieritas adalah untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan linear atau tidak secara signifikan Azwar, 2000.
Dua variabel dikatakan memiliki hubungan linier apabila signifikansi 0,05 Fisher, 1970. Data hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 14 Hasil Uji Linieritas
Variabel Signifikasi
Keterangan Kepuasan Kerja
0,063 Linear
Komitmen Organisasi 0,069
Linear Sumber : Data Primer 2014
Hasil uji linieritas pada tabel di atas dapat diketahui bahwa semua variabel memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 sig0,05,
hal ini menunjukkan bahwa semua variabel penelitian adalah linier.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas
dilakukan untuk
mengetahui besarnya
interkolerasi antar variabel bebas dalam penelitian ini. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat masalah multikolinieritas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat pada nilai tolerance
dan VIF. Apabila nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas
untuk model regresi pada penelitian ini disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 15 Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel Tolerance
VIF Kesimpulan
KepuasanKerja 0,858
1,166 Tidak terjadi multikolinearitas
Komitmen Organisasi
0,858 1,166
Tidak terjadi multikolinieritas Sumber: Data Primer 2014
Dari tabel di atas terlihat bahwa semua variabel mempunyai nilai toleransi di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini terkait variabel kepuasan kerja
dan komitmen organisasi terhadap OCB. Analisis regresi berganda dipilih untuk menganalisis pengajuan hipotesis dalam penelitian ini. Berikut ini
hasil analisis regresi berganda yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.00 for Windows.
Tabel 16 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Kepuasan Kerja Dan
Komitmen Organisasi Terhadap OCB
Independent Variabel OCB
Model 1 β
Model 2 β
Model 3 β
Model 4 β
Variabel Kontrol Usia
Jenis kelamin Lama Bekerja
Kepuasan Kerja Komitmen Organisasi
0,195 0,181
0,358 0,119
0,151 0,255
0,409 0,128
0,099 0,325
0,510 0,090
0,092 0,245
0, 258 0, 433
R
2 ∆
R
2
0,301 0,301
0,433 0,132
0,542 0,241
0,589 0,288
Sumber: Data Primer yang diolah 2014 p0.01; p0.05.
a. Uji Hipotesis I
Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah kepuasan kerja memiliki pengaruh yang positif terhadap Organizational Citizenship
Behavior OCB perawat Rumah Sakit Islam Yogyakarta. Ringkasan
hasil analisis regresi dengan menggunakan progam SPSS 20.00 for Windows
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 16. Berdasarkan tabel ringkasan analisis regresi pada tabel 16, diketahui bahwa
kepuasan kerja
memiliki pengaruh
yang positif
terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB
perawat Rumah Sakit Islam Yogyakarta sebesar β0,409 p0.01; p=0,000. Kontribusi
kepuasan kerja
untuk menjelaskan
Organizational Citizenship
Behavior OCB perawat RSIY sebesar Δܴ
ଶ
0,132. Maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB perawat Rumah Sakit Islam Yogyakarta. Sehingga dapat dinyatakan
bahwa hipotesis pertama diterima. b.
Uji Hipotesis II Hipotesis
kedua dalam
penelitian ini
adalah komitmen
organisasi memiliki
pengaruh positif
terhadap Organizational
Citizenship Behavior OCB perawat Rumah Sakit Islam Yogyakarta.
Ringkasan hasil analisis regresi dengan menggunakan progam SPSS 20.00 for Windows
dapat dilihat pada tabel 16. Berdasarkan tabel ringkasan analisis regresi pada tabel 16, diketahui bahwa komitmen
organisasi berpengaruh positif terhadap Organizational Citizenship Behavior OCB
perawat Rumah Sakit Islam Yogyakarta sebesar β 0,510 p0.01; p=0,000. Kontribusi komitmen organisasi untuk
menjelaskan Organizational Citizenship Behavior OCB perawat Rumah Sakit Islam Yogyakarta sebesar Δܴ
ଶ
0,241. Maka dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh positif
dan signifikan
terhadap Organizational
Citizenship Behavior